Ujian Sekolah

166 140 212
                                    

Gadis SMA yang telah rapi dengan seragam sekolahnya kini duduk di teras rumah sembari membaca materi yang akan diujikan hari ini. Syafrela Augustina yang kerap dipanggil Syafrela atau lebih singkatnya dipanggil Frela. Putri pertama dari pasangan Farhan Saputra dan Meigita, kakak dari Nandita Aprilia dan Bagas Januarta.

"Belum berangkat, Kak?" tanya Meigita, ibu Syafrela yang sedang menyapu rumah, pasalnya tadi setelah makan siang Syafrella sudah berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

"Masih belum Bu, aku nunggu Tiara sama Zia dulu, sekalian berangkat sama mereka," jawab Syafrela.

"Kak, ibu harap kamu pertimbangin lagi ya kemauan kamu buat kuliah, kalau kamu lolos SNMPTN tanpa izin dari ayah pun ibu tetap bakal dukung kamu, tapi ini kamu perlu tes lagi dan pasti butuh biaya untuk itu," ucap Meigita.

"Iya Bu, akan aku pikir baik-baik. Apapun keputusanku nanti semuanya akan aku tanggung sendiri kok dampaknya," jelas Syafrela. Mendengar itu Meigita hanya mengangguk-anggukkan kepalanya lantas kembali masuk ke dalam rumah.

Setelah pengumuman SNMPTN yang menyatakan Syafrela tidak lolos membuat Meigita sedikit takut dan ragu untuk mendukung keinginan putrinya, ditambah lagi Farhan yang sudah menyerah sejak awal untuk membiayai kuliah Syafrela karena merasa tidak mampu.

"Assalamualaikum, berangkat sekarang yuk!" ajak Tiara yang baru saja sampai bersama Zia.

"Waalaikumussalam, ayuk gas!" jawab Syafrela dan bergegas menuju motornya.

"Bu, aku berangkat, assalamualaikum," teriak Syafrella berpamitan.

"Waalaikumussalam," mendengar jawaban dari Meigita ketiganya bergegas menuju sekolah untuk melaksanakan ujian akhir.

****

Sesampainya disekolah ternyata peserta ujian sesi kedua masih melangsungkan ujian dikarenakan tadi sempat terkendala oleh pemadaman listrik.

"Doa gue semoga tuh listrik padam lagi sampai nanti, jadi ujiannya ditunda deh," ucap Zia membuka suara.

"Kalo ditunda sih syukur, kalo malah disuruh ngerjain di hp? Nyahok lo ga bisa buka google," sahut Tiara tak bersahabat.

"Iya juga yah, eh btw ya gue disuruh kuliah di Malang sama papa gue. Udah gitu ya, gue disuruh ambil jurusan psikologi di Universitas Brawijaya, itukan susah banget masuknya," ucap Zia.

"Dicoba dulu aja Zia, lo ga bakal tau gimana hasilnya kalo belum dicoba," sahut Syafrela.

"Iya Frel, gue mau nurut aja. Lagian nanti papa yang biayain kuliah gue," jawab Zia.

"Lo gimana Ra? Jadi ga kuliah?" tanya Syafrela.

"Kalo itu ga usah ditanya lagi, keputusan gue ga bakal berubah, gue ga akan kuliah," jawab Tiara.

"Lo sendiri gimana Frel?" tanya Zia.

"Ga tau, gue bingung banget. Gue maunya kuliah gimanapun caranya, tapi orang tua gue dua-duanya ga ada yang ngedukung," jelas Syafrela.

"Kenapa mereka ngelarang lo kuliah? Masalah biaya? Kan sekarang ada KIP-Kuliah," ucap Tiara.

"Mereka ga ngelarang, cuma ayah udah bilang kalo ga sanggup biayain gue kalo kuliah. Kalo ibu awalnya ngedukung, tapi pas gue ga lolos SNMPTN ibu jadi ragu sama kemampuan gue," sahut Syafrela.

"Jadi keputusan lo apa? Kira-kira lanjut perjuangin mimpi lo atau ikut kemauan orang tua lo buat kerja?" tanya Zia.

"Seperti yang tadi gue bilang, gue bakal tetep kuliah. Untuk caranya gue yakin pasti ada jalannya," ucap Syafrela penuh keyakinan.

"Kita dukung apapun keputusan lo, kalo butuh bantuan lo tinggal bilang sama kita ga perlu sungkan," ucap Zia.

"Bener Frel, meskipun gue ga kuliah tapi kalo buat lo, gue dukung kok kalo lo mau kuliah," timpal Tiara.

Dear SyafrelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang