AFSHEERA 10

36 1 0
                                    

♡♡

Pagi ini aku sudah siap dengan pakaian kantor ku karna pagi ini ada metting penting membahas kerja sama baru dengan klien dari luar negri, setelah sarapan seraya ngecek hp publik yang banyak sekali notip masuk.

Jam menunjukan pukul 6.45 dan aku sudah harus berangkat kantor jam 7.15, saat aku sedang ngecek semua sosial media ku tiba-tiba ada chat masuk dari nomer yang gak ku kenal.

✉️

0812-3466-**** 🎥 📞 📎

Hay, Afsheera ini aku rival
Jangan lupa save ya dan jangan lupa datang di acara ultahku malam ini di restoran milik mu ☺

Hay juga rival, siap aku save ya
Insyaallah, akan aku usahakan

Oke, ku tunggu

📩

Setelah membalas chat dari rival dan menyelesaikan sarapan aku langsung menuju kamar fani, karna jam 9 nanti ada jam kuliyah dan tugasku membangunkan nya.

"fan"

Panggilku seraya masuk kedalam kamar fani dan benar saja dugaan ku, sahabatku itu masih berada didalam selimut tebal dengan suhu AC yang sangat dingin seperti kutub utara.

"fan bangun loe ada kuliyah jam 9 nanti"ucapku seraya membuka gordeng kamarnya dan membiarkan sinar matahari menerangi kamar fani.

"fan"panggilku menatapnya.

"iya Ai"

"bangun loe ada jam kuliyah kan? "

"iya, 5 menit lagi"jawabnya seraya mengeratkan pelukan bantal gulingnya.

"yaudah 5 menit, oh ya hari ini gua sampai jam makan siang di kantor nanti lunch kita ke mall ya"ucapku seraya mengecilkan suhu AC.

"ngapain tumben? "tanyanya dengan mata terpejam.

"loe ingat rival yang menyewa restoran, dia mengundang gua di acaranya dan gua rasa gak ada salah nya gua menghadiri acaranya"jawabku.

"untuk apa, loe saja baru mengenalnya bukan"

"iya, tapi gua menampilkan keramah tamahan gua bukan agar restoran gua tetap dipercaya kan orang"

"hmm"

"jadi loe bisa nggak antar gua beli kado untuk rival?"tanyaku menatap fani yang masih memejamkan mata.

"bisa"

"yaudah, jam makan siang jemput gua oke dan sarapan loe sudah gua siapkan. Gua mau berangkat sekarang, pak yosi sudah dibawah"ucapku seraya keluar kamar fani.

"maacih cobat"

Aku berjalan menuju kamarku untuk mengambil tas dan setelah itu langsung keluar dari apartemen, dilobbi aku disambut oleh pak yosi yang sudah membuka kan pintu mobil untuk ku.

"pagi non"

"pagi pak, kita ke kantor ya"jawabku seraya masuk kedalam mobil.

"baik non"

Setelah aku masuk mobil, mobil pun melaju menuju kantor disapanjang jalan tidak ada pembicaraan sampai akan dekat dengan kantor pak yosi membuka suaranya.

"maaf non"

"iya pak? "

"semalam tuan dan tuan besar menanyakan nona kepada saya"ucap pak yosi membuatku menatapnya.

"lalu? Bapak tidak apa-apa kan? "tanyaku.

"tidak nona, semalam juga tuan dan tuan ruslan bertengkar sampai pukul-pukulan nona"

"bertengkar? Karna? "

"nona"jawab pak yosi membuatku diam tak menjawab kembali.

Sampainya di kantor aku langsung turun tanpa bicara kepada pak yosi, karna sudah jam masuk kantor lobbi pun sepi dari para karyawan hanya beberapa karyawan yang melihat ku berjalan menuju ruanganku.

Di lantai ruanganku angga sudah stay di depan ruanganku seraya menatapku,
"jam berapa metting kita? "tanyaku kepada angga.

"jam 9 nanti nona"

"telp paman ruslan, bilang aku ingin menemuinya di kantor"ucapku seraya masuk kedalam ruanganku.

Didalam ruanganku, aku pun langsung membuka laptop dan langsung memeriksa dan mempelajari berkas yang akan dibahas dimetting nanti. Jam menunjukukan pukul 8 dan saat aku sedang sibuk dengan beberapa berkas tiba-tiba pintu ruanganku terbuka yang membuatku menatap ke arah pintu.

"hay dear"ucap paman yang masuk kedalam ruanganku.

"hay paman"jawabku seraya berjalan menuju ke arahnya.

"kamu kemana semalam? Semuanya mencarimu, kenapa tidak beri kabar? "tanya paman saat aku berada dalam pelukan nya.

"untuk apa memberi kabar? Untuk memaksa ku dengan semua hal yang aku tidak sukai, paman juga kenapa bertengkar dengan papih semalam? Adek minta paman kesini untuk menjelaskan itu"jawabku membuat paman diam dan menatapku.

"kenapa paman? Adek tau, paman menyayanginya adek tapi adek mohon jangan bertengkar dengan papih bagaimana pun dia abangnya paman dan aku hanya keponakan paman"

"kamu kesayangan paman, kehidupan mu hanya kamu yang boleh menatapa orang lain tidak berhak termasuk papihmu"

"maksud paman? "

"papih mu mengundang addison makan malam semalam di rumah, mungkin papihmu mengiri addison akan bertemu sama kamu tapi nyata kamu gak pulang dan papih bilang kepada opah, omah dan paman bahwa akan menjodohkan kamu dengan addison. Paman gak setuju untuk hal itu, untuk apa permasalahan kehidupan mu sampai sejauh itu papih yang mengurus, kamu bisa mengurus diri mu sendiri paman tau itu"ucap paman membuatku menghela nafas.

"aku sudah tau tentang itu paman"jawabku membuat paman terkejut menatapku.

"kau sudah mengetahui nya dear? Kenapa kau tidak bicara kepada paman? "

"untuk apa? Saat ini biarkan papih melakukan apapun, tapi keputusan ku tidak bisa dirubah oleh siapapun termasuk papih dan gak aku pun gak mau disakiti untuk kedua kali nya oleh addison"

"paman gak akan biarkan addison mendekati kamu kembali"

"biarkan itu menjadi urusanku paman, aku bisa menyelesaikan urusanku dengan addison sendiri paman gak usah khawatir"

"kamu serius tidak ingin paman bantu? "

"tidak paman, aku bisa sendiri. Paman tau kan aku bisa hidup sendiri sekarang, bahkan bukan saat ini doang tapi yang lalu pun aku bisa"

"kamu memang keponakan paman yang kuat, ingat hubungi paman jika ingin minta bantuan apapun"

"pasti akan hubungi, tanpa berfikir dua kali"jawabku seraya memeluk paman dan paman memeluk diriku.

..

AFSHEERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang