28

601 106 39
                                    

Warning Typo

"Phi~". Manja Saint, saat mengantar Perth ke depan teras untuk berangkat bekerja.

" Ada apa eem~?". Perth mencuil dagu Saint yang dengan tangan bergelayut di tangan  kekar Perth.

"Cepat pulang". Saint memasang wajah cemberut.

" Aku baru saja mau berangkat sayang~".

"Iya aku tahu. Aku hanya mengingatkan phi agar tidak pulang malam". Perth sangat gemas jika melihat wajah dan sikap manja istrinya.

" Aku akan segera pulang ". Perth dengan gemas mencubit pelan kedua pipi Saint yang semakin chubby.

"Iihh_ phi Perth! Sakit~". Perth mencium kedua pipi Saint.

" Maaf~, apa sudah tidak sakit?". Perth sedikit membungkuk agar wajah mereka sejajar.

"Eem, pergilah". Perth mencium bibir Saint lalu masuk kedalam mobil.

Setelah mobil yang Perth kendarai semakin menjauh hingga tak terlihat. Saint masuk kembali ke dalam rumah.

" Mae mau kemana?". Tanya Saint saat melihat ibu mertuanya di ruang tengah membawa tas.

"Mae harus ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan dan susu hamil untuk mu".

"Ini bahkan masih pagi mae~". Saint memajukan bibirnya.

" Justru itu, Mae berbelanja pagi ini agar nanti Mae tidak melewatkan makan siang denganmu".

"Aku temani saja bagaimana?". Usul Saint.

" Tidak perlu, kau istirahat dirumah saja. Han akan menemani mu". Saint tidak menolak, ia hanya mengangguk menurut meski sebenarnya ia merasa bosan dan ingin keluar rumah. Tapi Saint sudah di beri ultimatum oleh Perth agar tidak pergi kemanapun selain bersama suaminya. Inilah Saint yang sekarang, menjadi istri penurut meski ia sebenarnya kesal dan tidak Terima dengan sifatnya yang berubah 180derajat. Terkadang Saint berpikir, apakah anaknya akan seperti Perth?.

Saint duduk di ruang tengah, duduk bersandar di atas sofa panjang sambil meluruskan kakinya yang mulia terlihat membengkak.

"Biar bibi pijat tuan muda". Ucap Han yang sudah menyentuh kaki Saint.

" Tidak perlu bibi, lebih baik bibi istirahat ". Saint merasa tidak enak hati jika bibi Han sampai harus menyentuh kakinya.

" Tidak apa-apa, jangan sungkan seperti itu Tuan Muda, bibi senang melakukannya". Dengan senyum ke arah Saint Han mulai memijit dengan perlahan. Saint pun akhirnya diam dan menikmati yang di lakukan Han.

Baru beberapa menit, terdengar bel pintu berbunyi.

"Biar aku saja  bi~".

" Tapi_".

"Bibi duduk saja na~". Saint pun langsung beranjak pergi menuju pintu utaman.

Saint tertegun melihat 2orang yang menggunakan seragam kepolisian dan 2orang lagi hanya menggunakan pakaian biasa.

" Selamat pagi, kami dari pihak kepolisian. Apa anda yang bernama Saint Tanapon?". Saint sedikit gugup.

heart beat ENDWhere stories live. Discover now