Kos Teknik : Tuntas.

1.4K 196 8
                                    

"Gak ada kelas Nggi?" tanya Trisya sesampainya di dapur bu Jeni.

"Nggak Sya"

"Sama kalo gitu"

"Mending masak aja gak sih Nggi? Kayanya banyak yg dikosan deh" kata Trisya lagi.

Inggi senyum tipis lalu mengangguk setuju.

"Kemaren gue liat Shannon beli ayam deh, buat ayam geprek gimana?"

"Kalo lo bisa oke aja, gue bantu"

"Oke sip. Ini ayamnya tolong bersihin ya, gue siapin bumbu-bumbunya" titah Trisya.

"Gue bantu apa nih?" tanya Vela yang tiba-tiba muncul.

"Bantu doa aja" jawab Inggi.

"Is gue bisa bantu anjir"

Yang namanya Vela itu harus dijauhkan dari dapur karena keahliannya. Iya keahliannya bikin masalah. Selain pernah numpahin es coklat ke dagangan Ettan, terakhir kali bantu Shannon masak panci kesayangan bu Jeni dibuat gosong. Seajaib itu tangan Vela.

"Siapin piring aja Vel" kata Trisya.

"Siap 86"

"Awas jangan sampe pecah" peringat Inggi.

"Iya nyonya Malik"

Inggi mengernyit, "Apaansih"

Vela senyum menggoda sambil naik turunin alisnya.

"Jangan pake piring kesayangan bu Jeni" ujar Inggi lagi.

"Siap nyonya Malik"

"Apasih Vel"

"Ya apa?" tanya Vela balik, "Emang sih harusnya itu untuk gue, tapi gimana lo ngeduluin gue"

Inggi cuma bisa geleng-geleng kepala. Kenapa pada percaya aja sih sama Bian.

"Gue sama Genta gak pacaran"

"Lo ngomong gitu biar gue gak galau lagi kan? Sorry Nggi, gak mempan"

Inggi menghela nafas berat, "Serah deh"

"Heh Vel, lo tuh udah ada Ettan juga" tegur Trisya.

"Ettan itu siapa ya?"

"Kalo Ettan denger udah meromet tu orang" ujar Inggi.

"Mulut dia emang saingan berat sama kaleng rombeng, berisik banget" kata Vela.

"Cowok lo itu heh"

"Terpaksa"

"Emang iya?" tanya Inggi percaya.

"Gue sih akan berterimakasih kalo lo percaya itu Nggi"

"Kalo iya terpaksa kok bisa sampe setahun lebih" kata Trisya.

"Ya nggak lah anjir percayaan amat"

"Lo tuh, eh ralat tapi kalian berdua tuh pacaran tapi kaya nggak pacaran"

"Gaya pacaran kita mah beda" kata Vela songong.

"Sangking bedanya gue bahkan akan percaya kalo lo bilang sebenernya kalian tuh gak pacaran" ujar Inggi sambil geleng-geleng kepala. Heran dia sama gaya pacaran Ettan dan Vela.

"Kalian gak takut putus karena ternyata lo atau dia gak nyaman sama cara kalian berhubungan ini? Maksud gue kaya lo yang dengan blak blakan godain Genta dan hampir 70% berteman sama cowok. Atau Ettan yang frendly kesemua orang"

"Kayanya baik gue dan Ettan gak pernah mikir kesana sih. Gue pribadi merasa fine aja dan gue pun yakin Ettan pun sama. Katakan kami saling percaya?"

Inggi mengangguk mengerti, "Love and hate ya"

Kos TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang