37. Sophia & Edmund Wedding Day

7.5K 1.2K 107
                                    

Persiapan pernikahan Sophia dan Edmund berjalan sempurna. Sophia saat ini tengah dirias oleh beberapa pelayan di ruang kamarnya, Edmund berlalu lalang memastikan semuanya aman sebelum pria itu beralih menyiapkan diri.

Sama seperti Amarine saat ini, ia mendapatkan sepuluh koki untuk membantunya menyiapkan makanan. Edmund berkata karena banyak makanan yang harus disiapkan, ia menyediakan koki luar untuk membantunya. Kepala koki mansion bahkan berdecak kagum, dari kejauhan ia hanya mengawasi karena fokus dengan main course yang sudah menjadi urusannya.

"Marie, kau bantu pimpin tim mu. Cepat lakukan untuk bolu gulungnya." Amarine memberi perintah. "Lalu, Jack, tolong siapkan minuman dingin. Kita akan menyiapkan sajian dingin untuk siang nanti."

Jack mengangguk dan beralih pada meja pantry. Jangan tanyakan bagaimana Marco, pria itu fokus dengan brownies manis yang tengah ia hias dengan sangat hati-hati. Amarine tak ingin mengganggu konsentrasi Marco, jadi ia meninggalkannya sendirian dan beralih pada Dawson dan Lucard.

"Kalian, bantu aku. Kita akan membuat Tiramisu dan macaron." Sahutnya tegas.

Amarine beruntung, setidaknya di saat genting seperti ini, Dawson dan Lucard tak berkelahi seperti biasanya. Mereka nampak menurut dan tidak saling memandang sinis.

"Kita akan membuat macaron terlebih dahulu. Kalian, lihat baik-baik!"

Amarine dengan cekatan mengambil beberapa butir telur, lalu memisahkan kuning dan putih telur ke dua wadah yang berbeda.

Macaron adalah biskuit yang dibuat dengan putih telur, tepung gula, gula rafinasi, tepung almon, dan pewarna makanan. Macaron adalah biskuit berbentuk bulat kecil, aneka warna, renyah di luar, namun bagian tengahnya terdapat krim lembut yang lumer di mulut.

Ada sejumlah perdebatan dalam penggunaan istilah macaron dan macaroon, karena adanya macaron berbahan kelapa khas Italia yang cukup berbeda dengan macaron khas Prancis (macaron).

Dalam bahasa Inggris, beberapa tukang roti mengadopsi ejaan bahasa Prancis, macaron, dari makanan berjenis kue busa tersebut, agar dapat membedakannya dari macaroon. Guru besar linguistik dari Universitas Stanford, Daniel Jurafsky, menjelaskan bahwa kedua makanan tersebut memiliki sejarah yang sama dengan makaroni (bahasa Italia: maccheroni). Jurafsky mencatat bahwa kata-kata Prancis yang diakhiri dengan "-on" yang diserap ke dalam bahasa Inggris pada abad ke-16 dan ke-17 biasanya mengalami pengubahan ejaan dan diakhiri dengan "-oon", seperti balloon (ballon, balon), cartoon (kartun; dari bahasa Prancis: carton, karton), dan platoon (peloton, peleton). Oleh sebab itu, masih banyak toko roti terus menggunakan istilah "makarun".

Meski baru belakangan populer di Indonesia, sejarah macaron bisa dilacak sejak Abad ke-16. Kala itu, perempuan Italia Ratu Catherine de' Medici mempopulerkan versi awalnya di Prancis. Menurut cerita tradisi, macaron diperkenalkan di Prancis oleh koki Italia milik Ratu Catherine De Medici selama masa Renaisans.

Pada 1792, selama Revolusi Prancis, dua biarawati yang kemudian dikenal sebagai 'Macaron Sisters' menjual kudapan manis itu demi bertahan hidup.

Resep macaron pun terus berkembang dari versi awal. Pada 1830, di Paris, para pembuat kue mulai menyatukan dua bulatan kue tersebut, dan menyatukannya dengan selai atau isian lain -- itu adalah versi yang kita kenal saat ini.

Sejak abad ke-19, macaron ala Paris disajikan dengan ganache, krim mentega, atau isi selai yang diapit di antara dua biskuit, yang menjadikannya mirip dengan biskuit lapis. Makanan tersebut diidentikkan dengan atasan yang halus dan sedikit melengkung, bulatan yang kasar, dan alas yang rata. Macaron agak lembap dan mudah meleleh di mulut dan dapat divariasikan dalam berbagai rasa, di mulai dari perisa tradisional (rasberi, cokelat) hingga perisa yang tidak biasa (foie gras, matcha). Hal ini menjadikan macaron juga dapat ditemukan dalam berbagai warna sesuai rasanya.

Patisserie Lady (TELAH DITERBITKAN) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang