Kōgeki

152 21 2
                                    

Saat ini Pricella berada di sebuah ruangan pesta kedewasaan Putra Mahkota. Keluarganya sedang mengobrol bersama Keluarga kerajaan yang saat ini sedang membahas masalah beberapa desa kecil yang sedang di serang oleh iblis.

Mereka sedang membahas masalah ini dengan sangat serius dan tak menyadari seseorang yang sedang menatap mereka dengan tangan yang terkepal menatap benci ke arah mereka.

"Razel bukankah kamu tak berbeda jauh umurnya dengan Pangeran? Kenapa kamu tidak bersekolah di Akademi?" tanya Raja.

"Menjawab yang mulia, saya ingin masuk ke Akademi barsama dengan Adik hamba yang Mulia."

Seorang pelayan manaruh teh yang sudah di seduh di depan meja mereka lalu setelah menaruhnya dia menundukkan kepalanya dengan sopan untuk pamit pergi dan di jawab anggukkan oleh sang Ratu.

"Aku sangat iri mendengarnya. Ibunda... aku ingin memiliki seorang Kakak seperti Ka David, Ibunda... Tidak seperti dirinya yang selalu dingin terhadapku dan sangat kaku." ujar Lady bersurai emas itu dengan mengerucutkan bibirnya sambil melirik kearah Yustaf.

"Jangan seperti itu Viola, biar bagaimanapun dia tetap Kakakmu. Walau kakakmu dingin dan kaku seperti itu percayalah bahwa Yustaf Kakakmu sangat menyayangi dirimu melebihi dirinya sendiri," ujar Ratu menasehati Viola.

Yustaf menatap tajam ke arah Viola saat mendengar perkataan Viola. Ia tidak terima di bilang seperti itu oleh Adiknya.  Dan untunglah Ibundanya sangat mengetahui diriku dan membelanya. Aku sayang padamu Ibunda.

"Moo..." Viola mengembungkan pipinya yang membuatnya sangat imut dan gemas di mata mereka.

Karena kesal Viola meminum teh yang ada di hadapannya sambil bergelayut manja di lengan Ibundanya.

"Pasti kamu sangat sen—Uhukk.." Seteguk darah keluar darah dari mulutnya dan mengenai baju Ibunda.

Uhukk... Uhuk...

Viola terus menerus batuk mengeluarkan darah, kepalanya berdenyut sangat sakit membuat tubuhnya terhuyung kebelakang dan untung saja Ibunda menahan tubuhku yang hampir terjatuh dari kursi.

"Violaa..." panggil Ratu sambil menepuk-nepuk Pipi Viola.

"Viola hiks hiks bangun, Kakak mohon jangan seperti ini.." lirih Pangeran Mahkota - Yustaf.

"Cepat panggil tabib!" teriak sang Raja murka karena para bangsawan lainnya hanya terdiam menyaksikannya.

"Ibunda, Ayahanda, Kakak jangan khawatir ini hanya penyakitku yang lagi kambuh nanti juga akan membaik," ucap Viola menenangkan mereka.

Harned Viola de Regans adalah anak bungsu dari Raja dan Ratu. Viola mempunyai sifat yang ramah, baik, dan sangat ceria.

Viola sejak kecil memang mempunyai tubuh yang sangat lemah dan saat berumur lima tahun ia di ketahui mempunyai sebuah jantung yang sangat lemah dan sering terjadi seperti batuk berdarah dan mimisan.

Viola yang sejak umur lima tahun penyakitan harus di rawat dan tidak boleh kecapean. Ia selalu di larang bermain ke luar dari istana. Viola selalu bermain di dalam istana bersama dayang-dayangnya, umur yang seharusnya bersenang-senang bersama teman nya tapi dia malah terjebak di istana ini tanpa bisa keluar dari istana ini.

Saat kami semua panik tiba-tiba banyak sekali anak panah yang menyerang kami semua di pesta.

Puluhan bahkan ratusan panah menyerang pesta ini.

Akh...

Tolong...

Huaa...

Pesta yang tadinya damai seketika menjadi ricuh dan tak terkendali karena terjadinya serangan mengejutkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Royal Magic World Where stories live. Discover now