bagian : 7

4.6K 640 39
                                    

Jeno terbangun, mendadak pikirannya kacau sebab memikirkan anak yang ia tinggal di perbatasan kota. Jeno menatap jam dan ternyata sudah jam 2 dini hari.

Ia bangun dan meminum air putih. Setelah itu kembali tidur.

Disisi lain Renjun juga terbangun, ia tertidur di kursih panjang yang ia duduki itu. Renjun melihat ada mobil yang berhenti di depannya.

"Paman?" Renjun kira itu Jeno dan ternyata bukan.

"Hey kenapa anak kecil bermain malam-malam." Orang itu turun dan menghampiri Renjun.

"Injun menunggu paman, paman akan datang lagi." Kata Renjun polos pada orang itu.

"Ini sudah malam ayo aku antar pulang."

Renjun menatap bingung orang itu. "Paman siapa?" Tanya renjun.

"Namaku Na Jaemin." Jaemin tersenyum manis, dan membuat Renjun tersenyum juga.

"Dimana rumahmu?" Renjun menggeleng.

"Injun tak tau jalan ini, jadi injun juga tak tau arah pulang." Cicit Renjun.

"Mau pulang dengan ku?"

"Memangnya boleh." Tanya Renjun polos.

"Tentu boleh." Jaemin kembali tersenyum.

Jaemin menggandeng lengan Renjun dan membawanya masuk ke dalam mobil. Di perjalanan Jaemin banyak bertanya tentang renjun.

Jaemin sempat memikir, ia seperti tidak asing jika mendengar marga Huang, dan marga itu di miliki oleh pemuda yang ada di sampingnya.

Ingin bertanya lebih lanjut tapi Jaemin tak enak hati, mereka belum terlalu dekat, jadi Jaemin mengurungkan niatnya.

Mobil Jaemin memasuki rumah besar, di halamannya nampak asri dan indah walaupun sudah malam tetapi sangat terlihat sebab ada lampu-lampu.

"Ayo turun." Jaemin kembali menggandeng lengan Renjun. Jaemin tipe orang yang sangat suka dengan anak kecil apalagi jika anak itu seperti renjun, penurut dan mau-mau saja. Mungkin akan Jaemin jadikan teman di rumah.

"Mau sekamar dengan ku atau sendiri?" Tanya jaemin lembut dan jangan lupakan senyumannya. Jika berbicara dengan orang yang seperti Jaemin, Renjun akan merasa nyaman sebab cara orang itu berbicara, ramah.

"S-sekamar boleh? Injun takut tidur sendirian." Jawab Renjun pelan.

Jaemin terkekeh, gemas sekali ia dengan mahkluk mungil itu. "Tentu boleh ayo kita akan tidur." Jaemin merangkul Renjun dan menuju kamarnya.

"Mau bercerita dulu sebelum tidur?" Tanya Jaemin lagi-lagi dengan nada halus. Kini keduanya sudah berada di atas ranjang.

"Apakah paman akan kembali ke tempat tadi?" Tanya Renjun. Mungkin pada dirinya sendiri bukan pada Jaemin.

"Memangnya siapa paman Injun."

"Paman Jeno." Balas Renjun.

Jeno? Tentu saja jaemin mengenal Jeno, keduanya adalah teman, apalagi dengan pekerjaan mereka yang 'pembunuh bayaran' Jaemin dan Jeno sama-sama di angkat menjadi anak oleh Donghae.

"Sekarang tidur ya." Renjun mengangguk, keduanya tidur dengan posisi yang saling mendekap. Jangan ingatkan bahwa mereka baru saja kenal tadi haha.

🍃🍃🍃

Pagi ini Jeno kembali di buat pusing dengan pikirannya sendiri. Ia masih memikirkan anak itu. Dimana ia sekarang? Pikir Jeno.

"Argghh." Jeno mengacak rambutnya kesal. Kemudian mengambil kunci mobil dan pergi untuk kembali ke tempat kemarin malam.

[✓] HITMAN | NorenminWhere stories live. Discover now