Day 10 - Bahagia 😃

15 8 2
                                    

Di sebuah kantin sekolah. Saat menunggu waktu ekskul dimulai. Dua sahabat karib sejak SD sampai SMA, berbincang tak jelas juntrungannya.

"Apa sih yang paling bikin cewek bahagia?" tanya seorang cowok paling sok tahu dan nyebelin, tapi juga paling dekat padaku.

"Yah, lo nanya begitu. Jawabannya unlimited, Bro! Cewek itu macam-macam, dan kadar bahagia orang juga beda-beda. Tergantung orangnya dan juga prioritas hidupnya," tuturku panjang lebar.

"Ya udah kalau begitu gue bikin spesifik. Kalau lo, apa saja hal-hal yang bisa bikin lo bahagia? Sebutin sepuluh!"

"Astaga, mesti banget sampai sepuluh?" kataku sambil berpikir.

"Hmmm. Iya, sepuluh. Nggak boleh kurang, nggak boleh lebih!" tegasnya.

"Apa, ya?"

Aku memegang dagu dengan jari telunjuk dan jempol. Benar-benar berpikir. Meskipun itu pertanyaan sederhana, tetapi ternyata sulit juga menjawabnya.

"Oke, tapi ini gue sebut tanpa urutan. Dengerin!" Seruku sambil meninju lengannya pelan.

"Ya, udah, sebutin!"

"Gue itu merasa bahagia kalau bisa: satu, bikin bangga ortu. Dua: melihat ortu gue tersenyum bahagia. Tiga: Diterima SNMPTN/UTBK di teknik biomedis ITB atau UI. Empat: nonton drakor atau anime tanpa intervensi emak buat bantuin kerjaan rumah. Lima: main game sepuasnya tanpa khawatir habis kuota. Enam: dapat nilai bagus di semua mata pelajaran. Tujuh: disayangi dan diperhatikan sama sahabat-sahabat gue. Delapan: liburan dan jalan-jalan bareng keluarga. Sembilan: Nonton konser boy band idola. Sepuluh: makan enak ditraktir sama lo," ucapku sembari menghitung dengan jari di setiap poinnya.

"Buset, perlu banget gitu ditraktir sama gue?" tanyanya dengan mata melotot.

Aku menjulurkan sebagian lidahku ke arahnya.

"Yee, secara lo itu jarang banget traktir gue kalau nggak ulang tahun. Sedangkan gue, sering lo palakin kalau jajan bareng. Ada aja alasan lo supaya gue bayarin," ujarku berdalih.

Dia pun tertawa sambil menggaruk-garuk tengkuknya.

"Inget aja lo, Nad! Kalau gitu sekalian ya, ini bakso sama es teh manis lo bayarin," katanya sambil menunjuk mangkuk dan gelas yang sudah bersih tak bersisa.

Setelah bicara begitu, dia pun bangun dari kursinya meninggalkan aku yang masih menyuap sisa bakso ke dalam mulut.

"Eh, enak aja! Kabur lagi lo, Kupret!"

"Eh, enak aja! Kabur lagi lo, Kupret!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10-02-2022

Challenge kali ini adalah menyebutkan sepuluh hal yang membuatku bahagia.

EMOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang