Day 25 - VR Traveling

11 4 1
                                    


Aku dalam mode tidak ingin diganggu, maka kupasang tempelan di depan pintu kamarku besar-besar peringatan "Jangan Ganggu, Sedang Ujian."

Namun, bukan Ando namanya jika mengindahkan begitu saja perintah atau peringatanku. Entah program apa yang dimasukkan ke dalam processor droid itu sampai-sampai selalu saja membutuhkan alasan untuk melakukan perintah.

Ando menerobos masuk ke kamarku, lalu membangunkan aku yang baru saja hendak memejamkan mata.

"Nad, apa kamu nggak mau main VR Traveling terbaru? Seru, bisa lintas zaman, loh!"

"Males, ah, gue ngantuk! Sana keluar!" kataku sebal.

Namun, Ando bukannya pergi malah mencolokkan kabel VR ke salah satu port tubuhnya, lalu memakaikan VR ke mataku.

"Aduh, Ando!" Aku mengaduh gaduh ketika tangan droid itu malah membuat rambutku tertarik. "Sini gue pakai sendiri aja!"

Ando menurut, membiarkanku membetulkan letak VR hingga terasa nyaman dipakai. Setelah aku terlihat nyaman, Ando mengeluarkan layar hologram di udara lalu mulai menyentuh beberapa tombol.

Tiba-tiba ruang kamarku berubah menjadi sebuah arena pertunjukkan yang meriah. Tenda besar dengan ratusan penonton memadati bangku-bangku panjang dari kayu.

Tampak di hadapanku panggung megah memunculkan latar belakang berupa kain hitam lusuh yang kelam.

Seorang dan  (pemeran wanita) berparas oriental dengan baju hanfu dan riasan tebal tampak sendu, tapi tegar memerankan seorang wanita baik yang harus menanggung hukuman penjara akibat kejahatan yang tidak dilakukannya.

Suara petikan qin, she, serta tabuhan genderang terdengar merdu seiring lengkingan suara sang penyanyi yang mengiringi opera bertajuk Dou E Yuan itu.

Di penghujung pertunjukan, semua pemeran dalam zaju itu berbaris lalu membungkuk memberi hormat kepada para penonton yang telah menyaksikan pertunjukan hingga akhir.

Setelah itu, perlahan layar besar diturunkan hingga akhirnya seluruh panggung tertutup.

Pandanganku tertuju pada seseorang di balik layar. Seorang lelaki kecil yang mungkin seumuran denganku. Dia tersenyum amat manis, bangga dengan keberhasilan kelompok zaju-nya yang menyajikan pertunjukan menawan.

Penasaran, aku bergerak ke belakang panggung, bukan untuk menemui para artis, tetapi si pengerek layar.

Aku menyapanya dan dia tampak terkejut. Pandangan kami bertemu, lalu sesuatu seolah menyentak kesadaranku. Lelaki itu begitu mirip dengan Alung, teman SD ku yang pindah ke Hong Kong.

-*****-

25-02-2022

Challenge hari ini bikin pingsan. Tokoh utama day 6 bertemu dengan tokoh utama day 17.

Setting 2301 bertemu setting Dinasti Yuan 🤦

EMOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang