Cp 16

855 83 6
                                    

Story by seyseyseyra

WARN YAOI !!!

PERHATIAN! 

(Chapter ini mungkin akan membosankan karena dialoknya yang terlalu panjang, hehehe sorry)

.

.

.

.

.

Naruto bimbang, ia ingin segera menyusul Sasuke tapi kalian tahu lah. Ia telah menjadi pria lemah akhir-akhir ini, ingatkan aku untuk memukul kepalanya itu.

"Baiklah, apa yang ingin kau katakan?" dengan sedikit enggan naruto memaksakan untuk menuruti Hinata.

"Tidak disini, kita cari tempat lain saja. Bahaya jika ada guru yang melihat kita berbicara disini"

"Hm"

Mereka pun memutuskan untuk berbicara dibelakang sekolah yang sepi.



**** 

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?"

"Naruto kun, aku tahu kau sudah sedikit berubaha padaku. Walaupun aku tahu kau belum benar-benar memaafkan ku. Tapi manusia selalu berubah setiap harinya, begitupun aku yang selalu berusaha merubah keburukan ku. Aku memang telah menghancurkan kepercayaanmu pada ku, tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan ke dua. Aku tidak dalam pikiranku yang benar saat itu. Aku tidak pernah bisa melupakanmu, aku selalu menyesalinya selama hidupku. Aku ingin kita bisa kembali bersama seperti dulu, aku berjanji akan lebih baik kali ini." Naruto hanya memandang dengan datar Hinata saat ini.

"Hinata, kau tahu? Kau telah menghancurkan kepercayaanku, kau berhubungan dibelakangku dengan temanku sendiri, menghancurkan pertemananku. Oke, hari itu kau benar-benar berhasil membuatku hancur. Tapi maaf saja, aku bukan lagi diriku yang dulu. Aku yakin kau tahu itu, aku bukan lagi diriku yang dulu. Aku tidak bisa tersenyum lagi untuk mu bahkan mungkin orang lain. Aku sudah berbaik hati membirkan kau terus menempel padaku, tapi maaf saja. Aku tidak bisa memberikanmu kesempatan ke dua itu."

"Apa alasan lainnya karena kau menyukai Uchiha Sasuke itu, kau menyukainya makannya kau tidak ingin memberiku kesempatan kedua kan?"

"Jangan membawa orang lain dalam pembicaraan."

"KAU! Kau pernah mengatakan padaku bahwa kau akan selalu ada disisiku untuk melendungiku. Kau bilang kau akan selalu ada untukku, kau bilang...kau bilang kau tidak akan membiarkanku menangis. Tapi sekarang kau menjadi penyebabku menangis. Apakah semua itu hanya kebohong? Apakah itu hanya kalimat manis untuk menenangkan gadis lemah sepertiku? Apa itu Naruto?" Hinata menangis

Suasana hening untuk beberapa saat, tidak ada yang mengeluarkan suara atau bahkan menenangkan salah satu pihak.

"Kau benar... itu hanya kalimat manis untuk menenangkan gadis lemah sepertimu. Itu hanya kalimat dimana orang itu merasa kasian padamu. Orang itu mungkin mengatakannya untuk menenangkanmu tapi setidaknya ia melakukan apa yang diucapkannya. Ia melindungimu karena kau lemah, tapi setelah kau sudah tidak lemah tidak ada gunanya lagi ia melindungimu. Kau telah memilih orang lain untuk melindungimu, kau sendiri yang memutuskan hubunganmu dengannya. Kau sudah tidak perlu dikasihani karena mungkin orang itu yang perlu dikasihani akibat tindakanmu padanya."

Hinata terdiam, ia berhenti menangis dan tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun.

"Naruto-"

"Hinata! Kau bukan lah gadis seperti ini saat pertama kita kenal. Kau adalah gadis baik yang membuatku nyaman bersamamu waktu itu. Mungkin ini memang salahku karena tidak memperhatikan pergaulanmu. Tapi apa yang terjadi dulu membuatku tidak ingin memiliki hubungan sebagai kekasih denganmu. Aku ingin kau mengerti itu, aku telah memilih jalan hidupku sendiri begitu pula dengan dirimu. Aku ingin mencari kenyamanan untuk diriku, tidak bisakah kau mengerti itu?"

Looking At YouWhere stories live. Discover now