CHAPTER 12 [PULAU RINTIS #2]

559 69 1
                                    

Pulau Rintis

04.30 a.m

Prang!! Prang!! Prang!!

"BANGUN!!!!" Teriak Boboiboy berusaha membangunkan TTM dengan memukul-mukul dua buah panci didepan mereka, namun mereka tak kunjung bangun membuat Boboiboy kesal.

"Kalian ini beneran polisi bukan sieh?" Keluh Boboiboy, lalu mengambil se gayung air dari kamar mandi. "Dosa gak ya guyur anak orang? Ahk! Mereka kan polisi, harus disiplin kan" Gumam Boboiboy.

"Enghh... Eh, Boboiboy? Kamu ngapain? Kok bawa gayung?" Tanya Thorn yang tiba-tiba terbangun dengan sendirinya. Boboiboy menatap Thorn yang masih mengucek matanya.

Boboiboy mendekati kasur Blaze lalu menyipratkan sedikit air di mukanya, Thorn menganga saat melihat apa yang dilakukan Boboiboy. 'Untung aku udah bangun' Batin Thorn lega.

"Engghhh...Kak Upan...gentengnya bocor..." Blaze mengigau tanpa sadar dia melemparkan bantal pada Boboiboy lalu kembali tidur. Thorn berusaha mati-matian menahan dirinya agar tidak tertawa.

"Grrrr... Thorn? Cara bangunin dua makhluk ini gimana ya~?" Tanya Boboiboy dengan aura gelapnya.

Thorn bangkit dari kasurnya, dia mendekati Blaze lalu membisikkan sesuatu padanya, Boboiboy hanya memperhatikan apa yang dilakukan Thorn. Tiba-tiba...

"APA?!!! SIAPA YANG BERANI MELAKUKANNYA?!!" Teriak Blaze secara tiba-tiba membuat Boboiboy terkejut. Blaze menyadari kalau wajahnya sedikit basah, dia mengelap wajahnya. "Eh, kok mukaku basah?" Tanyanya. Boboiboy menatap datar, lalu menyipratkan lagi sedikit air ke wajah Blaze, membuat Blaze menatap Boboiboy.

"Salah sendiri gak mau bangun_-"

"Emang ini jam berapa? Baru jam 04.45 pagi, emang kenapa? Reverse datang? Hoamm... Aku mau tidur lagi, bye" Ucap Blaze, sebelum dia membaringkan dirinya ke kasur, dengan cepat Boboiboy menarik tangan Blaze membuatnya terpaksa berdiri.

"Polisi itu harus disiplin, cuci muka sana" Perintah Boboiboy, karena tak mau berdebat Blaze memilih mengalah lalu mengambil handuk.

"Okey, sekarang Kak Ufan" Ucap Thorn lalu menuju kasur Taufan, dia melakukan hal yang sama seperti Blaze, dan yah...

"HAAAA??!! JANGAN!!!" Teriak Taufan, dia langsung bangkit dari kasur dan mengambil handuk, namun sebelum dia masuk kekamar mandi, Taufan baru ingat kalau dia sedang di Pulau Rintis.

"Eh, bukannya aku, Blaze, dan Thorn lagi di Pulau Rintis, kok Kak Hali bisa sampai-- Thorn~?" Taufan menatap tajam Thorn yang sedang dalam posisi berdiri dengan tampang polosnya. Thorn yang berlagak polos seperti tak melakukan kesalahan apapun membuat Taufan tak rela memarahinya, dia mengeluh lalu masuk ke dalam kamar mandi.

'Kek nya aku dilupakan-_-" Batin Boboiboy.

"Thorn? Kamu tadi bisikin apa sama kakack-kakack lacknat mu?" Tanya Boboiboy, Thorn hanya tersenyum polos.

"Teknik biasa, aku bilang sama Kak Blaze kalau ada orang yang nyembelih ayamnya, Kak Blaze kan suka ayam jadi dia gak akan sudi kalau ada tangan jahanam yang nyentuh ayamnya. Kalau Kak Ufan aku bisikin 'Kak Hali udah nunggu buat latihan dari tadi, kalo Kak Ufan gak bangun bakal dihukum sama Kak Hali" Terang Thorn.

"Hanya begitu? Yang benar saja╥﹏╥" Gumam Boboiboy.

"Oh ya Boboiboy, ada kamar mandi lain gak? Disini udah penuh sama Kakack-kakack lacknat itu" Tanya Thorn.

"Haha... Mestilah ada. Ikut aku, aku juga mau bantu Tok Aba masak" Ucap Boboiboy lalu meninggalkan kamar TTM diikuti Thorn yang membawa handuk dan beberapa alat pribadinya.

[] WHO ARE YOU?? [] [Boboiboy Fanfiction]Where stories live. Discover now