1

1.7K 74 10
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA










































...

Horikita Suzune adalah gadis yang serius dan cerdas yang jarang menunjukkan emosi apa pun dan umumnya tampak tidak terpengaruh oleh banyak hal. dia tampil sebagai orang yang agak dingin dan jauh dari teman-teman sekelasnya karena kurangnya komunikasi dengan mereka serta kecenderungannya untuk menjauhkan diri dari mereka dan memandang rendah mereka. Karena sikap ini, dia secara terbuka jujur ​​​​tentang banyak hal, yang ditunjukkan ketika dia mengaku tidak memiliki teman karena dia berpikir bahwa teman hanya akan mempersulitnya untuk mencapai tujuannya.

Suzune memiliki pandangan antisosial, yang membuatnya hampir tidak berbicara dengan siapa pun karena menurutnya itu terlalu buang-buang waktu, dia senang sendiri dan dia senang jika tidak ada yang menganggunya. tetapi hari ini tepatnya sehari setelah kelasnya, ah tidak sekolahnya menerima murid baru pindahan dari luar negeri. Suzune harus menahan dirinya untuk tidak memaki pada laki-laki yang sangat 'gila' menurutnya.

"oi, Suzune, kau mendengarku?"

alis Suzune berkedut tak suka, mendengar suara cowok tidak tau malu itu berbicara padanya. dia jengkel karena tingkah laki-laki di hadapannya ini terus menempel padanya seperti bayi koala, membuatnya jadi pusat perhatian di kantin sekolah. yah, itu juga karena dia adalah salah satu gadis 'populer' makanya orang-orang memperhatikan tingkah mereka berdua. Suzune di kenal gadis populer yang 'penyediri'.

"Namikaze-kun, kau mengerti sopan santun di negara ini, kan? kurasa kedua orang tuamu sudah memberitahumu, jika di negara ini memanggil nama belakang itu dianggap menunjukkan keakraban dan hubungan dekat. aku tidak merasa bahwa kita dekat, bahkan aku ingat dengan jelas kalau aku belum mengenalmu sebelumnya. jadi harap tunjukkan sopan santunmu" ujar Suzune dingin meski dia harus menahan diri untuk tidak menunjukkan kekesalannya terang-terangan di depan orang.

nanti hancur pamornya yang terkenal 'kalem' dihadapan murid SMA Kōdo Ikusei.

sementara Naruto hanya mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah mengerti apa yang di ucapkan Suzune.

"ah aku paham..." diam-diam Suzune menghela nafas pelan. "...Suzune-chan" ujar Naruto tak peduli. lalu kembali melanjutkan acara makan siangnya. dia bahkan tidak peduli dengan tatapan orang-orang, toh gak berpengaruh juga sama dia.

Suzune semakin kesal, bebal juga cowok tak tau malu di depannya ini.

"Namikaze-kun..." Suzune berkata dengan suara berat.

"kau menyuruhku untuk berhenti memanggil nama belakangmu tapi kau juga tidak mendengarku jika aku tidak ingin formalitas. yah anggap saja kita impas" balas Naruto tersenyum miring, merasa menang.

Suzune menyerah, dia berdiri dan meninggalkan Naruto sendirian di meja kantin, mengabaikan Naruto yang berteriak memanggilnya seperti orang gila.

Naruto hanya tersenyum, "kau pikir aku semudah itu menyerah Suzune?" gumamnya "khu...khu...khuu... tunggu saja Suzune" lanjutnya lagi dan melanjutkan makan.

"Naruto!"

"eh ayam-ayam"

Naruto hampir tersedak makanannya sendiri, karena seseorang tanpa mikir datang mengagetkannya.

"Kiyo, teme. aku ingin menghajarmu" Naruto berteriak kesal, dia menunjukkan kepalan tangannya pada teman pertamanya ketika pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah ini, mengabaikan orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh.

Fauteur de troublesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang