Change Girl | 24

298 41 17
                                    


SelamatMembaca...

+++

Ayana masih terdiam ditempatnya, lalu ia menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil memijat pelipisnya. Mungkin ia membutuhkan waktu beberapa menit untuk menenangkan pikirannya sebelum kembali ke Ballroom.

Entah kenapa hari ini sungguh luar biasa. Pertama, ia mengunjungi Laura dan menerima fakta kalau kondisi mental Laura yang memburuk. Kedua, seorang anak perempuan datang menghampirinya yang ternyata adalah keponakan Damien. Ketiga, ia menerima dua fakta yang juga mengejutkan yaitu Kaila yang bekerja menjadi pelayan hotel serta kebangkrutan keluarganya, Charissa yang dimasukkan ke dalam penjara oleh Pamannya.

Sungguh Pamannya tidak pernah memberitahunya soal itu, ia juga tidak tahu kalau Pamannya selama ini diam-diam membalas perbuatan mereka.  Nanti setelah acara reuni sudah selesai, ia akan menghubungi Pamannya untuk meminta penjelasan.

Tapi entah kenapa, lagi dan lagi Alvaro juga ikut campur. Sampai saat ini ia tidak mengerti mengapa pria itu juga ikut menghancurkan mereka. Padahal mereka tidak pernah mencari masalah pada Alvaro.

Persetan jika Alvaro melakukan itu semua karena mencintai dirinya seperti yang dikatakan oleh Kaila tadi. Itu semua sudah terlambat, terlalu banyak luka dan rasa sakit yang sudah pria itu torehkan pada hatinya.

Sampai kapanpun ia akan selalu mengingat perlakuan buruk pria itu terhadapnya.

Disatu sisi itu juga karena kebodohannya sendiri yang mengejar pria itu padahal pria itu sudah berulang kali mengatakan kalau pria itu tidak pernah tertarik atau suka padanya.

Ayana menghela napas, kepalanya semakin sakit memikirkan itu semua. Terlalu banyak hal-hal mengejutkan yang sudah ia terima dan itu semua diluar dari perkiraannya.

Di pikir kembali, semua orang sudah mendapat karmanya, itu artinya tidak ada lagi yang harus ia lakukan, jadi Ayana pikir ia akan kembali ke Paris dalam waktu dekat, mungkin dalam waktu dua atau tiga hari.

Ayana kembali menghela napas, sepertinya ia sudah lama berdiam diri di sini, Ayana rasa ia harus kembali sekarang, mungkin saja Nathaniel akan mengkhawatirkannya karena tidak kembali dan pergi mencarinya.

Sebelum kembali Ayana memilih pergi ke toilet untuk merapikan sedikit penampilannya, merasa penampilannya sudah lebih Baik, Ayana pun keluar dari toilet dan berjalan menuju Ballroom.

Saat hampir sampai di Ballroom, Ayana melihat Nathaniel berdiri di depan pintu Ballroom, Ayana juga melihat beberapa wanita tengah berusaha berbicara dengan Nathaniel.

Ayana memutuskan untuk berhenti melangkah, ia cukup penasaran apakah salah satu dari para wanita itu ada yang berhasil menarik perhatian Nathaniel.

Selama beberapa menit, Ayana tidak melihat tanda-tanda kalau Nathaniel akan merespon mereka, sungguh sangat disayangkan, padahal mereka semua sangat cantik.

Tatapan Ayana kini bertabrakan dengan mata Nathaniel, mungkin ini hanya perasaan Ayana saja kalau ada sedikit kekhawatiran di mata Nathaniel.

Sedangkan Nathaniel ia langsung pergi menuju ke arah Ayana dan mengabaikan ekspresi kecewa para wanita yang sedari tadi mencoba mengajaknya bicara.

"Aku ingin mencarimu tadi, aku khawatir kalau Kaila melakukan sesuatu padamu."

Ayana tersenyum. "Aku baik-baik saja, jadi jangan khawatir."

"Sungguh?"

Ayana mengangguk meyakinkan. "Sungguh, kami hanya berbicara."

"Ingin mengatakannya?"

CHANGE GIRLWhere stories live. Discover now