Kos Teknik : Gimana?

1.1K 207 54
                                    

Warning!!
Kalo nemu typo tolong tandain ygy<3


O
o




"Apa tuh?"

"Sereal, mau?"

"Mau!"

Inggi menyodorkan kotak sereal itu pada Cilla. Gadis itu tentu saja langsung menerimanya dengan senang hati.

"Tumben gak sama Genta"

Inggi terkekeh, "Masih tidur kayanya. Ini gue mau nyamper"

Cilla ngangguk-ngangguk.

"Genta pas banget sih dapetin Inggi. Coba kalo Genta pacaranya sama Cilla yang sama-sama manja ini. Duh apa jadinya"

"Untungnya lo sama Adnan ya?"

Cilla senyum malu.

"Si Adnan masih belum lo kasih kepastian?"

"Kepastian gimana Inggi?"

"Kepastian kaya lo juga suka sama dia terus kalian jadian gitu?"

"Oh"

"Pasti belum" tebak Inggi dengan mudah. Inggi cukup paham dengan sifat Cilla. Gadis itu sebenarnya mudah sekali baper, cuma anaknya malu an buat ngungkapin perasaanya. Inggi yakin 100% Cilla tuh udah suka sama Adnan.

Adnan yang tiap hari anter jemput bahkan gak pernah absen ngajakin Cilla jajan tiap malemnya pasti berhasil buat Cilla luluh. Ditambah Adnan keliatan banget se suka dan setulus itu sama Cilla.

"Adnan gak pernah bahas-bahas itu atau nanya tentang itu. Cilla bingung lah mau tiba-tiba bilang kalo Cilla suka Adnan"jelas Cilla.

"Tapi menurut Inggi, Cilla terlalu cepet luluh gak sih?"

Inggi berpikir sebentar, "Gak juga sih. Dengan effort dan perlakuan yang Adnan kasih sah-sah aja kalo lo luluh. Dan menurut gue lo kasih hati lo ke orang yang tepat"

"Gitu ya" ujar Cilla sambil mesem-mesem.

"Napa lo mesem-mesem?" tanya Abel yang baru aja nyampe dapur.

"Nggak kok" jawab Cilla tapi masih sambil senyum-senyum.

Abel menatap Inggi lalu bertanya, "Kenapa ni anak?"

"Katanya udah luluh sama Adnan"

Abel senyum menggoda. Gak kaget lah, Cilla dengan hati yang mudah terombang ambingnya. Dan jujur saja Adnan bisa banget ngetreat Cilla.

"Mau sereal?" tanya Inggi pada Abel yang dijawab dengan anggukan.

"Helo epribadih"

"Hai Vela gimana tidurnya malam ini? Nyenyak? Atau gak bisa tidur karena overthingking?"

Vela mendelik tak suka, "Cocok lo sama Dul. Sama-sama ngeselin"

"Dih ogah"

"Abel beneran gak tertarik sama Dul?"

"Ya iya lah. Emang keliatanya gimana?" jawab Abel dengan cepat. Dia benar-benar muak dengan pertanyaan ini.

"Mungkin Abel bakal jadi cewek yang buat Dul mati-matian ngejer"

Abel merotasi bola matanya.

Tak lama Shannon dan Trisya muncul dari balik gorden pembatas antara dapur dengan ruang tengah.

"Loh pada makan sereal dari mana?" tanya Shannon bingung.

"Punya Genta" jawab Inggi.

"Gue lagi males masak kita sarapan nasi kuning aja ya" kata Shannon lalu menaruh satu kantong plastik besar berisi nasi kuning untuk anak kos.

Kos TeknikWhere stories live. Discover now