Setelah Theo menyelesaikan urusan rapat besarnya, ia pulang ke rumah Ruza dengan membawa 4 bungkus mi ayam, 5 kotak martabak, 2 kotak donat, 3 bungkus bakso, 5 bungkus sate, 8 pizza dan 4 jus mangga. Sekarang ini ia tengah pusing mau di kemanakan semua makanan itu. Untung saja ia membawa mobil. Bagaimana jika ia membawa motor?
Semua makanan itu Theo dapat dari acara makan besar setelah rapat. Karena cuaca sore hari yang tidak lagi panas jadi acara PGG pertama diawali dengan makan besar-besaran. Namun berakhir dengan makanan tidak habis yang harus dibawa pulangnya, selaku dewan besar PGG.
"RUZAAAA!!!" teriak Theo dari luar
Theo melepas kacamatanya dan menatap rumah itu. "ZAAAA!!"
Ruza keluar rumah dengan menghentak-hentak kakinya karena sebal. "APA SIH KAK!!!
"Pilih lo mau makan apa, sisanya gue bagi-bagi ke tukang ojek pengkolan."
Ruza berjalan menuju mobil Theo dan melihat apa yang ditunjuk Theo. Di mobil Theo gadis itu melihat sebuah kantong plastik dan sebuah karung. "Emas lagi?"
"EMAS AJA PIKIRAN LO! Buka sendiri, nanti juga tau! Gue mau tidur dulu," ucap Theo sambil menjitak kepala Ruza lalu berjalan masuk ke rumah.
Ruza memegang kepalanya sambil menatap Theo yang berlalu pergi. "SAKIT TAU KAKK!!"
Theo melempar kacamata dan jaketnya ke arah mobil. "Nanti barang-barang gue yang di mobil sekalian bawa masuk cil."
Ruza menurunkan jaket yang menutupi wajahnya. "KAKKKKKK, KALO LEMPAR LIHAT-LIHAT!!! BAWA SENDIRI!! RUZA GA MAU!!!"
"Gamau beneran? Emas tiga batang punya lo gue ambil balik. Kere-kere dah lo. Kakak lo kan sakit juga. Lo kelaparan terus mati deh. Kakak lo gue jual. Dapet duit gue beli emas lagi."
"KAKAKKKK!!"
"Bohong, bohong, gausah teriak-teriak. Suara butut sok teriak, lampu rumah lo mati semua kapok lo."
Ruza mendengus kesal dan menaruh jaket Theo di bagian depan mobil. Ia jadikan jaket itu lap untuk mobil merah berkilau Theo.
Lalu gadis itu berjalan, melihat isi karung yang dimaksud Theo.
"Apasih isi-"
Ruza melihat ada sangat banyak makanan di karung itu. "Nyaaa" lanjutnya dengan pelan.
Gadis itu mengeluarkan satu persatu barang yang ada di karung Theo. "Kak Theo gila?"
Ruza langsung berlari masuk ke rumahnya dan menghampiri Theo yang tengah tidur di sofa dengan kaki diangkat dan tangan yang disilangkan menutupi mata.
Ruza menggoyang-goyangkan Theo.
"Kakkkk, bangun!! Itu diapain??""Hmmm."
"Kakkkkkkkk!!"
"Apaan sihhh cilll!!"
"Hihhhhh kakkkk, itu makanannya diapainn!!" Ruza terus menggoyangkan tubuh Theo agar Theo bangun.
"Ck." Theo bangun dan mendudukkan Ruza di meja. Matanya menatap gadis itu. "DENGERIN MAKANNYA KALO GUE NGOMONG BOCIIIILLL!!"
"LO AMBIL YANG LO MAU, SISANYA GUE SODAKOHIN. PAHAMMMM!!!"
"PAHAM GAKKK?? KALO NGGAK PAHAM BILANGGG SAYANGKU MANISKUUUUUU. JANGAN GANGGU GUE TIDUR ANJEM."
"Dah sana." Theo berjalan ke kamar Hades dan mengunci kamar itu dari dalam. Maafkan dirinya jika ia marah, semua karena ia seharian panas-panasan, jadi suasana hatinya ikut panas dan moodnya jatuh entah ke mana.
"Itukan kamar kakak Ruza!!"
"Bodo amat!! Kakak lo juga ga masalah. Udahlah bocil lo nurut aja. Susah amat. Lagi bad mood gue. Lo bangunin gue lagi, gue lempar lo ke kandang Harry."
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORUZ
Teen Fiction- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru juga" __________ Antheo Killian, cowok yang sudah berulang kali dikeluarkan dari sekolah dan pindah ke...