bagian : 10

3.8K 487 11
                                    

Hari ini Renjun sedang berada di mansion milik mendiang kedua orang tuanya. Dan disini juga tempat Lai Guanlin sekarang.

Tempat ini tak banyak yang tau, yang mereka tau adalah Mansion kedua keluarga Huang. Jika Mansion utama sangat di sembunyikan. Dahulu mereka juga memiliki mansion utama tetapi sangat terpublikasi keberadaan nya.

Kepala keluarga Huang yang kita ketahui adalah Huang Chanyeol memiliki banyak musuh. Sebab itulah mansion utama yang pertama banyak terjadi penyusupan, bahkan sering terjadi perang.

Huang Chanyeol memiliki banyak kekuasaan, maka dari itu banyak yang ingin menjatuhkan dirinya, bukan tanpa alasan Chanyeol suka membunuh, tetapi ia sangat ingin menjaga keluarga nya dari para musuh, sebab kerap sekali keluarganya yang menjadi korban.

Huang Chanyeol benci pengkhianat, jadi bukan tanpa alasan ia membunuh kedua orang tua dari 'Lee Jeno'

Back to topik

Renjun melamun, ia merindukan Jeno dan juga Jaemin tapi rindunya lebih ke Jeno. Renjun mendonggak saat netranya melihat pria yang melewati nya.

"Alen!" Panggilnya terkesan menjerit.

Pria itu mendengar panggilan yang tak sopan dari pria yang lebih mungil sebab tak memakai embel-embel 'Hyung'

"Yang sopan sayang, kau memanggilku seolah aku adikmu, ada apa kau memanggilku hm?" Alen a.k.a Lai Guanlin mendekat dan duduk di samping simungil.

"Injun merindukan Daddy Jeno dan Jaemin Hyung~" Rengek Renjun.

"Siapa yang kau sebut 'daddy' itu?" Tanya Guanlin meneliti.

"Yaa Daddy Jeno, J.E.N.O." Jelas Renjun dengan mengeja kata.

"Kenapa kau memanggilnya 'daddy'"

"Hanya suka saja, memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, ku peringatkan padamu, jangan sembarang mengenal orang, jika ada orang yang mengajak mu jalan-jalan jangan pergi, jika ada yang memberimu makanan di jalan jangan mengambilnya, jika kau tak enak hati menolak ambillah tetapi jangan di makan, kau buang saja. Oke? Kau mengerti?" Guanlin selalu berkata seperti itu pada pria yang sudah ia anggap adiknya itu, ia sangat amanah apa yang telah dikatakan oleh mendiang Huang Chanyeol.

"Mengerti Hyung." Renjun bergeser dan merapatkan tubuhnya pada Guanlin dan memeluknya.

"Pertemukan aku dengan dua pria yang kau sebut tadi." Renjun mengangguk.

"Alen menyayangi Injun kan?" Tanya Renjun polos.

"Sangat, aku sangat menyayangimu, kau adikku." Guanlin mengeratkan pelukannya. Ia khawatir pada Renjun, sebap anak itu sangat mudah percaya dengan orang bahkan orang yang baru ia temui karena itu ia tak lelah untuk mengingatkan si manis.

"Jadi kau akan mendaftar SMA?" Tanya Guanlin dan mendapat jawaban anggukan dari pria manis.

"Ingin mendaftar dimana?"

"Terserah Alen saja injun yakin pilihan Alen yang terbaik."

"Panggil aku Hyung, Huang Renjun."

"Hehe." Renjun terkekeh. Renjun hanya akan memanggilnya 'hyung' jika ada maunya. Dan jika sedang di nasehati.

"Coba panggil aku Hyung."

"Hyung~" Panggil Renjun sedikit ber aegyo.

"Good boy."

"Aku akan mendaftarkan mu di SMA Neo High school Technologi, itu sekolah elit dengan bayaran paling mahal setiap bulan."

"Apa itu tak terlalu mahal?" Tanya Renjun.

"Itu murah sayang, yang terpenting kau dapat pendidikan yang baik, jika sudah mulai sekolah, berhati-hatilah untuk memilih teman." Renjun mengangguk.

"ASTAGA!!" Guanlin terkejut saat simungil tiba-tiba berteriak di samping telinga nya.

"Kau berteriak tepat di telinga ku Huang!" Guanlin kesal tapi bisa apa? Ia tak bisa marah pada mahluk menggemaskan itu.

"Injun ingin bertemu dengan Echan."

"Haechan berlibur" ujar Guanlin.

"Benarkah, Injun juga ingin berlibur Alen~" Rengek Renjun.

"Aku lima tahun lebih tua darimu Renjun."

"Hehe Injun lupa, maafkan Injun Hyung, Al- Hyung sayang Injun kan? Jangan marah~"

"Sini peluk." Renjun kembali masuk kedalam pelukan hangat tersebut.






TBC

Maaf klo gaje

[✓] HITMAN | NorenminWhere stories live. Discover now