bagian : 1

10.2K 877 22
                                    

Lee Jeno, seorang CEO ternama di beberapa negara dirinya cukup di kenal dengan orang yang angkuh, tempramental, dan tak acuh pada orang-orang.

Namun tak banyak orang mengetahui bahwa ada sifat lain dari sosok Lee Jeno ini, dia suka membunuh orang-orang yang menurutnya tak layak hidup, bahkan jika dirinya sedang emosi ia tak segan menjebak seseorang hanya untuk meluapkan emosinya.

Jeno memilik satu atasan, bisa di bilang adalah gurunya, yang merawatnya hingga kini, juga mengajarkan nya hal-hal yang berbau darah.

Dahulu Jeno hidup sebatang kara saat orang tuanya di bunuh di hadapannya sendiri, dirinya kabur dari rumah itu dan hidup sendirian di pinggir jalan, hingga ada orang yang mengajaknya tinggal bersama yaitu Lee Donghae orang yang masi bersamanya saat ini.

Jeno sendiri berumur 32 tahun dan masih enggan untuk mencari pasangan lagi, ia pernah memiliki kekasih namun kekasihnya berkhianat dan berakhir menjadi santapan para buaya peliharaan Jeno

Orang seperti Lee Donghae sudah pasti banyak mempunyai musuh di luaran sana, hingga membuat Jeno menjadi pembunuh bayaran nya, Jeno dengan senang hati menuruti nya, Jeno menganggap itu adalah balasan untuk kebaikan nya sebab telah merawat Jeno hingga kini.

Malam seorang Lee Jeno berjalan sendirian di area jalanan sepi, memakai serba hitam, dan memakai topi serta masker, ia baru saja menyelesaikan tugasnya yang di suruh oleh ayah angkatnya.

"TOLONG!!!" tungkainya terhenti saat mendengar teriakan entah dimana asalnya, melirik kesana kemari guna mengetahui asal dari teriakan tersebut.

Hingga sosok mungil muncul dari arah hutan dengan berpakaian seragam sekolah yang sudah sangat penuh dengan nada merah, sosok tersebut mendekat ke arah Jeno.

"Tolong Injun hiks orang itu mengejar Injun, dia mau membunuh Injun hiks, paman tolong." Pemuda tersebut bersembunyi di balik tubuh tinggi Jeno dan mengaduh, Jeno tak acuh dirinya dengan kasar menghempaskan tubuh kecil itu hingga jatuh di semak-semak membuat pemuda itu meringis sakit.

Jeno terus melangkah tanpa memperdulikan pemuda itu yang tengah di seret oleh dua orang bertubuh kekar.

"TOLONG!!!" Jeritan kesakitan tersebut terus mengganggu pendengaran Jeno.

"AHK!! ARGHHH!" Hingga suara jeritan tersebut hilang dari pendengaran Jeno, Jeno menoleh kearah belakang, melihat dua orang tersebut yang tengah menyeringai menatap sosok yang terbaring di aspal yang sudah tak ada pergerakan sama sekali, walaupun gelap Jeno masih dapat melihat dengan jelas sebap ada sedikit cahaya bulan yang menerangi, Jeno dapat melihat darah yang semakin mem-banyak mengotori aspal tersebut.

*Dor

*Dor

Dua orang tersebut limbung dan terbaring di aspal bersama dengan pemuda yang Jeno ketahui adalah Injun itu.

Jeno mendekat ke arah pemuda tersebut dan menarik kaki pemuda tersebut menjauh dari dua orang tersebut, setelah sedikit jauh Jeno sedikit menggoyangkan tubuh tersebut menggunakan kakinya, netra pemuda manis itu tak tertutup sempurna.

Jeno pun heran dengan dirinya, harusnya ia pergi meninggalkan pemuda itu, tetapi kenapa hati kecilnya berkata bahwa ia harus menyelamatkan pemuda tersebut, Jeno melihat luka tusukan di bahu pemuda manis tersebut kemudian Jeno meraih ponselnya dan menelfon supirnya yang berada di mansion dan menyuruhnya untuk datang menjemput.

Lee Jeno menatap pemuda yang tengah terbaring lemah itu dengan iba, tak biasanya Jeno kasihan pada seseorang namun sekarang hmm entahlah. Jeno merobek seragam sekolah milik mahkluk mungil itu kemudian mengikat kan di area yang terluka.

"Kau akan selamat."





TBC

[✓] HITMAN | NorenminWhere stories live. Discover now