The Castle Of the Goddess of Destiny

414 58 23
                                    


"Ini dimana?" tanya Claudia menatap sekelilingnya.

Matanya menelusuri tempat saat ini, tempat yang sangat indah berwarna biru disertai dengan benda runcing yang mengkilap seperti es.

"Apa ini di surga?" tanyanya pada diri sendiri.

"Selamat datang di kastil Dewi Ophurtynus, Claudia Margaretha."

Claudia membalikkan badannya dan menatap seseorang yang sangat cantik duduk di singgahsananya.

Mulutnya menganga dengan sangat lebar saat menatap sosok didepannya. Surai putih selembut salju yang panjang dihiasi aksesoris biru mengkilap, gaun yang berwarna biru langit melekat pada tubuhnya yang sangat bagus desainnya, dan jangan lupa wajahnya yang sangat cantik selembut sutra. Membuat Claudia terpana akan kecantikannya.

"Haha tutup mulutmu Claudia," ujarnya dengan lembut.

"Ya," jawab Claudia lalu mengedipkan matanya yang terkesan lucu untuk sang Dewi.

"Apa kamu tau Claudia, kenapa saya memanggil kamu ke kastilku?" tanyanya.

"Tidak Dewi. Bukankah aku sudah mati dan sekarang aku berada di surga?" ucapku polos.

Tawa Dewi itu mengalun sangat lembut, "Kamu salah Claudia, ini adalah kastilku. Aku memanggilmu ke sini karena aku akan memberikanmu satu kesempatan untuk hidup kembali, bagaimana apa kamu mau?"

Claudia yang sedari tadi memandangi Dewinya dengan berbinar langsung merubah raut wajahnya menjadi datar, "Aku tidak ingin hidup kembali, disana aku hanya mendapatkan kesakitan oleh orang-orang terdekatku."

Dewi melihat bola mata Claudia yang terdapat kesedihan mendalam, luka, dan kecewa secara bersamaan. Ia tau apa yang selama ini Claudia rasakan selama hidupnya.

"Aku tau apa yang kamu rasakan Claudia dan aku turut sedih dengan apa yang kamu alami selama ini. Kami para Dewa dan Dewi setuju memberikanmu kehidupan kedua dimana kamu akan merasakan apa itu rasanya kasih sayang dari kedua orang tua. Kami merasa bersalah terhadapmu memberikan takdir yang sangat buruk terhadapmu."

Claudia menatap Dewi Ophurtynus, "Ini bukan salah kalian. Ini memang sudah garis takdirku."

"Kau sungguh anak yang baik Claudia makanya Tuhan memberikanmu berkah untuk menjalani kehidupan kedua. Apa kamu mau menjalani kehidupan kedua mu?"

"Apa di kehidupan kedua aku akan mendapatkan yang namanya kebahagian?" ujarku lirih menatap bawah.

Dewi Ophurtynus tersenyum lembut, "Kamu akan mendapatnya Claudia dan kamu akan merasakan kasih sayang dari kedua orang tua mu."

"Benarkah? Aku mau jika begitu Dewi," Senyum tulus terpatri diwajahku.

"Kamu akan hidup di dunia sihir Claudia disana kamu akan menjadi anak perempuan dari pasangan Willy dan Faren."

Dewi Ophurtynus melangkah mendekat kearah Claudia, "Aku akan memberikanmu kekuatan sihir, kamu boleh memilih sihir apa saja yang kamu inginkan. Tapi kami para Dewa dan Dewi memberikanmu tugas, apa kamu bersedia?"

"Saya bersedia Dewi!" jawabku lantang. "Tapi tugas apa Dewi?" tanyaku.

Dewi itu memandang langit biru diatasnya, "Kamu harus bisa membunuh seorang Dewi yang ribuan tahun telah di keluarkan dari alam Dewi. Ia mempunyai kekuatan yang sangat besar, sebenarnya Dewi itu adalah teman terdekatku tapi saat dia menjalankan misi rank-S dia gagal dan akhirnya tubuhnya menjadi sosok mengerikan kekuatan sihir hitam telah merenggutnya hingga dia menjadi orang yang berbeda dan musuh kami semua."

Dewi Ophurtynus memegang pundak Claudia, "Kekuatannya telah tersegel puluhan tahun karena sudah memporagandakan kerajaan dan dunia sihir ini. Dan sebentar lagi segel yang kami berikan kepadanya akan hancur sesuai dengan ramalan. Segel itu akan hancur saat kamu berusia 10 tahun dan saat usiamu 17 tahun dia akan kembali menciptakan perang darah. Aku tidak ingin kejadian ratusan tahun terulang kembali."

Royal Magic World Where stories live. Discover now