Kos Teknik : Terbuka

1.2K 199 29
                                    

Warning!!
Kalo nemu typo tolong tandain ya guys<3

Double up❤

O
o
°

Cerita tentang Trisya yang kepergok Inggi lagi selfharm udah didenger satu kos bu Jeni tak terkecuali Anin dan Diah. Tadi malam anak kos langsung nyamper Trisya ke kamar nya.

Malam itu Trisya menceritakan semuanya. Anak kos baru tau kalo Trisya sama Genta itu saudaraan dan selama ini Trisya itu tinggal dirumah Adnan, makanya mereka berdua bisa sedeket itu. Gadis yang keliatan begitu sempurna pintar, cantik, plus punya sahabat modelan Adnan nyatanya memiliki luka yang amat dalam.

Membiayai hidupnya sendiri sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama. Tumbuh dan sembuh sendiri.

"Sebenernya ini bukan yang pertama kalinya. Sebelum tinggal dirumah Adnan, aku kaya buronan yang nyumput sana sini untuk ngehindarin tante Maria dan papah. Tapi ya sejauh apapuh aku pergi mereka selalu bisa nemuin aku, dan berakhir begini siklusnya" jelas Trisya. Dari matanya yang berkaca-kaca, anak kos bisa rasain sakitnya jadi dia.

"Papah sama tante Maria berantem, lalu papah nemuin aku dan ngancem ini itu. Anceman papah gak pernah bohong. Papah pernah ngancem bakal matahin kaki aku dan yap setelah tante maria nemuin aku, tulang kaki kanan ku sempet geser karena ke tabrak mobil. Makanya untuk anceman yang kali ini- aku takut"

Ia pikir ketika ia sudah pergi dari rumah, masalahnya selesai. Nyatanya tidak. Trisya terus berlari tanpa henti. Ntah siapa yang harus disalahkan disini, Maria yang salah karena memiliki keinginan untuk mempersatukan kembali keluarga itu atau Trisya yang menjadi alasan Maria.

"Aku bukanya gak mau cerita ke kalian. Aku cuma takut ngerepotin kalian. Aku udah cukup nyusahin Adnan dengan numpang dirumahnya, dan Genta yang selama ini bantu membiayai kehidupanku. Aku gak mau buat kalian susah karena aku"

"Cerita lo gak akan buat kita ngerasa direpotin Sya. Gak sama sekali" ujar Vela sambil mengusap lembut pucuk kepala Trisya, "Kita ini bukan cuma temen satu kos, kita lebih dari itu. Jadi ya kita memang harus saling bantu satu sama lain. Disini kita cuma punya kita"

"Bukanya nyakitin diri sendiri itu sama aja nambah rasa sakit ya? Ini pasti sakit Sya" ujar Cilla lalu menunjuk goresan ditangan kiri dan kanan Trisya.

"Guys, kita semua ini emang gak pernah berada di posisi kita masing-masing. Gue gak pernah jadi Trisya, gak pernah diposisi Bian, dan begitu pun sebaliknya. Kalo kalian pikir, kita gak akan tau dan ngerti rasanya diposisi itu ya jelas kita gak tau. Kita gak akan pernah tau tapi kita akan selalu mengerti" kata Shannon lalu menghela nafas berat.

"Asal kita terbuka satu sama lain. Bener kata Vela, kita disini ngerantau jauh dari orang tua dan dengan masalah masing-masing cuma punya orang-orang ini lah. Jadi ayok, ayok saling mengandalkan satu sama lain. Kita itu selalu butuh bantuan orang lain, jadi gak masalah bergantung sama orang lain selagi gak merugikan" lanjutnya dengan air mata yang mulai menetes.

"Huaaa Cilla gak kuat mau nangis hiks!"

Rakha mendelik, "Bah, kau sudah menangis itu bukan baru mau"

"Rakha Cilla lagi sedih loh ini, bisa gak komen?!"

"Tak bisa awak hidup untuk mengomentari hidup kau"

"Tris- eh Adnan liat deh Rakha nyebelin" mau ngadu Trisya tapi si Trisya lagi sedih kan Cilla gak enak hati.

Adnan yang disebut namanya langsung menatap Rakha dengan tajam. Gak perlu keluar suara apalagi tenaga, Rakha udah ciut liat tatapan Adnan.

"Makasih ya guys" ujar Trisya dengan tulus.

Kos TeknikWhere stories live. Discover now