20

714 110 19
                                    

Warning typo

"Permisi, saya dari pihak kepolisian". Seorang pria menggunakan seragam lengkap berdiri tepat di depan kaca mobil.

" Ya". Jawab Perth singkat.

Saint di sebelahnya menatap dengan cemas, ada apa polisi  mendatangi mereka. {Tersangka utama gg merasa ya 😄)

"Bisa Khun perlihatkan kartu Identitas dan kelengkapan surat berkendara". Perth pun mengeluarkan kartu Identitas berupa SIM.  Polisi itu melihat lalu tak lama mengembalikannya pada Perth, kemudian matanya teralihkan pada Saint.

Polisi tersebut meminta Saint memperlihatkan kartu Identitas miliknya.

" Dompet ku tertinggal di galeri Phi". Seru Saint pada Perth yang menghela nafas.

"Apa yang kalian lakukan di dalam mobil? Dan apa hubungan khun ini?". Polisi mulai menginterogasi.

" Begini Khun, dia adalah istriku". Oke, disini Perth bingung memberikan penjelasan. Tidak mungkin ia mengatakan jika istrinya menginginkan berhubungan badan.

"Kalian melakukan tindakan asusila di pinggir jalan?". Perth jelas tidak Terima mendengar tuduhan itu.

" Maaf Khun, tapi Pria di sebelah ku adalah istriku". Ucap Perth dengan nada tegas.

"Apa benar anda istri Khun Tanapon?". Tanya polisi yang kebetulan bertugas di jalan. Ia menyebut nama marga Perth karena melihat identitasnya tadi.

" Khap". Hanya itu yang bisa Saint utarakan.

"Ikut saya ke kantor". Perth dan Saint terkejut tentu saja.

" Untuk apa? Kami adalah pasangan suami istri". Perth masih dengan tegas memberikan penjelasan.

"Semua pasangan yang tertangkap basah pasti akan beralasan sebagai pasangan, dan aku lihat pria di sebelah mu masih di bawah umur Khun". Perth dan Saint tercengang.

" Be_begini Khun, Phi Perth memang suamiku. Dan usia ku sudah 23tahun, aku bukan anak di bawah umur". Saint mencoba memberikan penjelasan.

"Kalian bisa jelaskan semua di kantor Polisi!! Ikuti kendaraan ku". Polisi itu tidak ingin mendengar alasan dan langsung menaiki motor dinasnya.

Tidak ada pilihan lain, Perth pun mengikuti kendaraan polisi itu.

" Phi". Suara Saint terisak.

"Tenanglah sayang". Perth terlihat tenang dan biasa saja berbanding dengan Saint yang sangat ketakutan.

" Bagaimana jika kita di penjara?? Nasib anak kita bagaimana?? Aku tidak mau melahirkan dan membesarkan anak kita di dalam jeruji besi. Hiks~hiks". Mendengar rengekan Saint, Perth sebenarnya ingin tertawa. Istrinya terlalu berlebihan.

Perth memijit pelipisnya, mengapa Saint semakin hari semakin menggemaskan.

"Itu tidak akan terjadi. Kita tidak akan mendekam di penjara hanya karena istriku mendadak ingin bercinta di dalam mobil".

" PHI!!". Saint meneriaki Perth, wajahnya memerah karena malu. Ia merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya Saint meminta bercinta, ia juga heran dengan dirinya sendiri.

heart beat ENDWhere stories live. Discover now