🌑Bagian 27 : Tau🌑

647 154 9
                                    

🏡Welcome To Our House🏡
Boboiboy Element!Cousin x Readers!Sister
==
==
==
📃Genre📃
Romance, Drama, Action, Comedy, Slice of Life, School.
==
==
==
©Copyright Credit©
Boboiboy Galaxy ©® Nizam Razak-Monsta
Ejen Ali ©® Usamah Zaid Yasin-WAU Animation
OC ©® FrankTha
[Nama] ©® Yours
==
==
==
⚠️Klik tombol keluar jika kamu tak berkenan dengan Fanfic Ini⚠️
⚠️Kami menerima kritik dan saran, tapi tak menerima segala bentuk ujaran kebencian⚠️
==
==
==
🌸Bagian 27🌸
"Tau"
====================

"Jadi lo dihukum Pak Kaizo gara-gara itu?" Fang tertawa ketika lampu lalu lintas berubah merah begitu juga dengan wajah [Nama] yang ikut berubah merah.

"Nyebelin. Gue jadi gak liat gimana Bang Sol ngalahin lo deh!" Fang perlahan berhenti tertawa, menggeleng kecil. Tatapannya sontak lurus kedepan. Walau tak terlihat, [Nama] sadar ucapannya barusan membuat Fang pasti tersinggung, walau hanya sedikit.

"Elah, dia memang menang, tapi belum tentu soal nilai nya kan?" sahut Fang santai.

"Secara logika sih bang, nilai gak bakal dibahas ke umum kan? Yang orang tau, Bang Sol menang." ucap [Nama] lagi, mendongakkan kepalanya menatap langit sore yang perlahan berubah gelap karena sang surya sudah beranjak untuk tidur.

Fang menaikkan kaki kirinya ke pijakan dan menjalankan gas motor kala lampu sudah berubah hijau kembali, tertawa kecil. "Betul juga."

Setelah nya, hanya keheningan yang melanda keduanya dalam beberapa menit perjalanan hingga kedua nya tiba di depan Tok Aba Kokotiam. Halilintar yang mengambil pesanan seorang pelanggan di luar cafe memicingkan matanya melihat [Nama] yang tiba bersama Fang.

"Kak! Gue gak bisa turun!" rengek [Nama], menepuk punggung Fang sebal. Fang tertawa kecil, menggeleng pelan. "Yaudah gue bantu tu--" Ucapan Fang terhenti kala Halilintar sudah tiba di samping motornya. Keduanya sontak menatap Halilintar heran.

"Gue aja." ucap Halilintar, meraih lengan [Nama]. [Nama] mengerjapkan matanya, tersenyum lebar setelahnya kemudian turun dari motor dengan dibantu Hailintar.

"Manis banget si lo bang~ Cium dulu!"

"Najis." Ucap Halilintar kesal, menepuk wajah [Nama] dengan buku menu yang ada ditangannya, menatap Fang datar. Fang tersenyum tipis, diam-diam memerhatikan luka di wajah Halilintar.

"Entar malam 'nongki' bareng anak-anak, ikut?" tawar Fang tanpa melepas helmnya, menatap Halilintar dengan pandangan remeh. Halilintar hanya diam, menatap Fang tanpa sadar menggenggam erat tangan [Nama] yang belum dilepas nya.

[Nama] terdiam, kemudian menatap Fang. " Gak bisa kak. Bang Hali udah janji mau ngajarin gue kimia malam ini. Sorry yah?" Fang terdiam, melirik [Nama] kemudian tersenyum kecil.

"Oh, udah punya janji toh? Yaudah, kapan-kapan aja, Lin." ucap Fang menaikkan standar motornya, kemudian menatap [Nama]. "Sampai besok." Sebelum suara mesin motornya meninggalkan keduanya pergi.

Halilintar mendengus sebal, menatap [Nama]. "Maksud lo?"

"Gue tau lo gak mau pergi. Gue dan yang lain juga gak mau lo pergi dulu." [Nama] mengendikkan bahunya santai, menatap Halilintar kemudian tersenyum tipis. Halilintar hanya diam, mendengus sebal kemudian menepuk wajah [Nama] kembali dengan buku menu.

"Tsundere~ Cium dulu!"

"Najis. Gue gak tsundere, wibu." Halilintar meladeni dengan malas, berjalan kembali ke arah cafe membuat [Nama] tertawa dan membuntuti nya.

Welcome To Our House!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang