Hujan

96 121 60
                                    

Keivano dan Syafrela tengah melihat-lihat bagian fakultas peminatan soshum. Namun tak lama kemudian Syafrela merasakan air hujan menetes menimpa wajahnya.

"Kayaknya hujan deh Mas," ucap Syafrela menyela ucapan Keivano yang tengah menjelaskan gedung-gedung yang mereka lewati.

"Eh iya Sya, kayaknya bakal deres deh hujannya. Ikut ke rumah mas dulu mau ga? Kalo ke kos kamu kayaknya ga nututi, takut kamu kehujanan," tawar Keivano.

'Duh gimana ya, kalo ikut ke rumahnya nanti disana berdua aja gitu? Nanti kena fitnah warga kan bahaya, kalo kehujanan gue ga ada baju lagi,' batin Syafrela.

"Duh gimana ya mas," ucap Syafrela.

"Dirumah mas ada temen mas kok, jadi ga berdua aja, tapi cowok juga," jelas Keivano.

"Yaudah deh mas, daripada kehujanan. Aku ga bawa baju ganti lebih soalnya," sahut Syafrela.

"Ya udah yuk, pegangan ya! Mas mau ngebut soalnya," ucap Keivano dan langsung melajukan motornya cukup cepat.

Melihat daerah rumah Keivano yang ternyata deretan perumahan Syafrela sedikit lega setidaknya tidak akan ada ucapan buruk tentang dirinya.

"Turun dulu Sya, bentar mas masukin motor dulu," ucap Keivano lantas menuju garasi motor setelah memastikan Syafrela turun.

"Ayo Sya, santai aja ga usah takut," ucap Keivano setelah memarkir motornya.

"Dateng juga lo, darimana aja tumbenan lama amat keluar tanpa gue sama Daniel," ucap Regan saat mendengar pintu rumah Keivano terbuka padahal belum melihat kehadiran sosok Keivano.

"Lama-lama lo jadi bunda gue bukan temen gue, bacot banget," sahut Keivano.

"Kamu disini dulu ya, temen mas diruang tengah, mas buatin minuman dulu," ucap Keivano kepada Syafrela yang dibalas anggukan.

'Mas Keivan nih asli Jember kali ya, rumahnya besar begini,' batin Syafrela sembari melihat sekeliling rumah Keivano.

"Weh cewek siapa nih Van, gila si Vano udah mulai berani bawa cewek anjir," teriak Regan saat tiba di ruang tamu melihat Syafrela.

"Lo cewek yang ditolongin Vano itu kan?" tanya Daniel yang juga datang ke ruang tamu akibat suara Regan.

"Eh iya kak," jawab Syafrela kikuk.

"Kok bisa kesini?" tanya Daniel lagi.

"Ya diajak si Vano lah dongo, pake nanya segala lo," bukan Syafrela melainkan Regan yang menjawab.

"Santai bege, gue cuma nanya kenapa lo ngegas," jawab Daniel tak terima.

"Pertanyaan lo ga bermutu," ucap Regan.

"Emang pertanyaan yang bermutu menurut lo yang gimana?" tanya Daniel.

"Gue contohin, namanya siapa dek?" tanya Regan pada Syafrela.

"Saya Syafrela Augustina kak," jawab Syafrela seadanya.

"Kenalin gue Regan, nah yang ini Daniel kalau diawali Ku jadinya KuDaniel," ucap Regan membuat Syafrela tak kuasa menahan senyumnya.

"Duh manis banget subhanallah senyumnya dedek emesh," ucap Regan saat melihat senyuman Syafrela.

"Ngapain lo berdua? Balik ke dalem! Pake segala manggil dedek gemes dedek gemes pala lo," ucap Keivano yang baru datang dari dapur dengan segelas susu coklat di tangannya.

"Mampus lo pawangnya ngamuk, gue sih ga ikut-ikutan ya," ucap Daniel menakuti Regan.

"Yaelah Van gue cuma ngehibur dedek gemes biar ga sendirian, biar ga boring," jelas Regan.

Dear SyafrelaWhere stories live. Discover now