6

998 60 4
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA























































...

Setelah deklarasinya yang menghebohkan sekolah, Naruto menghindari Arisu sebelum pertandingan mereka yang akan dilaksanakan dua hari lagi.

Alasannya, dia melihat senyuman menakutkannya dan Naruto tau, Arisu sangat kesal padanya. kejadian kemarin mungkin menjadi alarm berbahaya untuknya jika berdekatan dengan Arisu.

Maka dari itu, untuk sementara waktu Naruto harus berada diluar jangkauan Arisu.

"Naruto"

"hmm?"

"ini perasaanku atau memang ada yang aneh dari kau"

Naruto berhenti mengunyah dan menoleh kearah Kiyotaka. Haruki dan Kanji ikutan berhenti makan, mereka menatap Naruto dan Kiyotaka bergantian.

Naruto menatap serius kearah Kiyotaka, "kepo"

SLAP!

"sakit oon"

"aku serius"

"kan bisa nanya pelan-pelan"

"kau orangnya harus di kerasin dikit biar paham"

Naruto dan Kiyotaka berdebat.

Haruki dan Kanji sweatdrop, tiada hari tanpa nendengar dan melihat perdebatan mereka. dari hal kecil sampai hal kecil lagi, semuanya di perdebatkan. mereka heran, apa mulut mereka tidak berbusa karena terus berbicara hal tidak penting.

"aku curiga kalau mereka memang memiliki hubungan spesial" bisik Haruki

"hooh, Ayanokouji perhatian sekali pada Naruto, bahkan perubahan kecil Naruto dia sadar, aku saja tidak" Kanji ikut berbisik. Haruki mengangguk menyetujui.

Mereka masih memiliki kewarasan tidak berbicara di hadapan kedua orang yang berdebat daritadi.

"telingaku gatal, kalian berbicara apalagi?" Naruto melirik tajam kedua orang yang berbisik.

Haruki dan Kanji berjengit pelan, mereka melambaikan tangannya.

"tidak, tidak, Haruki bilang dia masih lapar, kebetulan aku juga sama" Kanji membuat alibi.

Tatapan Naruto dan Kiyotaka sudah sukses membuatnya keringat dingin. mengatakan sejujurnya sama saja cari mati.

Kiyotaka menghela nafas pelan, "sudahlah, berdebat dengan Naruto tidak akan ada habisnya"

"serius Ayanokouji, kau baru menyadarinya?" teriak Haruki dan Kanji dalam hati.

"aku juga, rasanya kekanakan sekali berdebat denganmu" balas Naruto lelah. dia menyugar rambutnya ke samping.

"kemana saja kau selama ini, Naruto!" Haruki dan Kanji kembali berteriak dalam hati.

Kiyotaka menoyor kepala Naruto, "seharusnya aku yang bilang begitu"

Naruto mendengus.

"humm, pulang sekolah kita pesta yuk di kamarnya Kiyopon"

Mata Haruki dan Kanji berbinar, "ayo!" jawab mereka kompak.

"kenapa dikamarku?" Kiyotaka protes.

"karena disana tempat yang bagus" Naruto menjawab dengan enteng.

Kiyotaka menyikut perut Naruto, "kenapa bukan rumahmu"

"kejauhan bego, kau kan tinggal di asrama sekolah"

Fauteur de troublesWhere stories live. Discover now