13

1.8K 182 45
                                    

WARNING TYPO

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹







Hari keberangkatan Perth dan saint untuk berbulan madu. Perth dan saint di antar oleh orang tua mereka menuju bandara. Setelah perdebatan di malam itu, saint sebenarnya masih merasa kesal pada perth. Karena hari ini adalah hari yang ia nantikan saint mengesampingkan perasaan kecewanya pada perth. Dan saint sudah membayangkan akan mendapatkan kejutan di hari spesialnya di Jerman.
Saint mengajukan sebuah persyaratan malam itu. Saint mengatakan jika nanti kenan mengikuti mereka dan berusaha mengambil simpatik dan Perth menurutinya. Saint meminta agar Perth tidak melarang melakukan apapun yang ingin termasuk makan bersama dan bepergian dengan seorang teman baik laki-laki atau perempuan, karena menurut saint, Perth harus merasakan apa yang ia rasakan saat dirinya harus melihat suaminya bersama dengan orang lain meski Perth hanya menganggapnya teman. Perth menganggap saint berlebihan jika mengatakan kenan akan mengikuti mereka lalu Perth mengatakan itu tidak akan mungkin.

“Hati-hati di sana na..dan jangan lupa hubungi kami.. Perth.. Jaga saint na..”. Ucap mae nuk saat akan melepaskan Perth dan saint melakukan penerbangan.

“katakan pada mae jika Perth berbuat sesuatu yang menyakitimu..”. Ujar mae Jane sambil mengusap pucuk kepala saint.

“Khap mae..”. Jawab saint bergantian memberikan senyuman kepada kedua ibunya.

“Tenang saja nyonya nyonya.. Aku akan menjaga si manis kalian  ..”. Ucap Perth sambil merangkul mesra saint.

“mae harap gadis gila itu tidak mengikuti kalian..”. Mae Jane berbisik pada saint. Mendengar ucapan ibu mertuanya saint melongo.

Mae Jane tahu tentang kenan yang terobsesi dengan putranya. Pear sudah memberitahu tentang kenan dan kejadian beberapa hari lalu di kantor.

“ mae tahu..??”. Bisik saint.

“tentu saja.. Jangan menyerah hanya karena wanita itu na..”. Obrolan mereka pun berhenti saat Perth yang sedang bercengkrama dengan ayah dan mertuanya menghampiri mereka.

“Apa yang kalian bisikkan..?”. Perth menginterupsi.

“tidak ada phi..”. Saint menampilkan cengiran.

“begitu kah..??”. Perth merangkul saint dan menatap memicingkan curiga pada ibunya.

“jangan menatap ibu mu seperti itu..”. Mae Jane memukul bahu anaknya. “ jaga menantu ku baik-baik.. Awas saja kau berbuat sesuatu yang mungkin membuatnya sedih..”.

“tentu saja aku tidak akan membuatnya bersedih Mae.. Aku.. Hanya akan membuatnya mendesah..”. Kata terakhir Perth bisikan pada saint dan berakhir dengan pukulan di dadanya.



Perth dan saint menaiki pesawat kelas satu tentu saja. Akan memalukan jika seorang pengusaha terkaya di Bangkok pergi berbulan madu dengan orang yang dicintainya tidak mampu membayar tiket pesawat yang mahal. Sepanjang perjalanan saint lebih banyak tidur sambil bersandar pada suaminya.
Saat transit pun saint enggan beranjak dari tempat nya, dia lebih memilih memakan cemilan yang di sediakan oleh pramugari.

Mereka menghabiskan sekitar tiga belas jam perjalanan, dan akhirnya sampai di hotel yang sudah Perth pesan. Perth dan saint di jemput oleh supir yang di utus oleh hotel yang Perth pesan.

Saint menatap keluar saat mereka berada dalam perjalanan menuju hotel, matanya terpukau pada pemandangan langit malam di Jerman. Meski malam hari kota Berlin masih sangat ramai.

“Sepertinya jalanan lebih menarik daripada aku..?”. Suara bariton Perth menginterupsi pandangan saint.

Saint memutar kepalanya, lalu tersenyum manis pada Perth.

heart beat ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora