08 - Rencana pertunangan

91 51 24
                                    

             Semoga kalian mengerti bagaimana
               Menghargai seorang penulis
                    Vote and coment
   

                     Happy reading

Kini Arselio dan Clarissa tengah duduk bersebelahan Mereke membicarakan perihal Tunangan yang akan di adakan besok malam namun seperti Clarissa masih ragu memikirkannya orang tuanya, bagaimana jika Candra tidak merestuinya.

"Aku harus bertemu dengan Om Candra dan minta restu secara baik-baik."

Pertanyaan yang dilontarkan Arselio seketika mampu membuat Clarissa menegang. "Aa-Arsel bagaimana jika Papah Candra tidak setuju?" Tanya Clarissa balik, kini dengan nada gugup dan khawatir.

Arselio menarik nafas, dia tau bagaimana selama ini kehidupan kekasihnya itu. yang gadis itu tutup-tutupi selama ini kepada semua orang. namun itu tidak masalah bagi Arselio dia yang akan menjadi seseorang yang selalu ada buat kekasihnya itu.

"Don't worry Ra, Mamah is here," Mamah Soya berusaha menenangkan pikiran Clarissa.

"Mamah temeni calon mantu Papah, ya? Papah masuk sama Arselio," Mamah Soya mengangguk. Dan memeluk pinggang Clarissa. mereka berdua terdiam diri di depan teras rumah yang tampak mewah itu.

"Semuanya akan baik-baik saja Ra, percaya semuanya sama Papah Erik," Clarissa mengangguk patuh.

Candra tengah duduk santai bersama dengan Winda. Mereka menunggu kedatangan Keluarga Dramendra, Claudia tersenyum menatap Arselio jantungnya berdebar namun berbeda dengan Arselio yang merasakan kebencian.

"Selamat pagi Pak Candra," Sapa Erik pada Candra, Mereka langsung mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk. Arselio berusaha mengatur detak jantungnya.

"Jadi apa maksud dan tujuan keluarga Dramendra ke sini?" Tanya Candra to the point.

Sebelum datang kemari, Erik memang sudah mengabari tuan rumah jika dia dan keluarganya akan datang untuk menyampaikan hal yang penting. Arselio menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar.

"Kedatangan saya kesini yaitu menyampaikan niat saya yang ingin meminang Clarissa Adellia Aghata."

Deg

Candra mematung ketika mendengar ucapan yang di lontarkan Arselio, semuanya terdiam. "Jangan becanda kamu, saya tidak mengizinkan anak saya menikah dengan lelaki manapun."

"Orang tua macam apa kamu Candra?" Nadanya suara Erik cukup mendominasi membuat Candra ciut laki-laki itu hanya mematung sedangkan Winda dan Claudia masih syok dan tidak menyangka bakalan seperti ini akhirnya.

"Intinya kedatangan saya dengan niat baik, saya minta izin untuk menjadi calon suami dari Clarissa Adellia Aghata." Ucap Arselio dengan tegas dan mereka hendak pergi meninggalkan rumah itu.

"STOP!!" Seru Candra sekencang mungkin, Arselio dan Erik membalikkan tubuhnya ke sumber suara. " Di mana Clarissa?"

Clarissa baru saja masuk kedalam rumah itu dan langsung terkejut dengan tatapan maut dari Candra. Clarissa mematung ketika Candra berjalan mendekatinya.

Plak

"Ahk!!"

"Kamu lupa dengan ancaman saya?" Tegas Candra membuat Arselio, Soya dan Erik terkejut melihat kekejaman orang tua terhadap anak perempuannya. Arselio langsung memeluk tubuh gadis itu.

"KAMU ITU TIDAK PANTAS BAHAGIA! DAN ANAK PEMBAWA SIAL, KAMU HANYA BEBAN BAGI SIAPAPUN, DASAR SAMPAH!!!"

Deg

Possessive With You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang