Pacar Baru Chifuyu

503 85 8
                                    

"Kita putus aja"

Chifuyu memandang tegas Baji yang masih hanyut dalam isi kepalanya sendiri. Baji tengah bertanya-tanya mengapa tiba-tiba Chifuyu mengatakan hal tersebut. Seingatnya, mereka sudah baikan dan jarang bertengkar belakangan ini.

"Kenapa?" tanya Baji pelan.

"Aku ngerasa selama ini udah cukup ngerepotin kak Baji, banyak permintaan aneh, bikin kak Baji ga bebas. Lagian hubungan pura-pura gini ga enak banget" wajah pemuda pirang itu berbanding terbalik, sikap tenang dan lugunya membuat Baji ketir, pasalnya jika Chifuyu meminta hal ini ia juga tak akan memaksa.

Baji mengusak kasar surainya, suasana hatinya berubah buruk, tak tahu harus bicara apa, melanjutkan saja benar-benar malas dan enggan.

"Gue ga mau maksain semuanya, percuma kalau gak suka tapi pacaran"

Tidak, bukan kalimat itu yang ingin Chifuyu dengar dari Baji.

"Gimana pendapat kak Baji?" sebelah alis Baji terangkat, kalau boleh jujur ia sangat ingin membantah perkataan Chifuyu.

"Gue gimana? Lu anggap gue percobaan doang, giliran udah nemu orang yang pas kita selesai, bukannya emang gitu dari awal? Kenapa harus tanya pendapat?" Chifuyu tersentak, perkataan Baji membuatnya dihampiri rasa bersalah yang kian melebar.

"Aku ga bermaksud jahat kak"

"Gue ngerti, lagian di sini gue yang oke oke aja bantuin lu. Gue emang bego, lu bebas milih siapa aja, itu emang keputusan lu" Baji bangkit dari duduknya, dari raut wajahnya jelas terlihat sangat tak puas dengan keputusan Chifuyu.

"Toh lu ga bakal suka sama gue" gumam Baji di kalimat akhir.

"Kak Baji beneran suka sama aku?"

Sebelum beranjak menjauh, Chifuyu kembali memanggilnya, Baji tak menoleh, hanya menanti kata apa lagi yang akan Chifuyu keluarkan.

"Kak Baji marah?" pertanyaan Chifuyu membuatnya mengeluarkan tawa terpaksa, daripada marah, Baji merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Berkelahi nomor satu, giliran disuruh mengambil hati Chifuyu ia tidak bisa, apanya yang ditakuti, masalah seperti ini saja membuatnya takut kehilangan Chifuyu.

"Gue ga marah, mau nenangin diri bentar" ucapnya sambil tersenyum, Baji beranjak pergi ke kamarnya.

Selalu saja, selalu saja begitu. Chifuyu sadar kalau selama ini kakak kelasnya selalu mengalah, lagi-lagi Baji menyetujui tanpa mengeluarkan pendapat lebih. Terkadang Chifuyu kesal, ia bukan anak kecil yang selalu dituruti lagi, kenapa Baji tidak banyak merespon, jika mereka membicarakan ini lebih dalam dan serius, pasti ada jalan keluarnya.

Chifuyu kesal, ia mengepal tangannya kuat, melipat lutut sembari memeluk dengan raut masam. Tak lama setelah pertengkaran itu, ibu Baji masuk membawa beberapa camilan.

"Lho, Kei nya mana?" tanya ibu Baji pada Chifuyu.

"Di kamar bun"

"Di kamar?" tentu saja wanita itu sadar, tidak biasanya Chifuyu dan Baji begini, pasti terjadi sesuatu sampai membuat mereka berdua bertengkar. Ibu Baji mengambil tempat duduk di sebelah Chifuyu, ia mengeluarkan beberapa keripik kentang yang baru dibeli, menyodorkan pada Chifuyu sambil tersenyum.

"Makasih bunda" ucap Chifuyu ramah, mana mungkin ia bersikap tidak sopan, ini cuma masalahnya dengan Baji.

"Jangan merengut gitu, nanti manisnya ilang" Chifuyu tersenyum tipis mendengar tuturan barusan, kalau diingat lagi Baji juga suka mengatakan hal serupa.

Chifuyu bimbang, keputusan sepihaknya kali ini memang ingin ia ambil atau tidak, tapi Chifuyu sudah mengatakan semuanya pada Baji, sebenarnya ada satu lagi, tapi Chifuyu juga takut mengatakan hal itu, takut Baji menjauh dan tak mau lagi berteman dengannya.

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Where stories live. Discover now