Cp 15

745 76 9
                                    

Story by seyseyseyra

WARN YAOI!!!

.

.

.

.

.

Naruto memang bodoh bagi Sasuke, tapi Naruto tidak sebodoh itu untuk menyadari ada yang aneh dengan Sasuke. Sudah 1 minggu Sasuke mengabaikannya, walau Naruto sudah mencoba berbagai cara untuk mendekatinya itu percuma. Sasuke terkenal dingin buka tanpa alasan, ia sangat lah hebat dalam mengabaikan orang disekitarnya.

Tentu saja Sasuke mengabaikan Naruto juga bukan tanpa alasan. Sebenarnya semenjak kejadian di festival itu Hinata jadi lebih sering terlihat mendekati Naruto. Orang itu terus berusaha mencari perhatian dari Naruto dengan jurus wajahnya yang sok polos. Mungkin Sasuke memang benar bahwa Naruto itu bodoh, ia tetap memberi perhatian pada orang yang sudah pernah menyakitinya.

Naruto dan Hinata sudah dekat sejak kecil. Naruto selalu menjadi yang terdepan untuk melindungi Hinata, alasannya karena Hinata hanya memiliki ayah dan satu orang adik yaitu hanabi yang telah lama meninggal karena penyakit. Ayah Hinata adalah seorang bos sebuah perusahaan besar, ia selalu pergi keluar kota atau bahkan keluar negeri untuk bisnisnya. Hinata tidak mendapat perhatian dari siapapun itu lah yang membuat Naruto selalu melindunginya. Tapi tanpa Naruto sadari Hinata telah berubah karena pergaulannya yang salah. Well, you know. Wajah polosnya itu adalah senjatanya. Dengan berbagai kalimat penyesalannya membuat Hinata kembali mendapatkan perhatian dari Naruto.

Perhatian yang diberikan bukan seperti yang kalian bayangkan, Naruto bukan langsung memberikan semua perhatian pada Hinata seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu sebelumnya. Naruto hanya membiarkan Hinata berada didekatnya, ia tidak merespon atau berbicara dengan Hinata. Tapi sepertinya Hinata terlalu pintar untuk memanfatkan kesempatan kecil itu. Ia mulai menempel pada Naruto setiap hari, bahkan meminta Naruto mengantarnya pulang dengan berbagai alasan.

Selain itu, alasan lainnya Sasuke mengabaikan Naruto karena duo bucinnya Naruto yaitu Sakura dan Karin yang juga mengganggunya. 

Itu terjadi hari ini.

Sasuke dan Gara beranjak dari kantin. Tapi mereka terhenti karena dua orang siswi yang menghampiri mereka dan menumpahkan soda keseragam Sasuke.

"Ups maaf ya, aku tidak sengaja. Makannya jangan menghalangi jalan dong. Jadi kotor deh seragammu, tapi karena bel sudah berbunyi aku tidak bisa membantumu membersihkannya. Jadi kau bersihkan sendiri ya. Sampai jumpa Uchiha-san" Sakura hanya tersenyum puas dengan apa yang telah ia lakukan.

"Ayo Karin, kita bisa telat masuk kelas"

Sakura dan Karin beranjak tanpa mempedulikan Sasuke dan juga Gara yang menahan amarnya karena hal yang mereka lakukan pada sahabatnya itu.

"Wanita sialan," gara berniat membalas kedua wanita itu sebelum Sasuke manahannya.

"Sudahlah Gara biarkan saja, kita hanya akan membuat keributan nanti"

"Huh, yang benar saja? Bagaimana aku bisa bersabar"

"Aku tidah apa, aku akan membersihkannya dulu"

"Aku akan membantumu"

"Tidak, kau kembali kekelasmu saja. Kau bisa dihukum nanti"

"Tapi Sas-"

"Sudah lah cepat kembali kekelasmu, aku tidak apa sungguh." Sasuke mendorong gara pelan untuk menyuruhnya pergi.

"Kau yakin?"

"Ya ampun iya gara, aku hanya tinggal membersihkannya"

"Baiklah kalau begitu, aku pergi"

"Hn"

Setelah kepergian Gara, Sasuke langsung menuju ketoilet untuk membersihkan seragamnya. Tumpahan soda itu sangat banyak, jadi saat dibersihkan hampir seluruh bagian seragamnya basah.

"Hah sialan, mereka benar-benar keterlaluan. Dasar wanita-wanita temperamen. Kenapa mereka sampai seperti ini, padahal aku dan Naruto saja tidak ada hubungan apa-apa. Lagian kenapa tidak mereka dekati saja sih dari pada menindasku"

"Sasuke? Apa yang kau lakukan?"

"Aku sedang mencuci, tidakkah kau melihatnya?" Sasuke sedikit emosional akhir-akhir ini apalagi seperti saat ia berbicara dengan orang yang dihindarinya. Yup Naruto, orang yang sedang berbicara dengannya sekarang.

"Apa yang terjadi, mengapa bajumu kotor seperti itu?"

"Ada orang yang tidak sengaja menumpahkan soda dan mengenai bajuku"

"Kau yakin itu tidak sengaja? Katakan siapa dia!"

"Dia hanya tidak sengaja dan kau tidak perlu tahu. Urus saja urusanmu sendiri!"

"Ada apa denganmu, apa aku ada salah padamu? Kau terus saja menghindariku dan selalu emosi saat berbicara padaku. Ada apa sebenarnya?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya tidak memiliki mood yang baik akhir-akhir ini"

"Sasuke-"

"Sudahlah, aku ingin masuk kelas. Ini sudah sangat terlambt"

Sasuke berjalan keluar toilet.

"Sasuke, tunggu!"

"Seragammu basah, aku ambilkan seragamku di loker. Mungkin akan agak besar untukmu, tapi itu lebih baik dari pada menggunakan seragam basah itu, oke?"

"Aku-"

"Naruto-kun? Sasuke-kun? Apa yang kalian lakukan didepan toilet, bukannya ini jam pelajaran?"

"Hinata? Kami hanya sedang-"

"Aku pergi ke kelas dulu," Sasuke langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Tunggu! Sasuke-," kalimatnya terhenti saat Hinata tiba-tiba menyebut namanya dengan sedikit berteriak.

"Naruto kun!" Mereka terdiam saling memandang satu sama lain.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, sebentar saja," lanjutnya dengan wajah memohon.

Naruto bimbang, ia ingin segera menyusul sasuke tapi kalian tahu lah. Ia telah menjadi pria lemah akhir-akhir ini, ingatkan aku untuk memukul kepalanya itu.

"Baiklah, apa yang ingin kau katakan?" Dengan sedikit enggan naruto memaksakan untuk menuruti Hinata.

"Tidak disini, kita cari tempat lain saja. Bahaya jika ada guru yang melihat kita berbicara disini"

"Hm"

Mereka pun memutuskan untuk berbicara dibelakang sekolah yang sepi.







TBC

.

.

.

.

.

HY GUYS

Hehehe, ternyata aku take a break nya kelewatan. Maaf banget T~T

Berhubung waktuku sudah lebih fleksibel sekarang, jadi aku bakal lebih sering up. Aku selalu ngomong gitu ya, kali ini aku usahain kok, beneran. Lain kali kalo mau break aku bakal kabarin dulu

Okey ditunggu chapter berikutnya, besok?



VotMen plisss

bye bye ~ 



Looking At YouWhere stories live. Discover now