Dilanda Kebimbangan

403 80 15
                                    

Malam saat Baji dan Chifuyu bertengkar.

Baji memperhatikan segala arah, ia kalang kabut karena Chifuyu tak bisa ditemukan, ini sudah larut dan Chifuyu tidak mengabari sama sekali. Bahkan Baji sampai meminta bantuan Takemichi, mereka teman dekat tapi sepertinya Chifuyu juga tak menceritakan tentang masalah mereka.

"Udah ketemu kak?" Takemichi berlari menghampiri Baji.

"Belum" Baji semakin gelisah, pakaian belum diganti, makan malam juga belum. Ke mana Chifuyu pergi?

"Kak ada yang mau aku omongin, ini bukan waktu yang tepat tapi penting" sebelah alis Baji terangkat naik, tumben sekali. Mereka tak terlalu dekat tapi mungkin saja ada hal yang bisa ia kupas dari kedekatan dan persahabatan Takemichi dan Chifuyu.

"Gimana ni kak, Chifuyu pingsan" iris seterang langit biru itu melirik si kakak kelas panik.

"Bawa aja ke rumah kakak, nanti kita obatin di sana" Senju dan Yuzuha memapah Chifuyu dengan susah payah, walaupun mereka kuat tapi jarak rumah Yuzuha cukup jauh dari lokasi mereka saat ini.

Chifuyu mengerjap perlahan kala dinginnya alkohol menyentuh kulit, ia meringis dan menatap siapa orang yang sedang mengobatinya sekarang. Yuzuha membantu Chifuyu duduk, dua gadis itu saling bertukar pandang, mereka sangat bingung kenapa malam-malam begini Chifuyu keluyuran dan masih mengenakan seragam sekolah.

"Minum dulu" segelas air diberikan padanya, Chifuyu tersenyum tipis dan menerimanya. Ia meneguk habis minuman tersebut.

"Lain kali jangan keluar jam segini" ujar Yuzuha, Chifuyu menunduk, karena kesalahannya lagi-lagi ia merepotkan orang lain.

"Maaf" ucap Chifuyu.

"Ga perlu minta maaf, lu ga ngapa-ngapain" sela Senju. Chifuyu melirik gadis itu, dalam keadaan seperti ini Senju itu memang bisa diandalkan. Ekor matanya melirik ke seisi ruangan, bulu kuduknya langsung berdiri ketika melihat ruangan itu, bukannya ada hantu atau poster mengerikan tapi terdapat banyak foto Mitsuya yang  menempel di dinding kamar.

"Kamar siapa nih" ucap Chifuyu kaget.

"Sapa lagi kalo bukan si botak" Chifuyu agak ngeri menatap kamar ini, banyak foto teman-teman Hakkai di sana, saat ia bersama dengan Takemichi dan Hakkai juga ada, tapi yang membuat Chifuyu takut adalah foto Mitsuya, pemuda itu lebih mirip seorang fanboy ketimbang pacar atau kenalan Mitsuya.

"Bulol kak Mitsuya banget 'kan?" Chifuyu mengangguki ucapan Senju, temannya satu itu memang agak aneh kalau tentang Mitsuya.

Tiba-tiba Chifuyu teringat dengan Baji, sudut bibirnya melengkung ke bawah. Chifuyu menatap telapak tangannya, tak lama air mata jatuh menetes. Chifuyu mengusap air matanya dengan lengannya, malu karena dilihat Yuzuha dan Senju, tapi air matanya tak bisa berhenti.

"Kenapa nangis?" tanya Yuzuha lembut, tangannya mengusap pelan punggung Chifuyu, kakak kelasnya ini memang punya jiwa keibuan.

"Pasti berantem sama bang Baji" Chifuyu mengangguk pelan. Chifuyu menceritakan semua pertengkaran mereka, mulai dari hubungan pura-pura hingga ia memukul Baji karena sangat kesal. Chifuyu tak sengaja melakukan itu, ia sangat terkejut dengan perkataan Baji tadi, ia berani bersumpah tak mau memukul Baji, tapi tangannya refleks memukul si kakak kelas karena tersulut emosi.

Senju menjadi iba dengan teman sekelasnya ini, Senju ikut merasa sedih. Mereka hanya bisa menenangkan Chifuyu saat ini. Siapa sangka bocah periang seperti Chifuyu akan dilanda masalah rumit, apalagi soal percintaan.

"Kalo emang sayang seharusnya kalian ga boleh gini" suara Yuzuha sangat menenangkan dirinya, Chifuyu tersenyum kecut seraya menatap gadis itu.

"Coba bicara baik-baik, jangan saling bohongin perasaan. Tanpa sadar kamu malah balas dendam ke Baji"

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Where stories live. Discover now