02 - first kiss

206 75 22
                                    


         Semoga kalian mengerti bagaimana
             Menghargai seorang penulis
                   Vote and coment

                     Happy reading

Clarissa berjalan sambil mengedarkan matanya keseluruhan jalan yang tampak sepi. Namun sayang sekali setiap perjalanan langkah gadis itu tidak menemukan angkot. Di setiap langkah gadis itu memikirkan perkataan saudari tirinya, tapi tak apa Clarissa sudah terbiasa.

Matahari sudah memancarkan sinarnya dari arah timur dan jam menunjukkan pukul setengah tujuh, menurut Clarissa ia yakin dirinya akan sampai tepat waktu, meskipun jarak sekolah dari rumahnya sangat begitu jauh, Clarissa mempercepat langkahnya untuk segera sampai di sekolah SMA High internasional school.

Dari arah berlawanan Clarissa melihat seorang laki-laki tengah sibuk dengan motornya, ketika mengetahui siapa laki-laki tersebut menatap kearahnya, ia lantas berjalan lebih cepat untuk segera menghindar dari laki-laki tersebut. Laki-laki itu berlari untuk mengejar Clarissa, tiba-tiba langkah Clarissa di hentikan oleh tarikan pergelangan tangannya yang bebas, Clarissa memasang wajah malasnya pada laki-laki itu, namun laki-laki itu malah menggenggam pergelangan tangannya sambil tersenyum lebar.

"Lepasin tangan gue," Clarissa mencoba untuk melepaskan tangannya dari genggamanan laki-laki tersebut, namun nihil genggaman laki-laki itu begitu kuat. "Enggak mau."

"Mau Lo apa si gangguin hidup gue terus?"

"Hm apa yaaaaa? Ya mungkin Karna lo ibu dari anak-anak gue," Ucapnya laki-laki itu sambil cengengesan geli.

"Arsel, gue mohon jauhin gue, dan gara-gara lo juga kemarin gue berantem," Jelas Clarissa, yup laki-laki itu adalah Arselio Dramendra, gadis itu tampak putus asa dan memohon agar Arselio menjauhi dirinya, gara-garanya akhir-akhir ini Clarissa jadi punya masalah dengan cewe-cewe centil di sekolah, yang sudah lama mengincar Arselio si pangeran SMA high internasional school.

"Gue janji setelah ini lo bakal aman, dan gak ada keributan lagi sama cewe stres itu, Tapi?"

Clarissa menghentikan langkahnya mendengarkan ucapan Arselio. "Tapi apa?"

"Lo harus jadi istri gue, dan begitu pun lo aman dari siapapun, gue yang jagain lo dua puluh empat jam," Arselio menatap gadis itu dengan tatapan serius dan ciri khas dengan wajah cool milik si tampan itu, mendengar ucapannya membuat wajah Clarissa memerah menahan amarahnya.

"Mustahil, mimpi lo," Ketus Clarissa dan kembali melangkah di ikuti Arselio masih setia menggenggam tangannya.

"Ra cantik banget si lo," Godanya sambil tersenyum lebar menatap wajah Clarissa dari samping, Gadis itu hanya memasangkan wajah masam nya. Sikap Arselio begitu sangat beda ketika dia sedang memiliki kesempatan berdua dengan Clarissa.

Langkah demi langkah yang mereka tempuh kini mereka sudah sampai di depan sekolah SMA high internasional school, namun sayang gerbang sekolah itu telah ditutup, di dalamnya ada seorang satpam tengah menjaga gerbang tersebut.

Clarissa melihat jam di layar handphone miliknya, jam tersebut menunjukkan pukul 07 : 50 menit, mereka sudah benar-benar terlambat dua puluh menit. "Hufff," Desahnya gadis itu, yang sudah putus asa, sedangkan Arselio hanya bersikap biasa saja dan santai.

"Gimana nih mau tetap masuk sekolah? Apa pulang aja?" Tanyanya pada Clarissa, sambil melepaskan genggaman tangan nya.

Clarissa memikirkannya ucapan Arselio, masuk sekolah pasti juga enggak ikut absen malahan di suruh membersihkan WC. pulang? Apa itu baik bagi Clarissa? Masalahnya ia harus pulang kemana? Sedangkan ini bukan jam pulang sekolah, nanti kalau pulang pasti orang tuanya memarahi dirinya, gadis itu benar-benar prustasi, lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah meninggalkan sekolah tersebut.

Possessive With You (On Going)Where stories live. Discover now