AFSHEERA 13

26 1 0
                                    

..

Mataku terbuka secara perlahan, aku tidak ingat apa yang terjadi tapi saat ini kepalaku sangat berat dan penglihatan ku juga buram.

"Ai loe udah bangun? "tanya fani yang ada disisi ku dan aku hanya menganggukan kepalaku seraya menormalkan penglihatan ku.

"gua kenapa fa? "tanyaku.

"loe pingsan dikamar mandi dalam keadaan basah kuyup, terus tadi pagi juga loe demam tinggi. Sebenernya loe kenapa si Ai? Kan gua bilang kalau ada apapun kabari gua langsung jangan pendem sendiri, loe nyiksi diri loe sendiri, sekarang udah sakit siapa yang repot, diri loe sendiri kan"jawab fani dengan kecerewetan nya yang membuatku semakin pusing.

"kepala gua berat banget"

"ya iyalah, loe kena anemia tadi jam 7 gua telp dr keluarga gua buat periksa loe"

"ada apa si Ai? Kenapa loe bisa kalut kaya semalam?"tanya fani menatapku yang membuatku diam dan menatapnya.

Aku menarik nafasku dan langsung menghembuskan nafasku kasar, saat aku akan bercerita ke fani tiba-tiba hpku berdering yang membuat fani langsung mengambil hpku di atas nakas.

"siapa? "tanyaku.

"papih"

"Biarin aja, matiin aja HP nya gua lagi gak mau di ganggu"ucapku dengan nada perintah yang membuat fani langsung mengikuti ucapanku.

"oke, gua udah turuti permintaan loe sekarang loe cerita. Ada apa loe semalam? "tanya fani kembali yang membuatku menceritakan semua nya dari awal aku menjemput bang radit sampai mendengar penjelasan dari addison.

Ada raut wajah marah dan kesel yang fani perlihatkan saat aku menceritakan semuanya, aku berusaha untuk tidak menangis tapi air mata tidak mau diajak kerja sama dengan ego ku.

"Kenapa Papih loe jahat banget si? Gua sampe gak habis fikir sama Papih loe, dia tau loe ketergantungan banget sama addison tapi dia sendiri yang menjauhkan addison dari loe. Gak ngerti lagi gua sama bokap loe itu"ucap fani seraya memelukku.

"gua boleh minta tolong sama loe? "tanyaku menatapnya lekat.

"apa? Kalo gua bisa, pasti gua lakuin buat loe"jawabnya dengan sangat yakin.

"gua yakin loe bisa, gua cuma minta loe ke restoran kemang sama bekasi bilang sama steff juga yogi kalo gua nitip restoran sementar terus gua mau loe juga temui paman ruslan bilang sama dia kalau gua baik-baik aja. Udah hanya itu permintaan gua, loe bisa kan? "

"loe mau kemana? "

"gua gak kemana-mana, gua cuma cape dan gua pengen istirahat dari semuanya. Gua lelah"

"yaudah, nanti gua temui mereka"

"sekarang gua maunya"

"tapi loe lagi sakit, gua gak akan tega ninggalin loe sendirian disini"ucap fani membuatku menggenggam tangannya dan menatapnya.

"gua gapapa, sekarang dan agar gua tenang istirahat nya"

"loe mah aneh-aneh deh, Yaudah gua otw sekarang tapi loe jangan kemana-mana, jangan macem-macem"

"iya, thank you ya"jawabku dan fani pun keluar dari kamarku.

..

Jam menunjukan pukul 11 siang dan fani baru aja menyelesaikan permintaan dari Afsheera,
"Ai, gua udah pulang"ucap fani seraya masuk apartemen tapi suasana apartemen sangat sepi yang membuat fani langsung jalan menuju kamar sheera.

"Ai, loe dikamar mandi? "tanya fani seraya membuka pintu kamar mandi dan tak ada Afsheera disana.

"Ai, jangan buat gua khawatir ya"ucap fani teriak seraya mencari Afsheera ke seluruh ruangan.

Fani sudah mulai panik karna dia tidak menemukan Afsheera apartemen nya itu, dia terus menelphone nomer sheera tapi hanya jawaban dari operator saja karna memang tadi HP Afsheera dialah yang mematikannya.

"Ai loe kemana si? Lagi sakit juga"ucap fani seraya menelphone keluarga dari Afsheera.

Seluruh keluarga Afsheera sudah mengetahui bahwa afsheera menghilang bahkan, Afsheera tidak ada di mana pun termasuk restoran, kampus, kantor atau toko kue miliknya yang membuat semua orang khawatir termasuk radit dan addison.

"saya butuh CCTV hari ini di jam 9 sampai jam 11 tadi"ucap fani kepada security yang memang sudah mengenal nya dan fani menjelaskan kenapa fani meminta CCTV itu yang membuatnya langsung membawa nua ke ruangan CCTV.

Fani sangat serius menatap layar komputer dan di jam 9 saat dia masuk mobil selang 15 menit, afsheera jalan keluar dari lobbi dan masuk kedalam mobil berwarna pitih yang sepertinya gocar yang di pesannya.

"sebenernya tujuan loe apa si Ai, seperti ini"gumam fani setelah dia berterimakasih dengan security yang membantunya.

Dia kalut dan tidak tau harus mencari afsheera tapi tiba-tiba hpnya berdenting, pesan masuk dari pamannya afsheera yang memita fani untuk kerumah opahnya afsheera.

"Ai, loe menempatkan gua diposisi gak enak saat ini"ucapnya seraya berjalan menuju mobilnya.

Sepanjang perjalanan dia terus menelphone teman-teman kampus afsheera sampai dia menelphone rival dan menanyakan afsheera tapi rival pun terkejut mendengar kabar Afsheera yang pergi tanpa kabar seperti ini, 10 menit akhirnya fani sampai di mansion milik opah Afsheera.

Halaman mansion itu penuh dengan mobil yang fani yakin, mobil dari papih, mamih Afsheera. Fani berjalan masuk kedalam mansion tersebut dan saat dia masuk semua mata tertuju padanya.

"fani, bagaimana kamu sudah tau dimana Afsheera? "tanya omah Yanti yang langsung menghampiri fani.

"maaf omah, fani belum tau"

"astagfirullah, dimana cucuku yaallah lindungi dia"

"ini semua karna mu mas"ucap marlina, mamihnya Afsheera.

"Aku? Kamu menyalahkan aku? Nggak sadar, dimana perhatianmu selama ini kepada Anak-anak. Kamu hanya memikirkan karirmu saja, apa ada sedikit waktu kamu untuk Anak-anak"jawab Imam, papih dari afsheera dan terjadilah pertengkaran antara mantan istri dan mantan suami di ruang tamu itu.

Semua orang hanya diam melihat pertengkaran itu tapi tidak dengan fani yang sangat emosi melihatnya, yang membuat fani memberhentikan pertengkaran itu.

"stop om, tan stop"

"cukup, udah kenapa kalian malah saling menyalahkan?"ucap fani menatap kedua orang tua sahabatnya itu.

"harusnya kalian introfeksi diri bukannya saling menyalahkan, kalian sama-sama sibuk, kalian sama-sama menyakiti putra dan putri kalian lalu sekarang kalian meributkan apa? Apa yang kalian keributan kan, apa itu membuat afsheera kembali? Nggak kan"

"coba deh om berfikir salahnya om tuh dimana? Om nggak salah mendidik afsheera tapi om salah karna telah menyakiti putri om sendiri, afsheera mengalami toxic di keluarganya sendiri dan tante coba deh tan luangin waktunya untuk afsheera, dia hanya butuh di dengar kok. Cape tan, om putri kalian tuh cape, lelah dengan semua persoalan yang akhir-akhir ini muncul dikehidupan nya"lanjut fani dengan emosi yang memuncak.

"kalian nggak tau, berapa banyak air mata yang keluar dari matanya hanya karna menangisi kalian yang tidak peduli dengan dia, kalian yang hanya bisa menuntut dia harus seperti ini, seperti itu tanpa memikirkan apa mau dia dan dia hanya butuh kepedulian kalian, Om tante aku bicara seperti ini karna aku tau bagaimana afsheera, tangisnya dia, ketawanya dia bahkan frustasi nya dia aku tau tapi dari itu semua hanya satu permasalahan nya dan itu karna kalian"ucap fani seraya menghapus air matanya lalu pamit dengan semua orang.

Setelah pamit fani pun langsung pergi dari mansion itu dan kembali mencari Afsheera.

'loe dimana Ai, gua cemas sama keadaan loe'ucap fani dalam hati seraya membawa mobilnya menuju tempat yang biasa dia datengi dengan afsheera.

♡♡

AFSHEERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang