Masa lalu

478 87 5
                                    

Berulang kali Baji menghela napas gusar, sedari tadi ibunya tak berhenti mengomelinya lantaran Chifuyu tak memberi kabar hampir dua minggu. Baji juga tidak mengatakan apapun saat pulang, mana mungkin ia mengaku telah membentak Chifuyu dan akhirnya mereka bertengkar.

"Kamu ini gimana sih, bunda kasih kepercayaan malah ga bertanggung jawab. Nanti kalo mama Chifuyu nanya ke bunda gimana?"

"Iya bunda sayang, ini anaknya juga lagi dicari"

"Chifuyu yang bener"

"Iya Chifuyu maksudnya" Baji melempar pandang ke segala arah, pagi Chifuyu tak menampakkan batang hidungnya bahkan setelah jam pulang sekolah pun Chifuyu juga tak kunjung terlihat.

"Ji! Baji!" teriak Kazutora yang muncul entah dari mana.

"Jangan sekarang, gue lagi nyari Cipuy"

"Nah itu dia, Cipuy masuk UKS, tadi pingsan abis berantem"

"Kei Chifuyu kenapa???" tanya sang bunda panik.

"Nanti Kei telpon lagi bun, mau liat Chifuyu dulu" mereka bergegas menuju ruang UKS. Dan benar saja, pria manis itu sedang tertidur dengan beberapa perban menghiasi wajah imutnya.

"Kok bisa gini?" tanya Baji pada Kazutora.

"Ga tau tadi gue lagi jalan ke belakang sekolah nemuin dia udah ga sadar, cepet-cepet dibawa kemari terus nyari lu" iris hazelnya memperhatikan Chifuyu lekat, kalau begini mana bisa Baji membiarkan Chifuyu begitu saja. Tujuannya menjauh bukan untuk membiarkan Chifuyu terluka atau dalam bahaya, Baji cuma butuh waktu untuk menenangkan perasaannya.

"Baru ga diawasi sebentar udah berantakan lagi" gumam Baji.

"Lu sebenernya peduli kan? Kenapa lu ngehindarin Cipuy terus?"

"Thanks, sisanya gue yang urus" ucap Baji sambil menepuk pelan bahu Kazutora. Terlihat jika si surai hitam tak berniat membalas pertanyaan Kazutora.

"Gue mau telfon bunda dulu" baru mau beranjak Kazutora menahan tangannya dan memberikan tatapan kesal.

"Lu ga mau jujur sama dia?"

"Kaga perlu dibahas" Baji menepis lengan Kazutora, malas membahas masalah yang masih belum jelas seperti ini.

"Lu suka Chifuyu kan?" langkah Baji terhenti saat Kazutora berucap, ia mengepal tangannya kuat, menarik napas dalam lalu berujar. "Jangan bahas di sini"

Keduanya pergi dari ruang UKS, pemuda yang tertidur membuka kelopak matanya. Chifuyu menoleh ke arah pintu yang baru tertutup, ia mendengar semuanya. Apa itu yang membuat Baji menjauhinya selama ini? Jika memang benar apa yang harus ia lakukan nanti? Chifuyu tidak tahu.

.
.

Chifuyu mengerjap perlahan membiasakan cahaya masuk ke retinanya. Pupil matanya bergerak memperhatikan ruangan yang tak asing, sekarang ia sudah berada di kamar.

Wajah dipenuhi perban dan tangan kirinya digenggam. Chifuyu melirik Baji yang tertidur dengan posisi duduk sambil menyandar di tempat tidurnya, tangan si kakak kelas memeganginya, wajah tegas yang biasa ia kagumi kini tertidur dengan raut cemas. Chifuyu mendudukkan dirinya, menatap keluar jendela yang belum di tutup.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, baru saja mau menggeser lengan Baji, sang empu terbangun dan menatap Chifuyu khawatir.

"Ada yang sakit?" tanya Baji lembut. Chifuyu menggeleng pelan, senyuman kecut itu adalah hal paling Baji hindari.

"Siapa yang udah buat lu kayak gini?"

"Biasalah, cuma berantem terus kalah"

"Ga mungkin." Chifuyu menatap Baji takut, mata tajam itu meliriknya dengan aura mendominasi. Baji selalu berhasil membuatnya mati kutu.

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Where stories live. Discover now