bagian : 16

2.4K 280 1
                                    

"Tuan ada informasi terbaru."

"Apa itu?"

"Donghae merencanakan sesuatu, ia sudah berhasil menemukan markas yang berisi penyimpanan penting."

"Sudah kuduga ia akan bertindak seperti itu. Biarkan saja dan kita akan menyambut kekalahan mereka di sana."

"Berati tuan akan ke China sekarang?"

"Tentu saja."

"Lalu tuan kecil bagaimana?"

"Renjun akan aku titipkan pada Jeno dan Jaemin."

"Tuan, kurasa jangan, titipkan dia pada Jaehyun."

"Aku tidak mau merepotkan Jaehyun, lagi pula mereka tidak dekat, dan pasti itu akan membuat mereka canggung." Ucap Guanlin.

"Telfon Hyunjin dan suruh ia untuk mengantar Renjun ke rumah Jeno dan Jaemin, aku sudah memberitahu mereka bahwa Renjun akan menginap disana hari ini."

"Baik tuan." Felix segera menghubungi Hyunjin.

_______

Renjun sudah di antar ke rumah milik Jaemin. Di rumah itu hanya ada Jaemin, Jeno ia entah pergi kemana.

"Hyung~"

"Ya kenapa?" Tanya Jaemin lembut, ia melepaskan ponselnya dan memperhatikan Renjun.

"Tadi kan injun ke sekolah...." Renjun menunduk.

"Terus?" Tanya Jaemin lembut.

".... Injun di ejek sama teman-teman. Kata mereka ayah injun pembunuh, tapi itu tidak benar Jaemin, mereka hanya menyebarkan rumor yang tidak jelas." Ucap Renjun.

Jaemin terdiam. Ia tau tentang itu, tentang ayah Renjun yang pembunuh. Ia tau semua tentang keluarga Huang.

"Sttt itu memang tidak benar, jadi, kau tidak boleh mendengarkan kata-kata mereka." Kata Jaemin. Renjun duduk di pangkuan Jaemin dan memeluk pria itu, dan dengan senang hati Jaemin membalas pelukannya.

"Nanti malam Hyung akan keluar, kau bersama Jeno ya." Ucap Jaemin. Ia harus bergantian dengan Jeno untuk membatalkan rencana Lee Donghae untuk menyerang markas Huang yang ada di China. Yang Jaemin ketahui adalah, pesawat pribadi Donghae akan berangkat jam 4 pagi, dan dia akan membuat semua itu gagal.

_______

Sore menjelang malam...

Jeno belum juga datang ke rumah, padahal Jaemin sudah menunggu karena ia ingin bergantian.

"Renjun sebaiknya kita mencari makan di luar. Kau lapar kan?"

"Ayo! Injun juga ingi beli permen."

"Tapi makan dulu ya, baru Hyung belikan permen." Renjun mengangguk antusias.

Mereka berdua menuju ***mart di ujung jalan. Berjalan kaki mungkin lebih menyenangkan. Mereka berdua berjalan dan sesekali Jaemin melirik ke arah Renjun.

Tiba-tiba saja perasaan nya tidak enak, rasa gelisah tiba-tiba muncul. Jaemin merasa ada sesuatu yang akan datang, dan itu dari arah belakang mereka.

Dan.....

//Brak

Sebuah mobil Ferrari menabrak punggung mereka berdua. Jaemin terkejut bukan main, ia mencoba bangkit untuk menolong Renjun.

Tetapi sial! Mereka secepat kilat membawa pria mungil yang sudah tidak sadarkan diri itu masuk kedalam mobil.

"Keparat sialan!! Lepaskan Renjun!" Jaemin mengejar mobil itu tetapi sial demi sial, ia tak mampu untuk mengejar.

Dengan cepat Jaemin berlari kembali pulang ke rumah untuk mengambil mobilnya, dan mengejar mobil yang menculik Renjun tadi. Dengan kecepatan penuh ia lajukan mobil miliknya agar dapat mengejar mobil yang membawa Renjun.

Sialan!! Lampu merah.

Persetan dengan aturan, Jaemin terus mengejar mobil di depan. Ia menelfon Jeno untuk memberitahu bahwa Renjun di culik oleh seseorang. Namun, dapat ia tebak bahwa itu adalah anak buah Lee Donghae.

Jam tiga subuh...

"Pesawat Donghae akan berangkat sedikit lagi!" Kata Jeno.

Di dalam pesawat itu ada Renjun, dan Jeno beserta Jaemin akan mencegah keberangkatan pesawat itu. Mereka sudah menyusup di bandara.

Jaemin menelfon Guanlin tadi, katanya Guanlin sudah sampai di China, dan ia mengabari Guanlin tentang Renjun, dan katanya Guanlin akan menunggu disana.

Jam empat subuh...

Pesawat Donghae lepas landas dari bandara. Di dalam pesawat itu sudah ada Jaemin dan juga Jeno, yang sudah menyamar menjadi anak buah Donghae.

Dapat mereka berdua lihat, Renjun yang di bawah ke salah satu ruangan dengan kondisi yang masih tidak sadarkan diri dan tangannya sudah di ikat, begitupun juga dengan kaki.

"Kalian berdua awasi anak itu!" Ucap anak buah Donghae pada Jaemin dan Jeno.

Anak buah bodoh.

Dua pria tersebut pergi menemui Renjun di ruangan itu.

"Renjun." Panggil Jaemin ia mencoba membangunkan pemuda itu tetapi nihil.

"Dia di beri obat bius dengan dosis tinggi."

"Shit!"

"Angkat tangan!" Jeno dan juga Jaemin sontak langsung menoleh ke belakang, terdapat lima orang yang menodong mereka dengan senjata.

To Be Continue - 03Juni2022
-Rista

Maaf kalo ngebosenin, soalnya lagi males mikir jadi se-adanya aja.

[✓] HITMAN | NorenminWhere stories live. Discover now