Day 5 - Belum Move On💔

30 12 3
                                    

Aku menatap pemandangan yang indah ini tanpa berkedip. Udara yang sejuk, pepohonan rindang, serta bangunan klasik bersejarah di tengah-tengah kolam yang luas.

Rasa lelah akibat perjalanan jauh yang menguras energi, terbayar lunas dengan pemandangan cantik dan eksotis yang ditawarkan Taman Ujung Soekasada ini. Aku rela berdesakan dengan sejumlah alat fotografi milik Bang Adnan selama di mobil kalau seperti ini.

Taman Ujung Soekasada terletak di Balekambang, Bali Timur. Taman ini memang tidak terlalu populer sebagai destinasi wisata di Bali, seperti Kuta atau Ubud. Namun, tempat yang awalnya merupakan area peristirahatan raja ini sungguh tepat dijadikan tempat foto prewedding.

Aku pun beruntung bisa menemani Bang Adnan kali ini. Kliennya bukan sembarangan, anak pengusaha ternama, sultan dari lahir. Baginya mengadakan foto prewedding di Bali, termasuk menyewa fotografer dari Jakarta dan memberikan akomodasi lengkap, bukanlah hal sulit.

Aku dan Bang Adnan berangkat lebih dulu untuk menyiapkan berbagai peralatan, framing, serta mencari spot-spot terbaik untuk foto.

Jam menunjukkan pukul empat sore, Bang Adnan sudah selesai menyiapkan segalanya. Sementara aku hanya mendampingi saja, membantu membawakan tripod. Kami tinggal menunggu pasangan kekasihnya saja juga waktu matahari terbenam.

Lokasi yang akan dipakai untuk spot foto adalah Bale Kapal, tempat tertinggi di Taman Soekasada. Sesuai namanya dulunya merupakan tempat untuk memantau kapal yang berlayar di Selat Lombok. Tempat ini sekarang hanya tinggal reruntuhan akibat bencana gempa yang pernah menggunacang Bali. Dari tempat ini tampak pemandangan taman, pantai, dan pegunungan.

"Bang, tumben sih ngajak aku buat proyek gede begini? Biasanya Mas Andra yang asistenin," tanyaku ketika kami duduk berhadapan di situs Bale Kapal yang bergaya Eropa dengan pilar-pilar tinggi.

Adnan menatap jauh ke arah laut. Matanya tampak menerawang.

"Yah, gue pengin aja ngasih kesempatan lo belajar. Lagian lo pintar mengarahkan gaya dan hasil jepretan di HP lo bagus-bagus. Ntar lo bantuin gue motret di HP biar klien kita gampang kalau mau upload ke medsosnya."

Aku sedikit tersanjung mendengarnya. Namun, aku tahu dari tatapan matanya ada sesuatu yang disembunyikan Bang Adnan.

"Really? Tapi, aku kok merasa ada sesuatu yang lain, ya."

Adnan menoleh dan menatap tajam ke arahku.

"Lo emang paling jago baca ekspresi orang, ya!"

Aku tertawa hambar sambil mengangkat bahu. Mataku menatapnya lama, mendesaknya untuk bicara.

"Alright, gue jujur. Tunangan klien kita kali ini adalah mantanku," ujarnya.

Ada kepedihan terdengar dari suaranya yang berat.

"Sorry, Bang," balasku sambil menepuk punggung tangannya.

"It's ok, makanya gue ajak lo biar bisa mengalihkan pikiran gue di saat gue nggak fokus motret."

Aku terdiam, tak tahu harus berkata apa. Mungkinkah cewek itu mantan terindah Bang Adnan? Apa Bang Adnan belum bisa move on? Sudahlah, aku tak berhak ikut campur urusan perasaan sepupu, senior, sekaligus bosku ini. Namun, setidaknya aku bisa memainkan peran sesuai harapannya. Jalan-jalan setelah semua pekerjaan ini selesai mungkin.

 Jalan-jalan setelah semua pekerjaan ini selesai mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Challenge hari ini:

Ambil sebuah buku, buka halaman 41 lalu pakai kata pertamanya untuk search di Google image. Gambar ke 9 jadi tema tulisan hari ini.

Kata pertama yang kudapat adalah "ujung" dari novel Deliverence karya Shireisou.

Kata pertama yang kudapat adalah "ujung" dari novel Deliverence karya Shireisou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EMOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang