Cp 12

1.1K 105 3
                                    

Story by seyseyseyra

WARN YAOI!!!

.

.

.

.



Pagi yang cerah seperti biasanya dan sejauh ini semuanya masih normal. Karena ini masih terlalu awal untuk datang ke sekolah tentu suasananya jadi lebih tenang dan tentram. Itulah yang dirasakan Gara saat ini. Karena hari ini adalah gilirannya untuk piket jadi ia harus berangkat lebih awal, tapi justru ia terlihat menikmatinya.

"Berangakat lebih awal memang lebih baik"

Gara menikmati waktunya berjalan menuju kelas hingga suara yang ia kenal menerobos telinganya

"Pagi manis, pagi sekali berangkatnya," benar sekali ia tidak lain adalah Neji

"Bukan urusan mu," jawab Gara

"Dingin sekali," Neji memasang wajah sedih yang membuat Gara ingin muntah

"Kau sendiri kenapa berangkat pagi sekali?"

"Eehh... Kau bertanya padaku? Yaampun aku senang sekali"

Gara benar-benar menyesal bertanya pada makhluk yang satu ini.

"Tentu saja karena aku belum mengarjakan tugas rumahku, aku harus berangkat pagi untuk menyalin," Gara benar-benar tak habis pikir dengan orang ini yang mengucapkan hal itu dengan sangat bangga.

"Hee.. Aku kira kau orang pintar, ternyata tugas rumah saja masih menyalin"

"Aaww... Jadi selama ini si manis memiliki ekspektasi yang tinggi padaku, jadi terharu"

Oke, telinga Gara benar-benar panas saat ini. Ia memilih diam dan terus berjalan menuju kelasnya.

"Em... Omong-omong aku ingin bicara sesuatu dengan mu"

"Katakan saja"

"Jadi begini karena akhir pekan nanti akan ada festival aku ingin mengajak mu pergi kesana bersamaku, mau ya?"

Gara menghentikan langkahnya dan nampak berfikir sejanak.

"Tidak" jawaban yang sangat singkat dari Gara

"Apa? Tapi kenapa? Apa kau ada acar akhir pekan nanti?"

"Tidak ada, aku hanya tidak ingin saja"

"Oh, ayolah. Festival adalah saat yang tepat untuk pergi bersama pasangan"

"Aku tidak mau dan lagi kita bukan pasangan, kita tidak mamiliki hubungan apapun," Gara segera beranjak menuju kelasnya meninggalkan Neji dengan wajah terkejut dan memelasnya.

"Ups, pasti sakit. Sabar ya, bro." Itu adalah suara Sai yang tidak sengaja mendengar sedikit pembicaraan mereka.

"Semangat, Neji" itu adalah suara Ino yang berjalan berdampingan dengan Sai, mereka berlalu meninggalkan Neji sendirian yang masih tidak berkutik.

"Pasangan sialan, liat saja aku tidak akan menyerah"

Dan mulai detik itu Neji pun bertekat untuk bisa mengajak Gara pergi dengannya. Neji mulai terus melancarkan aksi-aksinya.

Perpustakaan

Gara sedang mencari buku yang akan ia baca diperputakan. Setelah beberapa waktu ia habiskan untuk mencari buku yang ia inginkan, akhirnya ia menemukan buku itu. Gara pun segera mengambil buku itu.

"Aku mohon ikut lah dengan ku," saat Gara mengambil buku yang ia inginkan, tiba-tiba terdapat wajah yang muncul disela-sela rak buku.

" Yaampun," Gara benar-benar kaget dibuatnya

"Pergilah bersamaku," ucap orang itu yang kita tahu pasti adalah Neji.

"Tidak," Gara segera meletakkan kembali buku yang ia ambil sehingga wajah Neji kembali tertutup buku, lalu beranjak pergi.

"GARA TUNGGU!" Neji berlari menyusul Gara tapi ia lupa bahwa ia masih berada diperpustakaan, sehingga ia langsung medapat tatapan tajam dari seluruh siswa disana.

"Ssshhhtttt"

"Ehehehe... Maaf, saya permisi"

Kantin

Gara, Sasuke dan Kiba sedang menikmati makan siang mereka dengan sedikit bercanda. Tiba-tiba seseorang datang dan duduk didepan mereka.

"Hy kalian, maaf kalau aku mengganggu"

"Tidak kok," ucap Kiba

"Jadi Gara, mau ya pergi denganku"

"Tidak," jawab Gara dingin, lalu kembali melanjutkan makannya.

"Kasihan sekali Neji karena telah memilih jatuh hati pada Gara," batin Sasuke dan kiba

"Ayolah, festival ini hanya sekali setahun"

"Lalu?" Gara acuh.

"Eh.. Eemm.. Maksudku..."

"Neji, semangat," batin Sasuke dan Kiba.

"Aku tidak ingin pergi jika tidak denganmu," lanjut Neji.

"Kalau begitu tidak usah pergi, gampangkan?" Dengan santai Gara melanjutkan makannya, sedangkan Neji tidak dapat membalasnya.

"K.O" batin Sasuke dan Kiba.

Jam Pelajaran

Gara mulai bosan mendengarkan gurunya yang sedang menceritakan tentang kisah hewan peliharaannya. Ia memilih untuk melihat keluar jendela agar mengurangi rasa bosannya. Saat sedang melihat keluar jendela, ia tidak sengaja melihat sosok yang sangat familiar. Benar saja sosok itu adalah Neji dengan kertas ditangannya yg sedang melambaikan tangan padanya. Setelah Neji merasa bahwa Gara telah melihatnya, ia langsung menunjukkan kertas yang ia bawa itu pada Gara dengan tulisan:

"Aku mohon, pergilah ke festival bersamaku. Aku akan bersikap baik, aku janji. Mau ya?"

Setelah Gara selesai membaca tulisan itu tiba-tiba seorang guru yang merupakan guru bk datang dari belakang Neji tanpa disadari oleh Neji. Guru itu langsung menjewer telinga Neji dan menariknya pergi dari sana. Diam-diam Gara tersenyum melihat tontonan live itu.

Jam pulang

"Kalau begitu aku duluan ya, Gara"

"Iya, hati-hati"

"Oke"

Setelah Kiba pergi kelas pun menjadi sepi, hanya tersisa Gara didalam kelas. Gara langsung beranjak keluar kelas setelah selesai merapikan semua alat tulisnya.

Baru saja Gara melewati pintu kelasnya, seseorang langsung menariknya dan menyudutkannya ditembok. Untung saja suasananya sudah sangat sepi, kalau tidak mungkin mereka akan menjadi tontonan gratis.

"Baiklah aku mengerti, aku akan pergi bersama mu," ucap Gara tanpa rasa takut. Belum sempat orang itu mengetakan apapun, Gara telah lebih dulu menjawab maksud dari orang itu.

"Benarkah?" Nada suara orang itu jadi sangat antusias

"Iya, jadi berhenti melakukan hal-hal aneh untuk membujukku"

"Oke"

"Neji"

"Ya?"

"Bisa kah kau menjauh dari ku, bagaimana jika ada yang melihat kita seperti ini"

"Oh, oke." Neji pun menjauh dari Gara.

" Kalau begitu aku akan menjemput mu, jangan sampai lupa"

"Iya"

"Janji ya, kau tidak boleh membatalkannya"

"Ya ampun, iya aku mengerti. Kenapa kau cerewet sekali"

"Hehehe, hanya memastikan"









TBC

.

.

.

.





See You Next Time

Looking At YouWhere stories live. Discover now