12 - Bocil

78 32 11
                                    

Semoga kalian mengerti bagaimana
Menghargai seorang penulis
Vote and coment

Happy reading

"Angkat flis angkat," Clarissa mondar-mandir di dalam kamarnya saat telponnya tak kunjung diangkat oleh Arselio. Entah sengaja atau bagaimana.

Clarissa merindukan kehadiran Arselio karena laki-laki itu dengan anak-anak Omorfos tadi pagi tidak berangkat sekolah, sampai malam ini mereka belum bertemu. Sebenarnya malam ini Clarissa ingin mengajak Arselio untuk memakai masker wajah.

Wajah Clarissa kini terlihat sangat prustasi dua puluh kali panggil namun tetap dialihkan. Kini Clarissa menghubungi anak-anak Omorfos.

📞 Rehan Lo tau engga Arsel dimana?

📞 Bukannya tadi dia pulang ke apartemen?

📞 Engga ada Rei.

📞 Lo tetap di situ jangan kemana-mana, biar
gue nyari Arsel.

Panggilan di akhiri, Rehan bergegas memakai helm setelah itu menyalakan mesin motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang, kepalanya menoleh ke kanan ke kiri namun belum menemukan Arselio.

"Arsel Lo dimana?" Umpat Rehan.

Di depan jalan sana Rehan melihat keramaian dan melajukan motornya lalu dia berhenti, tak sengaja telinganya mendengar kedua pria paruh baya itu sengaja mengobrol.

"Ya Allah, naas banget itu kecelakaannya, saya sampe merinding," ucap pria paruh baya itu. Rehan mulai merasa gelisah lalu dia menghampiri mereka.

"Permisi Pak," ucapnya dengan sopan.

"Iya Mas ada apa?"

"Apa bapak melihat laki-laki ini?" Rehan menunjukkan layar ponselnya dimana foto Arselio yang ia tunjukkan. Kedua pria paruh baya itu tersentak kaget. "Itu Mas, yang tadi kecelakaan di sini!"

Rehan langsung syok mengusap wajahnya kasar, Kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Didalam mobil sana Faisal melihat Rehan. Faisal memutarkan mobilnya dan membuntuti motor yang di tumpangi Rehan dari belakang, sedangkan laki-laki yang di samping Faisal tengah tertidur pulas.

"WOY REHAN LO KENAPA?" Teriak Faisal lalu Rehan menoleh kearah seseorang yang ada didalam mobil itu. Rehan tak sempat menjawab ia malah memberikan kode kepada Faisal untuk membuntutinya dari belakang.

"Woy Fais ini ada apa ko tiba-tiba tegang begini?" Tanyanya yang baru saja bangun.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka telah sampai didepan rumah sakit. Rehan memarkirkan motornya begitupun dengan Faisal, sedangkan Gibran masih lelugu kesadarannya belum terkumpul.

"Woy ada apa jelasin?" Tanya Faisal.

"Arselio kecelakaan!" Rehan berlari. Faisal dan Gibran masih berdiam diri mereka tak percaya lalu mereka ikut berlari mengejar Rehan.

"Sus ruangan korban kecelakaan tadi di mana?" Tanya Rehan.

"Kini Korban sedang berada di ruangan ICU," jelas suster, anak-anak Omorfos tak lain adalah Rehan, Gibran dan Faisal kini mereka mencari ruangan ICU.

Mereka telah sampai didepan ruangan ICU. Menampakkan seorang dokter laki-laki baru saja keluar dari ruangan itu.

"Apa di sini ruangan yang di isi Arselio Dramendra?" Tanya Rehan.

"Apa kalian sahabatnya?"

"Iya Kami sahabatnya," saut Gibran dengan tatapan sendu.

"Kondisi pasien kini sedang Kritis, saya harap kalian beritahu kedua orang tua nya," jelas Dokter itu lalu ia pergi meninggalkan mereka.

Possessive With You (On Going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt