66. Kemenangan

79 6 0
                                    


"Meskipun kebahagiaan diselingi dengan duka sepatutnya harus disyukuri karena itu adalah tidak semua orang bisa merasakannya."

-Agaraya-

Hari demi hari telah berlalu, kini Raya dan Aga lagi di luar kota untuk mengikuti olimpiade matematika tingkat SMA.

Mereka duduk bersebelahan dengan di depannya ada meja dilengkapi tombol untuk memencet bel bila ingin menjawab soal.

Mereka berdua merasa lega karena berhasil menjawab soal dengan sangat mudah. Tinggal beberapa saat lagi mereka masuk ke babak final antara SMA Demantara melawan SMA Jenggala untuk memperebutkan juara pertama dan kedua.

Mereka tengah duduk bersebelahan sambil menghela napas setelah berhasil di babak penyisihan peserta.

Raya meminum seteguk air mineral lalu menatap kosong sejenak. Saat ini dia teringat oleh Rain. Andai mereka berdua seperti dulu pasti dirinya langsung menghubunginya untuk memberi tahu dia telah lolos penyisihan peserta.

"Ray, kita harus menang ya biar menorehkan prestasi untuk SMA," ujar Aga membuyarkan lamunan Raya.

Raya menoleh ke arah Aga. "Pasti kita menang, gue gak bakal balas hinaan mereka dengan keberhasilan," katanya menggebu-gebu.

"Iya balas dendam dengan cara yang baik lebih baik daripada membalas dengan cara yang salah," balas Aga.

Mereka berdua membaca buku masing-masing tentang kisi-kisi olimpiade matematika tingkat SMA sembari menunggu pemberitahuan untuk segera masuk ke dalam ruangan.

Kali ini biarlah masalah persahabatan simpan dalam hati sebentar, nanti bila sudah memenangkan olimpiade barulah gadis itu akan memikirkan cara agar bisa mendapatkan respon oleh sahabatnya bukan seperti saat ini.

Mementingkan hal yang lebih memuaskan daripada overthinking memikirkan masalah persahabatan yang berulang kali terjadi hanya membuat pening untuk sesaat saja.

Prestasi yang akan dia raih nanti sedikit melebur rasa gelisah yang menghampiri dirinya.

'Disatu sisi gue bahagia karena bentar lagi bisa merubah hinaan menjadi tepukan tangan, tapi disisi lain juga sedih karena Rain masih gak mau bicara sama gue' batin Raya.

Aga justru tengah berpikir sebentar lagi perjanjiannya dengan Raya hampir selesai dan itu menandakan bahwa dia harus mengungkapkan jatirinya di depan Raya juga yang lain walaupun tidak mudah.

Khusus untuk Raya, Aga berniat memberi tahunya terlebih dahulu sebelum gadis itu tahu dari orang lain itu akan lebih menyakitkan.

Saat waktunya telah tiba, pasti Raya lah yang menjadi orang paling tersakiti diantara yang lain karena Aga sudah berhasil membohongi secara sengaja.

Aga akan menambah luka baru bagi Raya setelah luka yang tanpa disadari menjadi penyebab hidup gadis itu hancur.

Alangkah indahnya jika tak ada kebohongan diantara mereka, dia tak menampik ini memang murni kesalahannya yang sulit untuk dilupakan.

Mungkin, untuk memaafkan Raya bisa melakukannya, tetapi untuk menerima kenyataan pasti membutuhkan waktu yang lama.

Pada bagian ini Aga menjadi malaikat tanpa sayap sekaligus menorehkan luka bagi Raya.
Sungguh egois dirinya bisa menyayangi dan melukai tanpa menyentuh di waktu yang bersamaan.

Betapa jahatnya dia pertama-tama memberikan kasih sayang tiada tara, menjaga, menyemangati dan menjaga pada akhirnya justru menyakiti.

Berawal dari kata manis berujung kepahitan.
Sungguh, dunia seolah tak berpihak kepada gadis itu. Selalu membuatnya getir, pilu dan sakit.

Disaat itulah Raya akan benar-benar hancur sudah ditinggalkan sahabat karib ditambah lagi dengan kebohongan yang merusak kepercayaannya.

Raga, batin, jiwa, pikiran akan langsung remuk ibarat ditusuk belati yang tajam meruntuhkan semangat dan motivasi untuk terus bertahan.

Pada akhirnya, semuanya akan mengalami penyesalan tiada akhir karena kesalahan yang merusak hidup seseorang.

Menusukkan luka dari belakang akan lebih sakit daripada secara terang-terangan.

"Untuk murid yang lolos babak final dimohon segera ke ruangan karena acara akan segera dilangsungkan."

Suara speaker menandakan mereka berdua harus masuk ke dalam ruangan.

Setelah Aga dan Raya masuk juga peserta lain yang masuk final.

Dewan juri memberikan soal masing-masing 5. Jumlah soalnya sebanyak 20 butir dengan 10 pilihan ganda dan 10 uraian. Setiap 1 soal diberikan skor 5 poin.

Dewan juri pertama memberikan soal.

Suatu perusahaan pada tahun pertama memproduksi 5.000 unit barang,pada tahun-tahun berikutnya produksinya turun secara tetap sebesar 80 unit pertahun.pada tahun keberapa perusahaan tersebut memproduksi 3000 unit barang?
A. 24
B. 25
C. 26
D. 27
E. 28

Mereka sesegera mungkin menjawab soal yang diberikan dewan juri dengan menghitungnya di selembaran kertas.

Aga memencet bel lalu memberi tahu jawabannya.

"Jawabannya adalah C.26"

"Jawabannya benar sekali."

Setelah itu dilanjutkan ke soal selanjutnya.

Jumlah resolusi persamaan cos 2x ° + 7 sin x ° – 4 = 0, 0 ≤ x ≤ 360 adalah …
A. {240, 300}
B. {210, 330}
C. {120, 240}
D. {60, 120}
E. {30, 150}

Kali ini Raya lah yang memencet bel dan langsung menjawab soal.

"Jawabannya E. {30, 150}"

"Jawabannya benar sekali."

Setelah itu dilanjutkan ke soal selanjutnya.

Harga tiket kelas I dalam final Piala Presiden 2018 adalah Rp500.000,00. Panitia menyediakan 8 baris untuk kelas I, dengan rincian pada baris pertama terdapat 8 kursi, baris kedua 10 kursi, pada baris ketiga 12 kursi dan seterusnya. Jika kursi terisi semua pada kelas tersebut, maka pendapatan yang diterima dari kelas I adalah…. …
A. Rp60.000.000,00
B. Rp70.000.000,00
C. Rp80.000.000,00
D. Rp.85.000.000,00
E. Rp.90.000.000,00

Aga segera mungkin memencet bel, tetapi keduluan sama peserta lain.

Sementara Raya masih belum bisa menemukan jawabannya dan akhirnya berhenti karena sudah ada yang menjawab.

"Jawabannya A. Rp60.000.000,00"

"Jawabannya benar."

Murid dari SMA Jenggala merasa senang karena setelah 2 kesempatan diambil SMA Demantara kali ini dia bisa menjawabnya terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian
Tinggal soal terakhir yang akan diberikan dewan juri, setelah itu keluar siapa pemenang olimpiade matematika tingkat SMA.

Nilai yang memenuhi persamaan 1/2 log (x2 – 3) – 1/2 log x = – 1 adalah …

Raya memencet bel dengan cepat sebelum didahului peserta lain.

"jawabannya x = hanya 3."

"Jawabannya benar sekali, setelah dihitung jumlah skor dari kedua sekolah. Pemenang olimpiade matematika tingkat SMA dimenangkan oleh SMA Demantara dengan skor 60-40). Selamat kepada kalian!"

Mereka berdua tersenyum puas atas hasil yang diraih. Usahanya belajar bersama walaupun setengah hati bisa berbuah manis.

Raya dan Aga memegang piala kejuaraan dengan wajah berbinar-binar. Kali ini Raya bisa membuktikan cacian bisa menjadi tumpuan untuk terus melangkah melanjutkan mimpi.

Aga juga ikut senang melihat Raya tersenyum karena bahagia bukan untuk menutupi luka seperti sebelumnya.

Mereka mengambil foto berdua sebagai kenang-kenangan dan mengirimkan ke Bu Yuni sebagai kejutan.

Baru kali ini, Raya dan Aga mengambil foto bersama dengan keikhlasan bukan keterpaksaan.

Berkat suruhan Bu Yuni mereka bisa ikut olimpiade dan memenangkannya. Hanya satu yang kurang melengkapi kebahagiaan tanpa sahabat.

Andai Rain tidak mendiamkannya, pasti Rain akan menjadi orang pertama yang gadis itu beritahu.

Agaraya [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora