TUJUH (sudah revisi)

21.1K 2.3K 17
                                    

TERIMAKASIH

SUDAH MAU MEMBACA

HAPPY READING GUYS:)

****

Upacara bendera baru saja selesai di lakukan. Thea sejak tadi tidak pernah lepas menatap Galang yang juga menatapnya. Sebenarnya Thea sangat ingin menarik galang untuk pergi ke UKS. Tapi dia bukan anggota PMR jadi tidak bisa melakukan itu.

"Kita ke UKS!" Ajak Thea.

"Aku harus ke ruang BK dulu sayang. Tadikan bu Teti nyuruh habis upacara nemuin beliau"

"Tapi ini harus di obatin. Kamu bahkan belum ada bersihin luka kamu!"

Demi apapun. Thea sedang kesal saat ini. Kenapa Galang sangat keras kepala sekali. Pikirnya.

"Nanti keluar dari ruang BK aku obatin langsung. Janji"

Lagi-lagi Thea harus mengalah. "Yaudah"

"Aku ke BK dulu ya" Ucap Galang, tersenyum manis tak lupa mengelus kepala Thea yang kini sudah berbalut hijab.

"Iya"

***
Keenam remaja itu kini duduk di sofa yang ada di ruangan BK. Siap untuk diadili oleh bu Teti.

"Jadi apa masalah kalian?"

Tak ada yang menyahut, semua diam enggan untuk menjawab pertanyaan bu Teti.

BRAK.

"JAWAB!" Bentak bu Teti, sambil menggebrak meja hingga mereka semua tersentak kaget.

"Galang duluan bu yang salah" Ucap Aga, yang di iyain semua teman-temannya.

"Benar Galang?"

Kini atensi bu Teti beralih pada Galang yang duduk di sofa single.

"Coba tanya kesalahan saya dimana?" Tanya Galang dingin.

"Lo itu banyak salah nya. Termasuk sama kakak gue!" Ucap Aga emosi.

"Jadi ini masalah pribadi?"

Semua diam saat bu Teti kembali bertanya.

"Jadi siapa yang mulai duluan perkelahian tadi pagi?!"

"Saya bu. Tapi karena setiap lihat wajah Galang bikin saya emosi" Jawab Aga jujur.

Bagi Aga ke jujuran adalah segalanya. Meski dia nakal dia selalu berusaha untuk selalu jujur. Ia tidak suka kebohongan. Dan memfitnah lawan bukan dia sekali.

Bu Teti memijat peilipisnya. Dia terlalu lelah setiap hari menghadapi anak-anak bermasalah.

"Kalian ber-enam keliling lapangan sepuluh kali, dilanjut bersihkan toilet siswa di dekat mushola!"

"Kami kan masih anak baru bu. Kasi diskon hukuman dong bu!" Bujuk Rangga, salah satu teman Aga.

"Kalau tahu masih anak baru kenapa malah berkelahi di hari pertama!"

"Cepat atau hukumannya akan saya tambah!"

Mau tak mau keenam remaja itu akhirnya keluar dari dalam ruang BK.

"Loh, kamu kok kesini?"Tanya Galang, saat mendapati Thea berdiri di depan ruang BK.

"Aku khawatir sama kamu. Lagian guru gak masuk. Bu Nisa lagi cuti melahirkan, jadi hari ini jamkos"

"Kita ke UKS!"

Thea langsung menarik tangan Galang tanpa mau di bantah.

"Aku harus jalani hukuman dulu. Nanti baru ke UKS!" Ucap Galang, menahan langkahnya.

Mesin Waktu ( END)/ TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang