36

649 94 23
                                    

Warning Typo

Perth sampai di pasar malam, suasana terlihat sepi. Hanya tinggal beberapa pengunjung yang sepertinya akan segera pulang.Matanya menjelajah setiap sudut, kakinya bergerak sedikit lebih cepat.

"Dimana kau Saint". Gumam Perth, masih sambil mencari dan wajahnya terlihat sangat khawatir dan frustasi.

Langkahnya berhenti saat melihat punggung yang bergetar. Sosok itu tengah terduduk di sebuah taman kecil yang minim akan penerangan. Perth semakin mendekat.

" Saint ". Panggilnya sambil menyentuh salah satu bahu.

" Hiks~~ Phi Perth ". Saint yang sedang menangis langsung memeluk Perth saat melihat sang suami ada di hadapannya.

Perth membalas pelukan Saint, ia mengusap lembut bagian belakang kepala Saint lalu turun ke punggung.

" Aku mencarimu ". Saint semakin mengeratkan pelukannya dan semakin sesegukan.

" Kau baik-baik saja?". Tanya Perth lagi.

"Eum, hiks~~". Jawab Saint sambil mengangguk kecil.

Perth melepaskan pelukannya, lalu menangkup kedua pipi chubby istrinya. " Aku sangat mengkhawatirkan mu". Ucap Perth lalu mencium dahi Saint.

"Maaf~~ hiks~". Hanya itu yang bisa Saint katakan saat ini. Dia masih merasa takut.

" Kita pulang ". Ajak Perth.

Saint menurut, Perth akan bertanya pada istrinya setelah mereka sampai dirumah. Di dalam mobil, Saint masih  menangis. Perth menggenggam tangan istrinya agar Saint merasa lebih baik.

" Maafkan aku". Lirih Saint.

Perth mencium punggung tangan Saint yang ada di genggamnya.

"Sudah jangan menangis lagi, maafkan aku juga. Ceritakan padaku apa yang terjadi setelah kita sampai dirumah". Saint mengangguk dengan cepat. " Aku bersyukur kau baik-baik saja". Saint hanya menatap Perth drngan sendu. Air matanya tak mau berhenti sama sekali.

Perth merangkul Saint berjalan masuk kedalam rumah. Ibunya tengah menunggu di ruang tamu.

"Sayang". Dengan histeris Nyonya Tanapon memeluk dan membelai Saint.

" Maaf". Ucap Saint dengan tangis.

"Kami mengkhawatirkan mu, syukurlah kau baik-baik saja nak". Nyonya Tanapon melepaskan pelukannya, memeriksa wajah Saint dengan seksama.

" Aku baik-baik saja Mae". Ucap Saint saat Ibu mertuanya memeriksa seluruh tubuhnya.

"Perth, bawa Saint ke kamar. Mae akan membawakan air minum". Perth kembali merangkul istrinya memasuki kamar.

Perth membawa tubuh Saint agar duduk di tepi ranjang. Tak lama ibunya masuk kedalam dengan segelas air putih.

" Minumlah ". Saint meminum habis air yang di berikan.

" Jangan seperti ini lagi na?". Ibu mertuanya yang berada berhadapan masih menatap Saint dengan cemas. "Kami sangat khawatir, bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?, apa yang harus aku jelaskan pada orang tuamu dan suamiku, jika hal buruk terjadi". Ucap Nyonya Tanapon tanp5 jeda.

heart beat ENDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें