tanpa di duga♡

2.8K 383 15
                                    

Sudah seminggu setelah kejadian itu, Sunoo sekarang harus bolak balik rumah Lia dan kontrakan bujang bujang kayak anak broken home. Dua hari di rumah Lia dua hari di kontrakan bujang.

Sendangkan Mark lagi sibuk mencari nafkah untuk persiapan menikah, sebenernya Pak Taeil tidak meminta uang banyak bahkan Yeri mau mau saja kalau menikah nanti hanya di kua tidak perlu membuat acara.

Tapi Mark tidak mau, bagaimana pun ini adalah acara seumur hidup sekali. Insya Allah. Yeri juga anak bungsunya keluarga Moon, kasihan jika Yeri menikah hanya di kua saja. Keluarga dan teman Taeil juga banyak dan dari keluarga berada, Mark tidak mau keluarga Moon harus menahan malu karena Yeri menikah dengan cara seperti itu.

Sebenarnya tidak ada salahnya menikah hanya di kua, namun Mark tidak ingin di pandang remeh keluarga besar Moon nanti, Mark mau membuat pernikahan yang terlihat sederhana namun berkesan.

Hari ini Sunoo giliran tinggal di kontrakan bujang, pagi pagi Lia di antar Taeyong sudah berada di kontrakan untuk mengantar Sunoo.

"Yayah~" Ocehan Sunoo saat melihat Jaemin menyambutnya.

"Ulululu anak Ayah" Jaemin langsung mengambil Sunoo dari gendongan Lia, Lia dan Taeyong terkekeh melihat interaksi mereka. Sangat menggemaskan.

"Kak Lia dan Kak Taeyong, masuk yuk" Mereka akhirnya memutuskan mampir dulu padahal niat mereka tadi mau pergi pasar. Semoga saja Yeji tidak marah karena lama menunggu.

"SUNOO!! "

"CHENLE!! TERIAKAN LO BIKIN SAKIT KUPING!! " Jaemin suka heran liat Chenle bagaimana bisa dia punya suara se melengking itu. Mamanya ngidam apa dulu?

"Eh ada kak Lia dan kak Taeyong" Haechan dari luar rumah masuk dengan membawa satu kantong plastik sedang.

"Ini kak makan bolu, Haechan baru beli tadi sama Felix" Tawar Haechan.

"Felix? Biduan komplek tersesat itu kan? " Tanya Taeyong sambil ngemili bolu nya.

"Iya kak, tapi sekarang sudah banting sir jadi penjual bolu soalnya job lagi sepi" Jawab Haechan dengan mulut penuh dengan bolu hingga muncrat di wajah Jaemin, syukur Lia sudah menutup wajah Sunoo yang berada di pangkuan Jaemin mengantisipasi hujan lokal.

"Kak boleh bicara berdua gak? " Tiba tiba Jisung dengan muka datarnya datang membuat Lia dan yang lain terkejut.

Jisung dan Lia agak canggung setelah kejadian itu, mereka enggan menyapa dan bertatap hanya sekedar lewat begitu saja. Tapi Jisung tetap menyayangi Sunoo bahkan Jisung sering membelikan Sunoo mainan dan makanan kesukaan anaknya.

Mereka sekarang berada di halaman belakang, mereka duduk di kursi kayu bawah pohon mangga yang baru beberapa hari yang lalu Jeno buat untuk ngegalauin Karina yang gak peka peka. Mengalau pun harus bikin tempat.

"Kak, sebelumnya Jisung minta maaf atas semua. Seharusnya Jisung gak minum alkohol waktu itu, Jisung nyesal banget" Jisung menundukan pandangannya merasa benar benar besalah.

"Lupakan Ji, kamu gak salah. Ini takdir tidak usah di sesali semua sudah terjadi. Yang kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara membesar Sunoo" Lia tersenyum ke arah Jisung agar Jisung tidak merasa bersalah lagi.

"Kak, seandainya aku putus sekolah dan nikah sama kakak gimana? "

"Jangan Ji, kamu butuh sekolah aku gak mau ya Ayah anak aku bodoh. Nanti siapa yang bantu dia ngerjain PR? "

"Tapi kak.. "

"Ji, aku sekarang gak butuh itu. Kamu masih kecil kamu butuh sekolah dan aku juga gak minta di nikahin, kamu sayang dan anggap Sunoo sebagai anak kandung aja aku sudah senang" Jisung terdiam mencoba mencerna ucapan Lia.

"Aku gak tau umur aku sampai kapan Ji, aku cuma pengen Sunoo tumbuh dengan penuh kasih sayang, aku cuma butuh Sunoo bahagia dan tumbuh dengan baik. Kamu jadi Ayah yang baik ya untuk Sunoo, aku yakin kamu bisa" Lia mengusap rambut Jisung menyalurkan kasih sayangnya pada remaja di sampingnya.

"Aku pulang ya Ji, kamu jaga Sunoo ya aku percaya sama kamu"



Renjun dan Jeno hari ini jadwal berbelanja di pasar, emang mereka punya jadwalnya tapi selalu Jaemin yang di suruh. Karena Jaemin mau manja manjain Sunoo jadi mereka ngalah.

"Cabe, udang, lengkuas, garam apa lagi ya No? " Tanya Renjun sambil mengabsen daftar belanja yang sudah Jaemin tulis.

"Udah semua deh kayaknya, eh itu kak Lia kan? " Jeno menunjuk Lia yang baru saja turun dari motor Taeyong dan hendak menyebrang.

"LI- "

Brak

Tubuh Renjun kaku melihat hal yang tidak terduga di depannya, tubuh gadis yang ia cintai terlempar jauh dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya. Waktu seakan berhenti, mata Renjun mengeluarkan butiran bening, mulutnya sulit untuk mengeluarkan suara.

"LIAAAAAA!!! " Renjun tidak peduli banyak orang di sekitarnya, Renjun membuang kantong plastik yang berisi belanjaan lalu berlari cepat menerobos kerumunan orang orang. Terlihat tubuh kekasihnya terbujur lemas dengan darah hampir menutupi seluruh badannya, Renjun memeluk tubuh lemas itu berdoa semoga ini hanyalah mimpi.

"Li bangun Li! Bangun sayang, kamu gak boleh pergi!! " Renjun terus terusan menepuk pipi penuh darah itu dan matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata.

"Li jangan gini, Sunoo butuh kamu Lia! Jangan tinggalin aku, kamu cuma tidurkan? Ayok bangun Li"

Hari itu hari terburuk bagi Renjun, wanita kesayangannya telah pergi meninggalkan sejuta kenangan dan impian yang belum tercapai. Baru saja Lia merasa bahagia karena mengetahui anaknya masih hidup tapi dirinya harus pulang ke penciptaan, mata indah itu tertutup untuk selamanya. Renjun tidak bisa lagi melihat senyuman indah itu, Lia pergi tanpa pamit meninggalkan Sunoo yang bahkan belum bisa memanggilnya Mama. Di hari itu seseorang pergi tanpa di duga.















Sad ending?
Happy ending?







Sad ending? Happy ending?

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
BABY SUNOO||NCT DREAMOnde as histórias ganham vida. Descobre agora