Hari Yang Panas

526 90 19
                                    

"Panaaas"

Sedari tadi bibirnya tak berhenti mengulang kalimat yang sama, Baji tak suka cuaca belakangan ini, seolah matahari bisa menghancurkan otaknya dengan panas terik begini. Mitsuya duduk di sebelah kursinya, ia melirik ke arah sang teman penasaran.

"Gimana sama Cipuy?" Baji yang semula menyandarkan kepala di meja langsung duduk tegak.

"Ya gitu"

"Ada kemajuan?" tanya Mitsuya lagi, sebenarnya bukan itu jawaban yang ia harapkan dari Baji.

"Mayan lah, dia juga agak peka belakangan ini" sudut bibirnya terangkat kala mengingat keseharian mereka, tidak begitu spesial tapi Baji menikmati kecerian dan kehangatan pemuda itu setiap saat.

Baru saja dibicarakan si pemilik nama sudah muncul menjemput Baji, hari ini mereka janji mau makan siang bersama. Baji pamit ke Mitsuya, ia menghampiri kucing manisnya yang sedang tersenyum.

"Mau makan apa kak?" tanya Chifuyu sembari mengikuti langkah Baji.

"Mie goreng"

"Jangan mie goreng terus, ga baik" tak salah Chifuyu mengatakan itu, karena ibu Baji mereka jadi banyak makan mie belakangan ini.

"Yauda mie kuah"

"Yeu, yang lain lah jangan mie" sanggah Chifuyu. Tak salah Baji berkata begitu, sebelumnya Chifuyu cuma melarang tak boleh makan mie goreng.

"Btw ke toilet dulu, kebelet. Pak Waka galak banget ga berani izin" Chifuyu tertawa renyah, memang guru matematika yang satu itu cukup ditakuti beberapa murid.

"Kak Baji sering buat salah di mapel dia?" Baji menggeleng, kalau diingat lagi ia belum pernah berani menantang guru yang satu itu.

"Males macem-macem, galak banget kek maung" mereka sampai di depan pintu toilet, tatkala pintu di dorong pelan Baji langsung terpaku, begitu terkejut dengan pemandangan di depannya. Chifuyu yang penasaran mencoba mengintip dari belakang tubuh Baji dan ia juga menunjukkan ekspresi yang sama.

Draken dan Mikey bercumbu di toilet sekolah, jarang-jarang Chifuyu bisa melihat hal seperti ini langsung dengan mata kepalanya sendiri.

"WOI ANJING JANGAN CIPOKAN DI SINI!" seru Baji. Yang dipergoki akhirnya menyudahi ciuman mereka dan menatap kaget.

"Ganggu aja lu" kesal Mikey, sedangkan Draken cuma membuang muka ke arah lain. Baji benar-benar tak habis pikir dengan dua sahabatnya ini, katanya menyukai Takemichi tapi baru saja Mikey berciuman panas dengan teman sekamarnya.

"Kenapa Puy? Mau juga?" tanya Mikey jahil. Chifuyu menggeleng cepat, pipinya bersemu merah. Otaknya jadi berpikir aneh membayangkan dirinya juga berciuman panas dengan Baji, tidak mungkin. Chifuyu menunduk malu, kenapa tiba-tiba jadi salah tingkah begini.

"Anak ngen-jangan dengerin Puy, Mikimos sesat" Baji menutupi telinga Chifuyu dengan kedua tangannya, Baji tak tahu kalau ia melakukan itu malah semakin membuat wajah Chifuyu memerah sampai ke telinga.

"Halah, lu juga pengen kan?" tampaknya Mikey sangat senang mengolok-olok kesabaran Baji.

"Kuy lah Kenchin sambung lagi" bukannya malu Mikey malah melanjutkan ciuman mereka, ia menarik kerah Draken dan melumat bibir si lawan bercumbu. Dengan cepat Baji menutupi mata Chifuyu dan membawa bocah itu keluar, sahabatnya itu memang kecil tapi sangat meresahkan banyak orang, begitulah Mikey.

"Memang biadap Mikimos" gumam Baji. Ia membuka mata Chifuyu setelah keluar dari sana, sang empu menoleh ke Baji.

"Tadi katanya kebelet kak, kok malah keluar?"

Cari Pacar [BajiFuyu]✔Where stories live. Discover now