5. Tutor

8.4K 388 196
                                    

Luke berjalan ke dalam kelasnya dengan tergesa-gesa. Masalahnya, ia lupa mengerjakan PR geografi yang pelajarannya akan dimulai beberapa menit lagi.

Dengan gerakan secepat kilat, Luke menyalin PR milik Calum––teman sekelasnya––tanpa permisi.

"Lagian lo udah tau belum ngerjain PR malah teleponan. Dasar banyak gaya," celetuk Calum yang duduk di sebelah Luke.

"Ngerjain PR geografi adalah nomor dua setelah nyemangatin doi sekolah," balas Luke sambil menulis.

Calum mengernyit jijik. "Dih, sok jatuh cinta lu, Bang!" ucapnya sambil memukul punggung Luke. Otomatis, sederet huruf yang sedang Luke tulis menjadi tercoret.

"ANJIR KALIUM JADI KECORET INI!" teriak Luke layaknya anak cewek.

*

"Gue salut sama lo, Luke. Rela nyemangatin doi buat sekolah dulu baru ngerjain geografi. Padahal itu pelajaran pertama, 'kan? Hebat hebat," kata Lea sambil menepuk-nepuk pundak milik Luke dan tersenyum bangga layaknya Ibu yang bangga dengan anaknya karena berhasil menjuarai lomba balap karung se-dunia.

Lalu Luke tersenyum cool. "Gue gitu, nyemangatin doi iya, PR selesai juga iya. Gue, 'kan, punya kemampuan buat nyontek PR secepat kilat," ucap Luke sambil membenarkan rambutnya.

Kemudian seorang Ibu penjaga kantin mengantarkan makanan pesanan mereka karena ini adalah jam istirahat kedua. Setelah bilang makasih, mereka lanjut makan sambil mengobrol.

"Emang lo suka ya, sama dia?" tanya Lea.

"Gue belum bilang emang?" Luke berdeham. "I like her, a lot. Kalo lo ketemu dia, pasti first impression nya 'dih ini orang tampangnya ngajakin ribut gils' gitu. Lo gak akan tau dia aslinya gimana, sampe lo udah kenal sama dia. Dia emang keliatannya galak, jutek, mean, and stuff. Cuman buat gue, dia tuh malah kebalikannya.

"Gue kenal dia gara-gara 'kan dulu gue digantungin nih, sama sekolah ini. Jadi gue masuk Chester Hill dulu, buat jaga-jaga. Terus gue sama dia satu kelas pas orientasi. Udah gitu, waktu gue sama dia udah lumayan deket, siapa sangka gue malah keterima disini. Tapi walaupun gitu, gue masih suka ketemu dia, kok. Dia tuh ... ah I lost my words," kata Luke panjang lebar sambil sesekali tersenyum seperti idiot.

"Wow, bahkan lo nyeritain dia with sparkle in your eyes," kata Lea kagum. "Oh iya, btw, ada salam dari anak kelas gue. Namanya Karen. Katanya lo ganteng banget," sambung Lea sambil tertawa.

"Bilangin ke Karen kalo gue udah punya doi!" balas Luke.

Apa Luke baru aja mendeklarasikan kalo dia dan Lane akan segera jadian?

*

Sedangkan di jam yang sama namun tempat yang berbeda, Lane tengah bersiap untuk memakan bekalnya bersama Sydney dan Rachel.

"Selamat makan siang, rakyatku!" ujar Lane sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Tau deh ... yang tadi pagi di semangatin doi buat sekolah, jadi kelebihan semangat gini," ledek Sydney dan Lane hanya terkekeh.

Ketika Sydney dan Lane sibuk meminta makanan satu sama lain, Rachel lebih memilih untuk berkutat dengan ponselnya tanpa menyentuh kotak bekalnya sama sekali.

"Makan dulu, Rachel. Main hp kan bisa nanti," tegur Lane.

"Iya iya bentar, ini temen gue lagi galau gara-gara gebetannya suka sama cewe lain," balas Rachel tanpa mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

"Kasian amat, emangnya doinya udah jadian?" tanya Sydney sambil menyendokkan makanannya ke dalam mulut.

"Gak tau juga, kayaknya sih udah," kata Rachel.

Stand on the GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang