Change Girl | 05

889 87 8
                                    


SelamatMembaca...

+++

Sesuai janji Nathaniel malam tadi, ia akan mengajak Ayana untuk pergi jalan-jalan.

Sudah 20 menit Nathaniel duduk di ruang tamu menunggu Ayana yang tak kunjung keluar dari kamarnya. Tapi Nathaniel dapat memaklumi kalau saat ini Ayana pasti sedang sibuk mempersiapkan diri.

Nathaniel melihat ke arah dinding yang dipenuhi dengan foto keluarga Ayana, Nathaniel langsung beranjak dari sofa dan berjalan mendekat ke arah foto yang terpajang di dinding itu.

Foto pertama yang Nathaniel lihat adalah pernikahan Ayah dan Ibu Ayana yang tersenyum bahagia, foto kedua ada foto Ayah, Ibu, dan kedua Kakak Ayana serta Ayana yang terlihat masih kecil, foto ketiga ada foto Ayah, ibu, dan kedua Kakak Ayana sedangkan Ayana tidak ada di foto tersebut.

Setelah melihat semua foto-foto yang terpajang, Nathaniel baru tersadar kalau Ayana hanya sekali ikut berfoto dan itu pun waktu Ayana masih kecil, sisanya banyak foto Kakak pertama dan Kakak kedua Ayana yang terpajang di dinding.

"El, maaf membuatmu menunggu lama. " Ujar Ayana yang telah berdiri di samping Nathaniel.

Tatapan Nathaniel langsung teralih pada Ayana. "Tidak terlalu lama. "

Ayana tahu kalau Nathaniel mengatakan tidak agar ia tidak semakin merasa bersalah karena lama bersiap-siap. Tatapan Ayana beralih ke arah di dinding yang memajang foto keluarganya.

"Aku merasa foto yang ada dirimu hanya ada satu terpajang di dinding ini." Ujar Nathaniel yang kembali menatap foto di dinding.

"Aku tidak terlalu percaya diri untuk di foto jadi aku selalu menolak saat mereka mengajak foto keluarga atau pun saat mereka ingin memajang fotoku seorang diri. " Jelas Ayana pada Nathaniel.

"Apa yang membuatmu tidak percaya diri? Kau terlihat sempurna, Ana. "

"Tapi tidak dimataku El, dulu aku banyak kekurangannya." Ayana mengelak.

"Dulu atau pun sekarang kau tetap sempurna dimataku. " Gumam Nathaniel dalam hati. "Itu hanya perasaanmu saja. " Ujar Nathaniel.

Ayana melihat-lihat dari foto pertama sampai foto terakhir yang terpajang memanjang di dinding. "Aku rasa keluargaku belum mengambil foto terbaru, aku harus mengajak mereka untuk mengambil foto lagi dan tentu saja aku akan ikut. "

"Bagus, kau memang harus ikut. " Nathaniel membalas.

Ayana menatap Nathaniel. "Ayo kita pergi. "

Nathaniel balas mengangguk, kemudian Ayana dan Nathaniel pun berjalan meninggalkan ruang tamu serta rumah Ayana.

***

"Kita akan pergi kemana?" Tanya Ayana pada Nathaniel yang fokus menyetir mobil.

"Ke suatu tempat." Jawab Nathaniel seadanya.

"Tempat seperti apa?" Tanya Ayana lagi penasaran.

"Tempat yang pastinya sangat kau sukai." Nathaniel menjawab dengan yakin.

"Benarkah, aku tidak sabar untuk segera sampai kesana." Ujar Ayana dengan antusias.

"Sebentar lagi kita akan sampai." Balas Nathaniel.

Tidak ada percakapan lagi antara Ayana dan Nathaniel, sebenarnya Ayana masih ingin bertanya mengenai tempat yang akan mereka datangi tapi melihat wajah serius Nathaniel ketika menyetir membuat Ayana mengurungkan niatnya.

Ayana menatap pemandangan lewat kaca mobil yang masih tertutup. Ayana mengernyit heran beberapa saat, pasalnya mereka memasuki jalan yang sepi, tidak ada rumah atau pun gedung, yang ada hanyalah pepohonan yang berbaris rapi di sisi jalan.

CHANGE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang