Kos Teknik : 😵

1.6K 189 19
                                    

"Masih lama?"

"Sebentar gue inget banget kemaren ada diskonan ciki di rak ini"

"Udah habis kali"

"Ya kali udah habis, kemaren masih banyak kok"

Genta menghela nafas. Di kira yang kesini cuma dia doang kali ya.

Dengan santai Genta ngambil ciki-ciki yang ada di rak terus dimasukin ke keranjang. Melihat itu mata Inggi langsung melotot.

"Heh siapa yang suruh?!" tanya Inggi, "Ini gak worth it harga 15.000 isinya dikit, yang ini juga, duh ini mahal banget padahal bumbunya cuma msg" ujarnya lagi sambil menaruh kembali ciki-ciki yang Genta masukan ke keranjang.

"Lo kalo bosen tunggu mobil aja sana jangan rese" usir Inggi.

Emang paling enak belanja sendiri, batin Inggi.

Genta memilih menyeder disalah satu rak. Tangan kirinya ia masukan ke saku sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk mengutak atik ponsel pintarnya.

Genta menghela nafas berat, apa menunggu perempuan belanja selama ini ya? Kaya nya Genta bisa pulang, tidur, mandi terus kesini lagi deh sangking lama nya Inggi belanja. Padahal yang anak kos titip cuma teh lonjong sama ciki.

Inggi melirik Genta sekilas. Merasa tak enak karena sadar buat Genta nunggu lama, hal hasil Inggi menyudahi pencarian ciki diskon dan murah isi banyak.

"Ayok Gen ke kasir" ajak gadis itu.

Sesampainya dikasir Inggi dibantu Genta mulai ngeluarin belanjaanya dari keranjang. Cukup banyak yang Inggi beli soalnya perut anak kos tuh kuli semua.

"Ini aja mba?" tanya kasir yang Inggi balas dengan anggukan saja.

"Gak sekalian pulsa nya mba?" Inggi balas dengan gelengan.

"Paket data?" Masih menggeleng.

"Teh lonjongnya gak diganti teh bulet aja mba? Teh bulet lagi ada promo loh"

Yang tadinya respon malas-malas an pas denger kata promo Inggi langsung senyum lebar.

"Boleh mba. Selain itu apalagi yang promo mba?" katanya dengan antusias.

Genta menghela nafas, harus nunggu berapa lama lagi dia.

"Ini ciki merah lagi promo beli 2 gratis satu mba, yang ini promo beli 3 dapet teh bulet, yang ini bla bla bla"

"Nggi" panggil Genta.

Inggi menoleh sambil tersenyum semanis mungkin, "Gen bentar ya" alisnya dinaik turunkan.

Senyuman Inggi nular banget, wajah Genta yang semula datar jadi ikut mencetak senyuman.

"Hmm"

🧱🧱🧱🧱🧱🧱🧱🧱🧱🧱🧱

Keesokan nya Saga, Ettan, Cilla dan Shannon janjian mau hunting tempat bagus buat foto. Kebetulan Cilla maupun Shannon lagi kebanjiran endors jadi butuh spot foto bagus. Usaha po sepatu Ettan juga lagi kebanjiran orderan jadi doi iseng ikut Saga, Cilla, sama Shannon katanya lumayan kalo dapet background bagus untuk sepatu-sepatunya ini.

Keempatnya udah sampai disalahsatu kawasan dengan rumah-rumah yang sudah tak berpenghuni. Konon katanya tempat ini bekas perumahan dinas. Bukanya terkesan angker, kawasan ini malah jado fotogenic karena semua rumah disini sangat bersih dan dicat warna-warni. Di sisi jalanpun banyak tertanam bunga-bunga indah.

Kebanyakan orang yang datang kesini karena kebetulan menginap di vila yang ada tak jauh dari bekas perumahan dinas itu. Jarang ada yang betul-betul datang kepinggiran kota ini karena ingin datang kesini, mengingat tempat ini sangat jauh dari perkotaan dan memakan waktu hampir tiga jam.

Kos TeknikWhere stories live. Discover now