Day 19 - Usai Di Sini

8 3 0
                                    

Aku menatap sendu hangatnya langit pagi dari jendela kamarku. Udara segar pedesaan Florence, terasa sesak memenuhi rongga dadaku. 

Aku berjalan-jalan menyusuri kota untuk menghilangkan penat yang kurasa dalam hubungan kita. Namun, semua tempat yang kusinggahi justru membuatku semakin terasa kesepian.

Kau yang sudah lama tak singgah ke rumahku dengan segudang alasan klise. Sibuk, sibuk, dan sibuk. Entah kesibukan apa hingga kau sama sekali tidak lagi peduli padaku yang begitu lama menahan rindu.

Di sebuah tempat photo box, aku berhenti. Kumasukkan koin secukupnya, lalu menekan tombol untuk memotret. Aku tersenyum pilu melihat hasil foto yang tercetak. Rasanya aneh berfoto tanpa kamu.

Langkah-langkah yang tercipta di jalan ramai pun terasa sepi kutapaki sendiri. Bahkan komedi putar di taman kota tampak suram di mataku. Hanya karena tak ada kamu di sisiku.

Di hari lain, kunaiki sekuter merahku. Berharap indahnya padang rumput di tengah perbukitan dapat menyapu kesedihan yang kurasa. Namun, semilir angin yang menerpa wajahku, tak lagi terasa sejuk. Bayangan pohon pinus yang berjejer di tepi jalan tak bisa memberi keteduhan. Bahkan hangatnya sinar mentari justru membekukan tubuh yang dirundung rindu.

Kuhenti sejenak sekuter matic-ku di puncak, memberi kesempatan otak logisku untuk berpikir.

Berapa kali kutanyakan padamu, " Apakah masih ada Aku di hatimu? Apakah aku masih berarti di hidupmu? Apakah cinta kita masih cukup untuk diperjuangkan?"

Namun, hanya senyap. Tak ada jawaban yang terucap darimu, meski sudah lama kutunggu. Hingga kuputuskan sudah saatnya aku berhenti menunggu.

Bukan menyerah, hanya bijaksana. Aku menunggu tapi tak selamanya.

****

Challenge hari ini membuat cerita dari video musik. Aku mengambil video musik Raisa yang berjudul Usai Di Sini

EMOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang