3

8 1 0
                                    


Mari kita lihat jadwal aktivitas MPLS hari ini. Upacara, pengenalan ketua OSIS dan anggota OSIS lainnya, istirahat, ceramah, sosialisasi, istirahat, sosialisasi lagi, istirahat, pembagian struktur kelas, pulang. Melelahkan sekali.

Saat ini pukul 8 pagi waktu indonesia barat. Entah apa yang gue lakuin sampai jam 8 pagi ini gue masih perjalanan ke sekolah naik taxi. Biasa holkay* kan gini, emang kalian naik angkot. Oh, enggak-enggak, jaman sekarang mungkin malu kalau pulang pergi sekolah naik angkot. Kalian kan masyarakat miskin nih, ya mungkin kalian nggak punya duit buat naik taxi, dan lebih memilih naik motor, padahal belum punya SIM. Gak boleh ditiru ya.

Oh, sial! Pengurus OSIS bahkan berjaga di depan gerbang sekolah. Gimana gue masuk kalau kaya gini caranya. Apalagi Kak Bima, yang kemaren sok kecakepan marahin gue waktu pertamakali telat udah mentereng aja di depan pintu gerbang. Apalagi wajahnya yang tengil itu, dan senyum menjengkelkan ketika Gue udah turun dari taxi.

"Lari dua puluh kali lapangan sepak bola!" teriak Bima dengan suara berat nan tegas.

Buset dah, mentang-mentang gue kecil, langkah kski gue pendek gitu? Halahh 20 kali? Kecil itu mah, lima puluh kali Gue juga bisa. Nggak tahu aja si Bima ini, Gue kan anak karate, mau gimana pun fisik Gue kuat. Cih, 20 putaran, it's eazy man.

"Iya, Kak," balasku sanbil meletakkan tas di dekat pohon.

Wah gila aja tuh Kak Bima. Metang-mentang jadi wakil ketua OSIS 1, belum juga jadi ketua OSIS lagaknya udah kek ketua. Kalau ganteng sih gak papa, pas-pasan gitu. Mending David, sekretaris OSIS yang belum gue tabrak sampe mati. Ganteng sih, lumayan lah masih masuk kriteria. Kenapa jadi bahas cowok?

Demi Dewa Narayana*. Kalau lapangan segede gini mana gue kuat, gue kira cuma kaya lapangan sepak bola anak TK. Pingsan dulu aja kali ya? Ya Tuhan, tolonglah hambamu ini agar pingsan saat berlari, Aaminn.

Wahh...! Kenapa sekarang gue nggak pingsan sih?! Ini udah putaran ke 2 juga. Ya Tuhan, kenapa Engkau tidak mengabulkan keinginan hambamu yang cantik ini. Aish! Kenapa sih? Gue nggak pingsan-pingsan? Pingsan dong.. Plis.

"Dek! Ada telepon," panggil salah satu OSIS perempuan yang sedang menungguku. Eak, menungguku.

"Alhamdulillah.. ", Gue teriak lantang. Hidayah-Mu sungguh sempurna.

Setelah menerima telepon itu, Gue segera berlari menerjang ombak, eh, menerjang semua orang yang menghalangiku berlari. Hingga Gue sampai di depan pintu gerbang sekolah, dan berlari mencari taxi.

____________________

*) Holang Kaya / orang kaya.
*) Dewa semesta alam / dewa wisnu

👇 don't forget to vote and comment

Ara's LifeWhere stories live. Discover now