40. Start Of Game

4.3K 724 122
                                    

Gelapnya mansion menyambut Rosé yang pulang dalam keadaan kacau ; tubuhnya basah, rambutnya tak tertata dengan rapih, wajahnya memucat dan tak berekspresi.

"Darimana saja kau?" suara itu menarik kepalanya untuk mendongak.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau pulang dengan keadaan seperti ini, huh? Sesuatu terjadi? Kau tidak terluka 'kan?"

Rentetan pertanyaan itu terlontar pada Rosé yang memilih diam mengamati wajah Lisa "Apa sikap mu akan tetap sama setelah kau tau yang sebenarnya, Lisa?"

"Kenapa diam? Jangan membuat ku takut dan panik Rosé!"

"Aku hanya kehujanan." jawabnya asal.

Bungsu Uhm itu terdiam sejenak. Hampir 18 tahun mereka hidup bersama dan Rosé adalah satu-satunya orang terbodoh yang pernah Lisa kenal dalam berbohong.

"Kau baik-baik saja?" kali ini suaranya melembut, membuat Rosé rasanya ingin sekali kembali menangis.

Tapi kepalanya itu justru mengangguk sambil berucap "Aku baik."

"Aku tau kau tidak baik-baik saja." sanggah Lisa mendesak Kakak kembarnya itu untuk berkata jujur.

Dan benar saja, sesaat setelahnya bulir air mata itu kembali jatuh. Rosé masih berusaha untuk menutupinya dengan kedua tangannya.

Tapi Lisa dengan segala kekhawatirannya justru menarik Rosé ke dalam pelukan
"I'm here Rosé, i'm here for you."

****

Tungkai kakinya itu bergerak menyelinap masuk kedalam kamar Jennie untuk memastikan jika kantuk telah menenggelamkan sang Adik dalam bawah alam sadar.

"Jisoo, kau baru pulang, Nak?"

Sosok Ibunya muncul dengan wajah kantuk "Nde, Eomma belum tidur?"

"Bagaimana Eomma bisa tidur jIka salah satu putri Eomma belum pulang? Darimana kau sampai pulang selarut ini JIsoo~ya? Jennie bilang kalian pergi untuk menghabiskan waktu bersama tapi kau dan Rosé justru pulang lebih dulu."

Gadis bersurai legam itu mengusap tengkuknya ragu "Kau tau Eomma paling tak suka dibohongi."

"Bisakah kita berbicara disuatu tempat yang sekiranya tak akan bisa Jennie dengar?" JIah yang mengerti maksud putrinya itu segera menarik Jisoo untuk pergi menuju rooftop.

Angin malam itu menyambut menemani kecanggungan yang menyelimuti Jisoo "Ada apa? Sesuatu terjadi diantara kalian?"

"Sore tadi saat aku dan Rosé menaiki bianglala, ia tiba-tiba saja bilang bahwa malam itu Appa pergi karenanya... karena dia kabur menemui Sangeun Imo melainkan diculik."

"Rosé mengatakan itu?" Jisoo memberikan jawaban berupa anggukan.

Wanita Lee menutup mulutnya yang mendadak tak bisa mengeluarkan berkata "Apa semua itu benar, Eomma?"

Waktu berlalu dan Jiah tak kunjung memberikannya jawaban, maka Jisoo dapat menyimpulkan bahwa apa yang Rosé katakan adalah kebenaran dan Jiah telah mengetahuinya.

"Jisoo~ya tolong rahasiakan ini dari Jennie dan Lisa. Eomma dan Appa sudah sepakat untuk merahasiakannya dari kalian, Eomma tak menyangka jika Adik mu itu akan mengingatnya."

"Wae? Kenapa memangnya jika kami tau?"

Jiah menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan "Apa respon mu saat Rosé menceritakan hal ini, Jisoo~ya?"

FraternalWhere stories live. Discover now