Kencan?

538 83 4
                                    

Helaian surai pirang Chifuyu bergerak naik turun ketika ia melangkah kegirangan keluar dari bioskop, Chifuyu sangat puas dengan film yang mereka tonton tadi. Iris tosca indahnya tak henti-hentinya melirik Baji senang.

"Keren banget kak! Makasih udah ngajak nonton!" Baji tertawa karena ekspresi gemas sang pacar.

"Mau ke mana lagi abis ini?" tawar Baji ramah, Chifuyu menyerit bingung, tumben sekali Baji bertanya padahal biasanya mereka langsung pergi saja.

"Tumben kak"

"Hm?" sebelah alisnya terangkat sembari melirik Chifuyu.

"Kan kita lagi kencan" jawabnya enteng.

"Memangnya kencan harus gini ya? Nonton terus ditanya ke mana" Baji hanya mengangguk saja, jujur ia tidak mengerti kenapa Chifuyu itu agak payah soal percintaan.

"Kamu ga mau?"

"Ha?"

"Eh? Kenapa?" tanya Baji kikuk. Wajah terkejut Chifuyu membuatnya ragu.

"Itu tadi kak Baji bilang 'kamu' makanya aku kaget"

"E-engga salah denger, gue bilang lu bukan kamu" ingin sekali Baji menampar mulutnya sendiri karena salah berucap. Memangnya apa yang ia harapkan dari balasan Chifuyu?

"Oh oke. Yauda kita ke tempat lain aja"

Baji hanya menurut dan mengikuti Chifuyu. Mereka masuk ke game center yang berada di mall tersebut. Baji menarik tangan Chifuyu, membawa pria manis itu ke beberapa permainan di sana. Bermain basket, mengumpulkan tiket dan mendapatkan boneka kucing berwarna hitam.

Senyuman dan tawa Chifuyu membuat hatinya lega, padahal mereka sering menghabiskan waktu bersama tapi kenapa Baji baru menyadari perasaannya.

"Kita kasih nama kak?" ujar Chifuyu kegirangan.

"Lu mau namanya siapa?"

"Peke j? Artinya bagus" Baji mengangguk setuju. Kalau sudah disuguhi pemandangan imut nan manis ini ia cuma bisa menurut saja. Chifuyu memegangi boneka kucing hitamnya girang, seperti anak kecil yang baru di beri hadiah saja, Baji sedari tadi berusaha menutupi senyumannya agar tak dipergoki berharap terlalu banyak.

"Laper ga?" Chifuyu mengangguk. Mereka beranjak ke tempat lain untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.

Mereka duduk di salah satu restoran, setelah memesan keheningan sempat melanda, tapi perkataan Chifuyu mencairkan suasana canggung mereka.

"Makasih kak udah ngajak main hari ini"

"Ga masalah, kan sekalian simulasi" Baji mengusak tengkuknya yang tak gatal, entah kenapa sekarang jadi lebih canggung berada di dekat Chifuyu, jantung yang berdebar dan takut salah bicara membuat Baji semakin gugup.

"Kak Baji sering ngajak pacar nonton sama main gini?" Baji menggeleng, ia menatap pelayan yang baru datang mengantarkan makanan.

"Tergantung orangnya gimana, ada yang suka di ajak nonton, ada yang seneng di rumahnya, ada juga yang seneng main ke toko buku atau taman" Chifuyu mengerutkan bibirnya kesal. Dari cara bicaranya saja Chifuyu tau Baji sudah terbiasa dengan hubungan asmara, sedangkan dirinya bahkan harus meminta bantuan Baji untuk melakukan itu.

"Makasih bang" ucap Baji saat sang pelayan pergi.

"Makan dulu" Chifuyu menoleh ke arah lain saat Baji menyodorkan makanannya. Baji menyerit bingung, apa ia baru melakukan kesalahan lagi?

"Kenapa?" tanya Baji memastikan.

"Kak Baji udah biasa banget kayaknya."

"Kenapa? Cemburu?" seringai tipis tercipta di bibir Baji.

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Where stories live. Discover now