11. Haircut

6.7K 297 132
                                    

Lane menekan tombol hijau untuk menelpon entah yang ke berapa kalinya. Malam ini, sasarannya adalah Violet. Setelah sadar kalau Violet tidak akan mengangkat panggilannya, Lane pada akhirnya menghubungi cewek itu via LINE.

Lane: Vi masa mantannya luke td ngeline dia

Lane: Kalo msh sewajarnya sih..gapapa. Lah ini smp nanya msh boleh telpon apa kagak

Lane: SEBEL AQ VI

Lane: Lane sent you a sticker.

Violet: Tai

Violet: TELPON GUE AJA TEROS SAMPE JUTAAN KALI

Violet: Gue lg tdr kampret

Lane: YA MAAF OK. LO KAN TAU KALO GUE CUMAN NYAMAN CERITA KE LO DAN DEAN DAN XANDRINE DAN XAVIER DAN MUNGKIN SYDNEY PLUS RACHEL

Violet: Itu lo msh byk cadangan diary, pantat.

Violet: eh bentar

Violet: XAVIER GANTENGKU APA KABAR YA

Lane: Giliran xavier aja. Gak sekalian bokap gue vi?

Violet: ok

Violet: OM DAVID GANTENGKU APA KABAR YA

Lane: PACARNYA SI MBAK GAK SEKALIAN VI?!

Violet: DOINYA SI MBAK GANTENGKU APA KABAR YA

Lane: eh vi tlp gue btw

Vio Pantat is calling...

"APA? GALAU? IYA?!"

Belum sempat Lane mengucapkan sapaan, Violet alias Vio Pantat telah menyambar duluan.

Lane mengerling kemudian mendengus. "Vi, serius. Gue takut apalagi Marshella--nama cewek itu--mantan Luke yang paling terakhir. Ibaratnya, masih anget kayak kencingnya orang yang lagi demam."

"Gini ya, Lane, Bulu Babi-nya gue yang paling kayak tai, kalo yang Luke mau cuman lo, lo gak usah khawatir siapa-siapa aja yang pengen sama dia. Inget tuh omongan gue."

Omongan Violet bahkan kelewat akurat.

.

.

"If he only wants you,

don't worry about

who wants him."

*

Luke sedang duduk di samping Calum--di kelas mereka--sambil mendengarkan lagu yang disambungkan dari handphone ke headset milik Calum dengan posisi menempelkan dagu pada meja dan menjulurkan tangan ke depan sambil memainkan ponsel miliknya. Luke mengenakan headset di kuping kanannya sementara Calum di kuping kiri. Sesekali Ia tertawa kecil seperti orang yang kehilangan kewarasannya karena texting bersama Lane. Padahal ini hanya Lane.

"Luke!" sapa Lea yang datangnya sangat tiba-tiba.

Luke menengadah. "Eh? Kok lo bisa dapet akses buat masuk ke kelas gue?"

Lea tertawa kemudian melihat ke sekitaran kelas Luke. "KM kelas lo gue sogok pake chips yang dijual di kantin," jelas Lea. Mungkin bagi sebagian orang ini terdengar konyol. Namun, Luke dan teman sekelasnya memang sepakat bahwa tidak boleh ada murid kelas lain yang masuk ke kelas mereka. Jadi, kalau ada salah satu diantara mereka memiliki keperluan, lebih baik melakukannya di luar kelas.

"Btw, Luke, udah lama nih lo gak nganterin gue balik. Sejak lo punya Lane, lo jadi ngelupain gue gitu." Lea berkata kelewat santai.

Luke mendecak. "Gue 'kan udah sama Lane, masa iya nganterin lo balik."

Stand on the GroundWhere stories live. Discover now