[Nama] adalah anak tunggal kaya raya yang mendapat beasiswa pertukaran pelajar dari London ke Malaysia. Tapi ibunya yang sangat menyayangi anak tunggalnya itu memaksanya untuk tinggal di rumah saudaranya, Boboiboy Bersaudara.
Awalnya [Nama] biasa-bi...
[Nama] berdiri didepan pintu ruangan berbahan ulin dengan gematar kecil, memegang erat sebuah berkas ditangannya. Daritadi manik keunguan nya terus membaca name tag yang terpampang rapih didepan pintu dengan hiasan bercorak emas, bertuliskan Clovis Branch.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kasih tau gak ya..? Gua males banget harus pisah sama daddy." [Nama] menggelengkan kepalanya, menjerit kala pintu terbuka, menampakkan sosok pria berusia sekisaran 40 tahun tengah berdiri dihadapannya sekarang. "Honey? Kenapa berdiri disitu?"
"Buset jantung, dad. Jantung." [Nama] tak membalas, mengusap dadanya seraya menatap Clovis dengan senyum sumringahnya. "Gak mau cerita ah, Daddy kan baperan."
"Duh sedih banget."
"Belum cerita, anjir."
Clovis tertawa ringan, merangkul bahu mungil si putri tunggal. "Ayo masuk, baru kasih tau cerita yang nge-baperin itu." [Nama] hanya menurut, mengikuti langkah Clovis Branch untuk memasuki ruangan bernuansa klasik dengan aroma bakau yang menyengat. Dia sudah biasa walau tetap tidak menyukai bau itu.
[Nama] duduk di sofa ruangan sang ayah, cemberut kala Clovis kembali memasang cerutunya. "Ngerokok disini, aku loncat."
"Waduh, sedih banget."
"Serius yang ini."
"Saya yang bercanda." tawa Clovis, mematikan cerutunya seraya menatap [Nama] yang kembali bergerak gelisah. "Kenapa sih? Kek di buron tau gak." [Nama] mendelik malas, meletakkan berkas tadi diatas meja. "Baca deh, aku tutup telinga ya."
"Kalau gitu saya tutup mata."
"Serius napa!"
Clovis mengabaikan sosok gadis yang sudah menutup kedua telinga serta matanya itu, membuka lilitan tali yang mengait penutup kertas seraya mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam amplop coklat. Setelah memakai kacamata, mulai membaca dengan seksama.
"Kami dengan ini menyatakan bahwa [Nama] Branch harus melakukan pertukaran pelajar ke Malaysia walau kami pihak sekolah tidak ikhlas.." gumam Clovis seraya mengangguk-angguk kecil.