Helping the Third Prince

247 38 3
                                    

Pricella berjongkok kearah pangeran ini yang sedang meringkuk. Ia menatap khawatir melihat kondisinya lebam di wajah nya yang sudah membiru, luka-luka yang berada di tangan dan kaki nya, sungguh memprihatinkan mengenai kondisi nya saat ini.

"Hai... Sekarang kamu sudah aman, jadi jangan takut ya." Pricella memegang pergelangan tangan pengeran kecil yang rapuh ini.

Saat memegang tangannya Pricella dapat merasakan tubuh nya bergemetaran hebat akibat ulah para pelayan tadi.

Lalu Pangeran kecil ini mendongakkan kepalanya dengan mata yang berair. Hati Pricella terunyu melihat keadaannya.

"Jangan takut... Aku ada di sini, jika kamu sedih berceritalah kepadaku mungkin dengan kamu bercerita dan berkeluh kesah kamu bisa menjadi tenang."

Ia menatapku ragu-ragu saat mendengar ucapanku.

"Tidak apa-apa kamu bercerita kepada ku, aku akan merahasiakan cerita kamu."

Ia terisak saat mendengar ucapanku, "hiks hiks aku takut dengan mereka hiks hiks mereka selalu merundungku hiks hiks bahkan mereka tega tidak memberiku makanan hiks hiks aku iri dengan yang lain nya bisa bermain bersama hiks sedangkan aku hiks selalu di jauhi oleh mereka hiks hiks karena aku mempunyai sebuah kutukan. Kenapa, kenapa hiks hiks aku mempunyai kutukan ini." Ia memekul kepala nya.

Aku memeluk diri nya yang sangat rapuh ini dan mengelus punggung nya untuk menenangkan nya.

Pricella tau siapa yang dia ajak mengobrol ia adalah Arion Haldis de Regans biasa di panggil Rion - Pangeran ketiga.

Menurut rumor yang beradar dalam masyarakat kekaisaran bahwa Pangeran ketiga mempunyai kutukan yang sangat berbahaya apalagi di saat bulan purnama. Ia akan berubah menjadi seorang monster dan dapat menyakiti orang-orang di sekitarnya dan Pangeran ketiga ini tinggal di istana paling ujung di karenakan titah sang Raja karena di tuntut oleh para bangsawan dan pelayan. Mereka takut bila sewaktu-waktu pangeran mengamuk di bulan purnama karena lonjakan mana nya yang sangat besar dan dia tidak dapat menahan dan mengendalikan kekuatan sihir nya.

Aku terus menerus menenangkan nya dan perlahan dia mulai tenang.

"Kamu jangan menyerah di karenakan kamu mempunyai kutukan itu. Menurutku kutukan itu tidak harus di jadikan sebuah alasan untuk membencinya."

"Kamu bisa membuktikan bahwa kamu bisa mengatasi kutukan mu dan aku tau kamu selalu merasa tersiksa saat bulan purnama dan mana sihirmu melonjak besar."

Pricella menatap mata merah darah laki-laki ini, "Kamu ingin tau tidak cara menangani nya?"

Dia menganggukkan kepala nya membalas ucapanku.

Pricella mengenggam tangan Pangeran ini, "Kamu harus bisa mengontrol kekuatan sihir mu dengan cara belajar sihir dan meminta kepada yang mulia raja untuk membawa guru yang bisa mengajarimu."

"Jangan jadikan ini kamu terpuruk dan menderita. Mana sihir yang berada dalam tubuh mu itu bukanlah sebuah kutukan tapi itu adalah sebuah anugerah dari sang dewi untukmu." ujarku sambil terus mengenggam tangannya, "Dan aku yakin kamu bisa melindungi kekaisaran ini dengan tanganmu ini, jadi jangan bersedih."

Rion yang mendengar nya tersadar dari ucapannya.  Selama ini Rion selalu mengutuk kekuatannya ini.

Baru kali ini Rion bertemu seorang lady yang tidak takut dengan nya dan lady ini mau menolong nya.

"Kamu benar tidak seharus nya aku seperti ini. Seharus nya aku belajar sihir dan harus bisa mengontrol mana ku dengan begitu aku bisa melindungi keluargaku dan orang berharga ku," ujar Rion penuh tekad..

"Benar! Kamu harus dapat membuktikannya! Dan jangan membuat baginda Raja dan Ratu bersedih," ujarku.

"Ayah dan Ibu tidak menyayangiku, dikarenakan aku mempunyai kutukan," Rion menundukkan kepalanya.

Royal Magic World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang